I have been blessed with Domba Kristus community. Last Saturday, they held Dad and Mom Conference.
I wrote down some of the content shared during the conference.
Christian parenting
Apa yang dimaksud dengan Christian Parenting? Yaitu Membesarkan dan Mendidik dengan sudut pandang Allah.
Adalah Menjadi tugas orang tua untuk mengantar putra dan putri mengenal kebenaran yg sejati.
Sasaran utama yang harus dicapai yakni mempersembahkan mereka kembali kepada Tuhan yang adalah perencana hidup mereka.
Membantu mereka menghayati dan melakukan kebenaran itu sehingga mereka boleh disebut "Divine children"
Kita harus sepenuhnya sadar bahwa mereka adalah milik Pusaka Allah, sehingga kita bisa sabar membawa anak kita hingga menjadi umat Allah yang sejati.
Jika anak kita sukses, tapi tanpa adanya dimenangkan didalam Tuhan, maka itu bagaikan banyak nol nol nol tapi tanpa satu. (nol yang kosong).
Proses dalam menanamkan akar:
- Tata nilai - nilai bersumber dari Firman Tuhan
- Tata tanggung jawab - kita menjadi model, melakukan apa yang seharusnya mereka lakukan
- Kebiasaan sehat - tujuannya adalah membangun kedisiplinan.
2 Petrus 1: 4
Kodrat Ilahi - mencintai yang Tuhan cintai dan membenci yang Tuhan benci.
Selalu hadirkan dimensi Allah dalam setiap pembicaraan.
Selalu tanamkan konsep anak-anak Tuhan.
Proses dalam menanamkan akar adalah proses yang sangat panjang.
Salah satu contoh kebiasaan sehat adalah: makan malam dengan anak, berdoa setiap malam dengan ayah atau ibu nya, saat liburan benar benar dimanfaatkan untuk liburan.
Salah satu yang disharingkan oleh pembicara bagaimana mereka membuat program sejak anak umur 1 tahun, ada kerjaan, ada free time. Jikalau melakukan kesalahan, hukumannya dilakukan dengan Thingking chair, time up, dan selama masa itu diminta baca buku. Pada akhirnya anak anak melakukan tugas dengan pengertian bahwa mereka adalah anak anak Tuhan.
Tanya Jawab:
T: Bagaimana peran anak dalam membentuk orang tua?
J: Ada dua jenis Ibu:
Neglecting mother - dari sejak awal merasa bahwa hadirnya anak adalah pengganggu, tidak perduli akan anaknya. Hanya ibu secara lahiriah saja.
Ibu sejenis ini tidak akan dibentuk oleh anak, jenis ibu yang egois..
Sedangkan Ibu tipe ke dua adalah ibu yang menyadari bahwa anak adalah pusaka abadi, bonding dengan anak akan membentuk diri kita.
Kerjakanlah keselamatanmu sehingga kita mendidik anak kita dengan gentar.
Orang tua juga mau diubah melalui anak anak dengan pertolongan Roh Kudus.
Dalam kehidupan sehari hari selalu jaga perkataan, jangan membebankan pada anak sesuatu yang bukan seharusnya dikatakan. Sebagai contohnya: "gara gara kamu....., atau menyalahkan anak saat sang ibu kesal dengan ayahnya."
Pembicara bersharing bahwa beliau tidak menyembunyikan pertengkaran dalam keluarga, tetapi juga beliau memperlihatkan proses bagaimana kedua orangtua berbaikan kembali.
Hal ini penting untuk supaya anak memperoleh gambaran sesungguhnya dari keluarga bahwa ada pertengkaran, namun dalam hati yang tunduk Tuhan, kedua orang tua kembali berbaikan.
Selalu mengajarkan anak akan Firman Tuhan, karena anak yang diajarkan dengan Firman Tuhan suatu kali akan menegur kita dengan Firman itu dan orang tua harus membuka hati untuk mendengar hal itu.
T: Sering kita mendengar ada anak yang "rusak" padahal orang tua nya sangat berpendidikan, atau sangat berkedudukan. Bagaimana korelasi antara kondisi rohani anak dengan kondisi rohani kita?
J: Apapun jabatan orang tua, don't ever neglect your child.
Jangan terapkan dua nilai yang berbeda (antara ayah dan ibu) misalkan: ayah marah tetapi ibu merasa hal yang lucu. Hal itu akan membuat anak memilih yang mudah.
Selalu bertanya kepada anak terhadap kondisi dia, membuat anak selalu bercerita kembali.
Sekali ada Tuhan Yesus didalam hati anak kita, maka iman itulah yang akan selalu menjaga dia.
Untuk orang tua yang dua dua nya bekerja juga harus selalu sediakan waktu bersama anak, Strong quality time.
Dalam statistik, 6 dari 10 orang penderita narkoba, ibunya berada dirumah. Oleh karena itu, Jadilah ibu yang sesungguhnya, jangan hanya sebagai ibu fisikal saja. (Beda mother dan mother hood).
T: Orang tua seringkali berambisi bahwa anak harus bisa semuanya. Misal: Orang tua mengharapkan anak mendapatkan nilai 9 untuk semua mata pelajaran. Padahal kalau kita tanya sekarang ahli fisika, belum tentu dia mahir olahraga, atau sebaliknya juara renang, belum tentu dia mahir biologi.
J: Menurut statistik, hanya ada 10 persen anak yang abnormal/ dengan kata lain hebat didunia ini.
Oleh karena itu treat setiap anak berbeda. Selalu cari yang terbaik dan talenta anak dimana.
Kalau misalkan punya tiga anak, jangan dibarengkan terus. Dating dengan masing masing anak.
Pembicara memberikan contoh mengenai anak keduanya. Anak tersebut datang kepada ibunya, berkata bahwa ia ingin menjadi pendeta seperti papanya, bahkan meminta untuk mewarisi semua buku papanya. Ibu mendengar hal itu senangnya bukan main. Tetapi setelah itu, anaknya berkata: "kalo jadi pendeta tidak perlu belajar piano kan bu"
Dari sana ibu nya tahu bahwa anak ini pintar dalam bernegosiasi, pintar dalam menjalin relasi. Dan hal itu benar ternyata, anaknya mudah berteman dengan siapa saja.
Dua kali ibunya menawarkan untuk belajar piano, tetapi anaknya tetap menolak. Sampai satu kali ibunya menawarkan untuk belajar biola, karena biola dimainkan bersama dengan teman-teman. Ternyata anaknya tidak menolak dan diteruskan main biola hingga hari ini.
Belajar musik baik tetapi tidak perlu dipaksa.
Demikian juga dengan bahasa, ada anak yang berbakat bahasa, ada anak yang tidak.
Goal pertama adalah percaya pada Tuhan, sesudah itu menggali talenta anak.
T: Anak dalam membaca alkitab lebih kepada rutinitas ketimbang kerinduan.
J: Lebih baik anak kesal-kesal baca alkitab daripad tidak sama sekali.
Ada masa anak anak dalam kondisi yang tidak baik, sebagai orang tua kita harus mencari cara dan bahan yang menarik. Bisa dengan cara mengajak diskusi anak. Orang tua juga harus baca alkitab dan menghafal ayat agar selalu dalam dimasukkan dalam percakapan sehari hari.
Selalu ajak anak untuk berdoa biar Tuhan pimpin anak itu mau jadi apa dalam hidup dia.
Selalu korelasikan doa mereka dengan kehidupan tiap tiap hari.
T: Kapan waktu anak dilepaskan?
J: Kedewasaan ada secara fisik, secara finansial, secara sosial, secara emosi.
Sebaiknya pelepasan itu dilakukan secara bertahap. Misalkan saat 3SD sudah diberikan uang saku, dsb.
Anak yang keluarga dikit biasanya akan dipegang terus. Anak yang keluarga nya banyak biasanya anak cepat-cepat akan diberikan sayap. Hal ini tidak benar, harus sesuai masanya.
Dan penerapan Nilai Firman Tuhan itu hal yang penting, sebab jika penerapan nilainya baik, maka walau dia punya sayap, dia akan tahu kapan untuk kembali lagi.
T: Ada Ibu yang workholic, tetapi jika sudah sampai dirumah seringkali marah-marah.
J: Harus bertobat. Perubahan hati, pikiran dan karakter.
Di negara seperti amerika dan belanda sebenarnya ada klausul, bahwa jika pekerjaan seorang ibu bukanlah sesuatu pekerjaan yang teramat penting dan berkaitan dengan banyak orang (seperti dokter, pendidik, etc), maka sebaiknya ibu berada dirumah untuk merawat anak.
Secara seimbang: pria: 70persen kerja, 30 persen dirumah. sedangkan wanita: 70 persen mendidik anak, 30persen untuk hal lainnya.
Sebagai seorang ibu, kita urus pekerjaan, urus suami, urus anak, waktu diri. Jikalau ada yang tidak seimbang maka yang harus dikorbankan adalah waktu diri.
Dalam Amsal 31 ada dituliskan mengenai ibu bekerja, merawat keluarga dan merawat anak.
Rangkuman diatas berupa poin-poin yang dikemukakan selama conference.
Tentu banyak contoh - contoh yang diutarakan yang tidak sempat saya tuangkan dalam rangkuman diatas.
Semoga rangkuman ini boleh menjadi pengingat bagi saya terutama dalam menjalankan "parenting" setiap harinya.
Selalu tanamkan konsep anak-anak Tuhan.
Proses dalam menanamkan akar adalah proses yang sangat panjang.
Salah satu contoh kebiasaan sehat adalah: makan malam dengan anak, berdoa setiap malam dengan ayah atau ibu nya, saat liburan benar benar dimanfaatkan untuk liburan.
Salah satu yang disharingkan oleh pembicara bagaimana mereka membuat program sejak anak umur 1 tahun, ada kerjaan, ada free time. Jikalau melakukan kesalahan, hukumannya dilakukan dengan Thingking chair, time up, dan selama masa itu diminta baca buku. Pada akhirnya anak anak melakukan tugas dengan pengertian bahwa mereka adalah anak anak Tuhan.
Menggunakan posisi kita sebagai orangtua untuk mendidik anak
Christian Parenting:
+pertolongan Roh kudus melalui Frman Tuhan
+pegangan Yesus Kristus
Bukan mencetak anak anak sukses dimasyarakat saja, tetapi ingat ada faktor Ilahi.
Mempersembahkan dirinya kembali kepada Tuhan.
For example: jadi dokter yg baik... Melakukannya untuk Tuhan.
Mendidik anak seperti anak panah di tangan pahlawan:
Anak anak aharus dipersiapkan dengan sungguh2, sebuah anak panah tidak akan meleset dengan sendirinya. Perlu seorang yg hebat "pahlawan" yang merentangkan dan melepas busurnya tepat pada sasaran, dan anak anak panah itu harus dirawat dipersiapkan dengan teliti.
Artinya seorang anak harus diasah dengan segenap kasih, pikiran dan perhatian untuk
Seorang anak perlu dikirim dengan sekuat tenaga
Seperti busur yg harus direntangkan dengan kuat agar mencapai sasaran, tidak jatuh sebelum sampai, demikian juga orang tua harus mendidiknya sekuat tenaga, dengan kasih di jalan yg benar.
Anak harus diarahkan dengan tepat, bagaikan anak panah yg menancap pada sarannya. Tidak melenceng dan tidak berhenti sebelum sampai pada sasaran, atau anak panah itu bahkan kembali melukai kita.
Giving the root:
Sasaran yg harus dicapai:
Anak mengenal kebenaran Firman Tuhan
Anak belajar menghayati kebenaran dan menerimaNya
Anak melakukan Firman
Anak tinggal dalam Firman dan mempersembahkan hidupnya kepada Tuhan Sang Pencipta dan Perencana
Tanya Jawab:
T: Bagaimana peran anak dalam membentuk orang tua?
J: Ada dua jenis Ibu:
Neglecting mother - dari sejak awal merasa bahwa hadirnya anak adalah pengganggu, tidak perduli akan anaknya. Hanya ibu secara lahiriah saja.
Ibu sejenis ini tidak akan dibentuk oleh anak, jenis ibu yang egois..
Sedangkan Ibu tipe ke dua adalah ibu yang menyadari bahwa anak adalah pusaka abadi, bonding dengan anak akan membentuk diri kita.
Kerjakanlah keselamatanmu sehingga kita mendidik anak kita dengan gentar.
Orang tua juga mau diubah melalui anak anak dengan pertolongan Roh Kudus.
Dalam kehidupan sehari hari selalu jaga perkataan, jangan membebankan pada anak sesuatu yang bukan seharusnya dikatakan. Sebagai contohnya: "gara gara kamu....., atau menyalahkan anak saat sang ibu kesal dengan ayahnya."
Pembicara bersharing bahwa beliau tidak menyembunyikan pertengkaran dalam keluarga, tetapi juga beliau memperlihatkan proses bagaimana kedua orangtua berbaikan kembali.
Hal ini penting untuk supaya anak memperoleh gambaran sesungguhnya dari keluarga bahwa ada pertengkaran, namun dalam hati yang tunduk Tuhan, kedua orang tua kembali berbaikan.
Selalu mengajarkan anak akan Firman Tuhan, karena anak yang diajarkan dengan Firman Tuhan suatu kali akan menegur kita dengan Firman itu dan orang tua harus membuka hati untuk mendengar hal itu.
T: Sering kita mendengar ada anak yang "rusak" padahal orang tua nya sangat berpendidikan, atau sangat berkedudukan. Bagaimana korelasi antara kondisi rohani anak dengan kondisi rohani kita?
J: Apapun jabatan orang tua, don't ever neglect your child.
Jangan terapkan dua nilai yang berbeda (antara ayah dan ibu) misalkan: ayah marah tetapi ibu merasa hal yang lucu. Hal itu akan membuat anak memilih yang mudah.
Selalu bertanya kepada anak terhadap kondisi dia, membuat anak selalu bercerita kembali.
Sekali ada Tuhan Yesus didalam hati anak kita, maka iman itulah yang akan selalu menjaga dia.
Untuk orang tua yang dua dua nya bekerja juga harus selalu sediakan waktu bersama anak, Strong quality time.
Dalam statistik, 6 dari 10 orang penderita narkoba, ibunya berada dirumah. Oleh karena itu, Jadilah ibu yang sesungguhnya, jangan hanya sebagai ibu fisikal saja. (Beda mother dan mother hood).
T: Orang tua seringkali berambisi bahwa anak harus bisa semuanya. Misal: Orang tua mengharapkan anak mendapatkan nilai 9 untuk semua mata pelajaran. Padahal kalau kita tanya sekarang ahli fisika, belum tentu dia mahir olahraga, atau sebaliknya juara renang, belum tentu dia mahir biologi.
J: Menurut statistik, hanya ada 10 persen anak yang abnormal/ dengan kata lain hebat didunia ini.
Oleh karena itu treat setiap anak berbeda. Selalu cari yang terbaik dan talenta anak dimana.
Kalau misalkan punya tiga anak, jangan dibarengkan terus. Dating dengan masing masing anak.
Pembicara memberikan contoh mengenai anak keduanya. Anak tersebut datang kepada ibunya, berkata bahwa ia ingin menjadi pendeta seperti papanya, bahkan meminta untuk mewarisi semua buku papanya. Ibu mendengar hal itu senangnya bukan main. Tetapi setelah itu, anaknya berkata: "kalo jadi pendeta tidak perlu belajar piano kan bu"
Dari sana ibu nya tahu bahwa anak ini pintar dalam bernegosiasi, pintar dalam menjalin relasi. Dan hal itu benar ternyata, anaknya mudah berteman dengan siapa saja.
Dua kali ibunya menawarkan untuk belajar piano, tetapi anaknya tetap menolak. Sampai satu kali ibunya menawarkan untuk belajar biola, karena biola dimainkan bersama dengan teman-teman. Ternyata anaknya tidak menolak dan diteruskan main biola hingga hari ini.
Belajar musik baik tetapi tidak perlu dipaksa.
Demikian juga dengan bahasa, ada anak yang berbakat bahasa, ada anak yang tidak.
Goal pertama adalah percaya pada Tuhan, sesudah itu menggali talenta anak.
T: Anak dalam membaca alkitab lebih kepada rutinitas ketimbang kerinduan.
J: Lebih baik anak kesal-kesal baca alkitab daripad tidak sama sekali.
Ada masa anak anak dalam kondisi yang tidak baik, sebagai orang tua kita harus mencari cara dan bahan yang menarik. Bisa dengan cara mengajak diskusi anak. Orang tua juga harus baca alkitab dan menghafal ayat agar selalu dalam dimasukkan dalam percakapan sehari hari.
Selalu ajak anak untuk berdoa biar Tuhan pimpin anak itu mau jadi apa dalam hidup dia.
Selalu korelasikan doa mereka dengan kehidupan tiap tiap hari.
T: Kapan waktu anak dilepaskan?
J: Kedewasaan ada secara fisik, secara finansial, secara sosial, secara emosi.
Sebaiknya pelepasan itu dilakukan secara bertahap. Misalkan saat 3SD sudah diberikan uang saku, dsb.
Anak yang keluarga dikit biasanya akan dipegang terus. Anak yang keluarga nya banyak biasanya anak cepat-cepat akan diberikan sayap. Hal ini tidak benar, harus sesuai masanya.
Dan penerapan Nilai Firman Tuhan itu hal yang penting, sebab jika penerapan nilainya baik, maka walau dia punya sayap, dia akan tahu kapan untuk kembali lagi.
T: Papa dan Mama punya prinsip sendiri yg dipengaruhi budaya dan jika ditilik dua duanya juga tidak ada yang salah.
J: Biasanya perbedaan tersebut adalah pada hal-hal praktikal.
Kalo sampe beda, jangan bertengkar didepan anak, kita percaya pada pasangan kalo bukan prinsip. Kadang kita bisa belajar sesuatu dan itu memperkaya.
T: Ada Ibu yang workholic, tetapi jika sudah sampai dirumah seringkali marah-marah.
J: Harus bertobat. Perubahan hati, pikiran dan karakter.
Di negara seperti amerika dan belanda sebenarnya ada klausul, bahwa jika pekerjaan seorang ibu bukanlah sesuatu pekerjaan yang teramat penting dan berkaitan dengan banyak orang (seperti dokter, pendidik, etc), maka sebaiknya ibu berada dirumah untuk merawat anak.
Secara seimbang: pria: 70persen kerja, 30 persen dirumah. sedangkan wanita: 70 persen mendidik anak, 30persen untuk hal lainnya.
Sebagai seorang ibu, kita urus pekerjaan, urus suami, urus anak, waktu diri. Jikalau ada yang tidak seimbang maka yang harus dikorbankan adalah waktu diri.
Dalam Amsal 31 ada dituliskan mengenai ibu bekerja, merawat keluarga dan merawat anak.
Rangkuman diatas berupa poin-poin yang dikemukakan selama conference.
Tentu banyak contoh - contoh yang diutarakan yang tidak sempat saya tuangkan dalam rangkuman diatas.
Semoga rangkuman ini boleh menjadi pengingat bagi saya terutama dalam menjalankan "parenting" setiap harinya.
No comments:
Post a Comment