Moments and Memories

Moments and Memories

Friday 30 November 2018

Chit Chat with Josh - End of Nov'18

Do little celebration untuk lewatnya PAS - penilaian akhir semester, kami jalan ke mall malam harinya. (khas orang ibukota kah? Hmmmm)

Anyway, dan amazingly di rabu malam, mall dekat rumah yang biasanya sepi itu di hari biasa terlihat ramai hampir seperti weekend.
Berpikir, apa memang bertepatan dengan promo gopay yang terlihat funtastis dengan syarat dibintangin kecil - ada nominal maksimum nya. Atau benar yah efek selesai PAS orangtua melepas stress secara di rabu malam entah kenapa banyak sekali orang tua dengan anak anak kecil yang biasanya sudah di nina bobokan.

Pho-pho hari ini menemani kami. Erhmm ada baju yang ingin kubeli buat Josh. Antara Papa dan Josh semua memilih kotak hijau besar gelap. Mama dan semua teman yang iseng kukirim fotonya memilih baju yang masih terpajang ternasuk Pho-pho.
Begitulah Mama, entah kenapa berakhir dengan pilihan Mama dan ditambah satu model lain pilihan Papa tapi pun warna pilihan Mama :p. Maap.
One of the reason kenapa aku dorong Papa untuk selalu dating and spent time berdua saja sama Josh. Biar belajar ambil keputusan sendiri. Papa lebih relax membiarkan anaknya mencoba segala sesuatu selama masih aman.

Ok ok, sudah nulis sepanjang ini, mana pula chit chat nya?

Chit chat nya the next day malam. Kami masih membahas soal beli membeli barang. Mama baru kali ini ingin banget ada tv di kamar yang bisa connect wifi juga.
At least kalo siang hari bisa baringan di kamar sembari nonton ketimbang memegang HP.
Semua masih pertimbangan karena dari dulu memang inginnya tidak ada tv di kamar tidur. Tapi kan sekarang justru yang lebih berbahaya jika ada gadget di kamar tidur. Hmmm....

Entah kenapa tiba tiba  di mobil Josh bilang.
Josh: Ma kalo nanti aku tahun depan dapat Angpao, aku akan belikan Mama TV.
Ma: wow. Tp tv nya harganya mahal loo.
Josh: Aku gabung sama sisa angpao tahun ini. Oiya Ma, tapi aku itung dulu yah, mau perpuluhan dulu.

Wah Josh.... Mama kaget beneran, pengalaman memberikan perpuluhan itu masih teringat yah.

Ma: Kalo dede nanti ingin beli mainan, kamu gimana?
Josh: Aku bingung ma, nanti kuhitung lagi cukup yg mana.

Huaaaa... Langsung mama peluk... So sweet of you Josh. Tahun lalu kamu masih mau pilih untuk dirimu sendiri, tahun ini kamu sudah perhatikan orangtua mu. Walaupun hanya lewat kata, ah senangnya tahu hal itu melintas dipikiranmu.

Selain ini, ada lagi hal lainnya..
Tahun lalu dec, kami membuat sudut natal kecil. Dan masing masing memberikan hadiah surprise untuk satu sama lainnya.
Nah, Josh berpikir untuk mengulang kembali kebiasaan itu. Dia merasa senang bisa mencari dan memberi untuk kesenangan didalam keluarga.
Let mama think what we shall do for this year yah. Share the love to others may be. But still thinking in what form.

Monday 26 November 2018

Sun shower - Insufficient of Vitamin D

Hasil test darah keluar.
Dan salah satu hasilnya adalah Insufficient of vitamin D.

What??? Unexpected result untuk bagian itu.
Rasanya setengah tahun ini aku sudah menambahkan multivitamin dalam keseharian, termasuk juga mengatur makanan.

Hmmm... Apakah mungkin efek selama dua bulan ini diriku yang sudah seperti kelelawar jarang keluar saat pagi maupun siang hari? Kalo tidak terpaksa untuk pergi jemput Josh dan antar Josh ke tmpt les, aku akan berada didalam rumah.

Setelah kucari tahu, yang paling efektif memang meet with the "sun" dan jam yang paling tepat adalah di atas jam 10 siang dan sampai jam 3 sore. Yakni dimana bayanganku lebih pendek dari tubuhku.

Dimulailah kegiatan Sun Shower ku.
Hmmm andai ini di pantai, sayangnya di halaman rumah.
Sayang juga menyiram tanaman, karena waktu demikian air cepat menguap, jadi seperti membuang air.
Anyway, semoga terus bertahan...

Oh... Jangan heran kalo setelah berbulan tak bertemu aku akan lebih "tan" lagi after meeting the sun. Xixixixi

Wednesday 21 November 2018

Children Concert 23 September 2018

Kali pertama Josh ikut dalam Children Concert bersama teman-temannya.
Jika dilihat dari awal bagaimana Josh sempat enggan ikut paduan suara, maka akan surprise ketika tahu sekarang ini Josh tiap minggu nya selalu ingatkan Papa Mama untuk selalu bisa hadir latihan.
Suara Josh yang Mama tahu belum terasah, butuh waktu, belum lagi pengorbanan Guru (ls. Jene) untuk terus mengingatkan. Namun semangat Josh akan membawa dia belajar untuk memberikan yang terbaik dalam pelayanan kepada Tuhan melalui puji-pujian.

Terus berjuang yah Josh!

Foto lucu dengan guru.

Saat pelayanan di kebaktian, mama sedang tugas di ruang slide. Jd nya foto dari layar saja yah hehehe.

Hari concert.

Papa yang awalnya pikir cukup Mama saja yang hadir tersentuh oleh semangat Josh. Jadi Papa juga mau semangatin Josh.

With friends, teman berbagi cerita dan yang pasti teman makan.

 Setengah jam sebelum mulai. Semua full. Anak sekolah Kristen Calvin nonton bersama. Kapan sekolah Josh nonton konser? Hehehe

Nah konser sudah selesai. Hello Josh.
 Josh yang tadinya sudah selesai nyanyi, langsung ganti baju dan ikut masuk ruangan bersama group temannya ikut menikmati juga.

Akhir konser ditutup makan bersama, kapan lagi. Xixixi.

Josh dan Dante. Teman dari baby sekolah minggu.

Saat konser berlangsung. Hadirin dilarang untuk merekam ataupun mengambil gambar. Foto ini kuperoleh dari fb. Aula Simfonia Jakarta.

Saat Konser. Courtesy:  fb. Aula Simfonia.

Behind the scene. Gaya serius

Behind the scene gaya sesukanya.

Thursday 15 November 2018

Jujur katakan Salah

Dalam berkomunikasi dengan anak, banyak hal yang membuat saya mempertimbangkan kosakata yang akan digunakan.
Istilah memperhalus kata, memoles kata sedemikian agar anak itu mengerti dan yang paling utama selalu mengusahakan agar anak tidak merasa jatuh dengan ucapan yang ada.

Contoh pertama, Ketika anak umur 5 tahun yang memukul temannya, kita tidak langsung katakan dia nakal karena ini memberikan label nakal kepada diri anak itu.
Selebihnya kita katakan, perbuatan dia salah dan harus sayang kepada teman karena dia ciptaan Tuhan.
Namun perbuatan itu terus terulang dan sebagai orang dewasa juga terus mengulang untuk menyanyangi teman disertai dengan doa berharap anak ini berubah karena dia masih kecil.

Contoh kedua, ketika anak 10thn diinjak oleh kakak 11thn memasuki usia pra remaja dan dilihat oleh guru. Dinasehati oleh guru dengan kata "jangan bermain kasar".
Kemudian hari, anak usia 10thn ini menginjak adik usia 9thn berulang dua kali dan menganggap ini hanya "main kasar". Padahal keduanya tidak sedang ada interaksi bermain dan tiba saja anak usia 10thn ini datang menginjak. Yang kemudian orang tua pun menyetujui anak itu hanya main kasar saja.

Hal ini sungguh membuat saya bertanya-tanya. Apa batasan dalam memperhalus kata-kata?

"Main kasar"
Apa itu konsep bermain di pikiran anak- anak? Bermain itu adalah melakukan hal yang menyenangkan hati. Jika kedua belah pihak merasakan senang barulah itu bermain.

Apa arti kasar dalam benak anak? - lawan kata lembut,halus, yah kalo tidak halus yah kasar.

Lalu kata "main kasar" diterjemahkan sebagai masih bermain hanya tidak lembut.

Lantas jika perbuatan menginjak disamakan dengan "main kasar", tidaklah heran anak yang mengalami atau melakukan perbuatan itu cenderung mengulang kembali kepada orang lain. Karena dibenaknya, saya main koq, hanya tidak lembut, hanya kasar.

Bagaimana jika kelakukan menginjak ini dibawa sampai dewasa, akankah sekeliling mengatakan dia hanya "main kasar"?

Pilihan kata yang tidak tepat dapat menyesatkan.

Katakanlah bahwa "perbuatan anak itu salah" dan "anak itu menyakiti temannya".
Berikanlah pengertian yang dia lakukan adalah perbuatan dosa.
Siapa yang empunya manusia, Tuhan yang ciptakan. Tuhan mau kita mengasihi sesama bukan menyakiti sesama kita.
Apakah penjelasan demikian juga akan mengubah anak? Tidak juga. Tapi kita sudah katakan yang sejujurnya atas perbuatan yang anak lalukan. Bukan memperhalus hingga menyesatkan pengertian anak.

Saya tentunya masih terus belajar, oh kiranya Tuhan memberi hikmat dalam menjadi orangtua.