Moments and Memories

Moments and Memories

Friday 31 October 2014

Dating with Daddy - 4Saxess - Austrian Saxophone Quartet

One day, my friend post about the information on Facebook.
It's been a long time not dating out with Daddy, so taking this chance, I reserved two ticket through email.

It was on Tuesday, 28 October 2014, means I need to wait for Josh's school and taking a shuttle bus to Jakarta and went to Josh's Grandma house.
I told Josh that he will spent the evening with Grandma and he agreed with it.

The concerts started at 7pm at Usmar Ismail Hall.
To anticipate the traffic jam, we went there on 5.30pm from Grogol and guess what, we still arrived at 7pm *tears*. But since they know the traffic, it was started about 15 minutes late.

The concerts was intended to Celebrating 60 Years of Diplomatic Relations. The Austrian Embassy Jakarta invited 4Saxess.

I truly amazed with 4Saxess, How they communicate with Audience, How they played the Saxophone beautifully.
Once, I closed my eyes, count how long they play and took the breath, amazing.
Just funny when one of the player shared about Jakarta weather. It's because Austrian weather is colder then our refrigerator. I can imagine it will be a struggle for them.

Can't describe more, but we really glad we have came despite of the traffic jam and got to enjoyed the concert.

Now I wish to share my concern.
I guess, we live in Indonesia especially Jakarta, somehow have a great blessing, we got to watch a free concert, it was provided, but the problem is, do we really appreciate it?!
At the concert time, people went out while they playing at the stage. Not just once. I mean, come on, it's was for one hour. It was presented by Austrian Embassy, and It's represent our country Indonesia how we being an audience. Hopefully they really have something so much important to do.
Sometime I thought, do/if/why you need to pay to appreciate something?, then the value is on the money, Yes/No?!
Then, from my chair, I saw one person, playing with the smartphone chat and doing things all concert time, hopefully I'm wrong and he was a reporter who need to update the news as soon as possible.
Anyway, we got to freely recorded using our gadget during the concert, that was nice of the organizer who knew we like to kept as a memorable concert.

Back to the performance, From Classic - Mozart, Bach and Singelee (who wrote the first work ever written pieces for saxophone quartet) to more American - Argentine Tango, etc to our Indonesian song "Begawan Solo" and "Cublak-Cublak Suweng".

On 6 November 1814, Antoine Joseph Sax was born in the village of Dinant in Belgium. Over thirty years later, he invented one of the most successful instruments in the world: The SAXOPHONE. ~ source: the concert brochure.
At the end of performance, after two encore, they finished the concert by played the saxophone and walked to the audience. Wow, I guess that's really impressed us.

Beside the concert, I got to met my friend, Peggy. She should have a concert on Thursday 30 October at Goethe "Brassissimo - Amadeus Bras" another free ticket and I couldn't make it as Josh having a Domba Kristus big event - Put the Armour of God.
Got to take picture and wish her the best.

Put the Armor of God - Domba Kristus - 30 Oct to 1Nov 2014

Put The Armor Of GOD


Kyaaa, bisa dikatakan ini minggu yang penuh berkat, walaupun tiap tiap hari selalu diberkati, namun yang spesial kali ini adalah Josh boleh merasakan perjalanan Jelajah Alkitab dan bagaimana pengalaman mengenakan Perlengkapan Senjata Allah secara visual dan real.

Jelajah dimulai dari Penjara Paulus disana mulai diperkenalkan hidup Paulus. 
Ada dua Laskar Prajurit - bisa buat foto ^^/
Memasuki gerbang Efesus. Dikiri kanan ada Peta letak kota Efesus, perkiraan gambar Kota Efesus.
Dilanjutkan mencicipi sedikit makanan khas.
Untuk memulai Jelajah selanjutnya, dibuatlah passport bagi setiap anak.
Jelajah dilanjutkan dengan memasuki Taman Eden, ruang yang disulap (didekor) dengan sedemikian menarik dan indah untuk anak agar berimajinasi bagaimana rasanya di taman Eden dan diceritakan bagaiman kisah awal manusia berdoa.
Semua berlansung di lantai 1.

Pintu Gerbang Efesus
Ruang pembuatan Passport Jelajah Alkitab
Mencoba menggambarkan Taman Eden - Maafkan kamera yang terbatas.
Naik tangga dijelaskan mengenai tokoh-tokoh Alkitab Paulus, Yunus, dan diminta untuk point out apa yah Senjata yang akan dipakai - ada siluet yang ditempel di dinding.
Di lantai dua, masuk ke dalam ruangan, disajikan video tentang Put the Armour of God.
Ber-IkatPinggang-kan Kebenaran.
Ber-Baju Zirah-kan Keadilan.
Ber-Kasut-kan Kerelaan memberitakan Injil.
Perisai Iman.
Ketopong Keselamatan.
Ada bentuk visual nyata dari setiap perlengkapan senjata Allah.


Melewati tangga ke atas, dijelaskan tokoh-tokoh masa kini, John Bunyan, etc.
Masuk ke ruangan di lantai 3,
Wow, ruangan "Maze".
Anak akan dipakaikan Perisai dan Ikat pinggang. Dalam perjalanan akan diberikan stiker dan ada tantangan games nya untuk mendapatkan setiap perlengkapan yang ada. Ada yg dengan menghafal Firman dan menyebutkannya.
Tadi sebagai ortu diberikan kesempatan juga untuk menjelajah di saat semua acara telah selesai, Seru dan Kagum, di tengah-tengah maze tiba tiba ada lemparan bola bola plastik, itu seakan menggambarkan godaan atau serangan yang kita trima dan bagaimana kita menghadapi harus memakai Ketopong Keselamatan, dan Perisai Iman.
Di akhir "maze" diingatkan mengenai Firman Tuhan dan bernyanyi.


Souvenir yang didapat dibuat dengan sangat kreatif. Permainan Ular Tangga yang telah disesuaikan.
Pulang dari sana, Josh menodong mama papa untuk main.

Seru dan Kagum karena pertama kali mengalami bagaimana satu ruko bisa disulap sedemikian rupa untuk anak-anak mengalami suatu perjalanan Alkitab - 5D experience ^_^/. Tiada yang mustahil.
Kagum bagaimana Panitia bekerja dan bekerja untuk mewujudkan hal ini.
Walau awal menunggu terasa penuh tempatnya, tetapi it's worth for the kids.

Percaya bahwa akan ada kesan dan pesan yang ditinggalkan dan ditanamkan didalam hati setiap anak yang datang.

Wish,Wait, and Pray for the Next.

Josh and Friends.
Souvenir, Passport dan Seputar Domba Kristus.
Salah satu kartu yang harus diambil.
(ada Kartu Hijau, Merah dan Kuning dengan perintah didalamnya,
dan ada kartu Imun )
Mantab!
Sehabis Pulang langsung main.
Ehh.. ternyata Josh pula yang Finish duluan. Happy Boy!
PS. Semoga masih bisa mengupload foto ruangan lain ^^/

Sunday 26 October 2014

DK coming Home

23 October, we have been given an opportunity to welcoming Josh's friend from Domba Kristus.

Josh was very entusiactic. He has been waiting from Monday when I told him for the first time that we gonna have a class in our home. Josh brought Pokky snack from market and he said that he want to shared it with DK friend.
Then after a nap time, he asked me, when they comes, I will give my Pokky?. "Ehhh Josh, today is monday, they will comes on thursday baby. You can eat your Pokky first, if you want to." He look doubt but at the end he ate it *grin*

On the day, Josh help to prepare the mat, and he wait passionately starring out behind the window.
Few times we guess wrongly car sound.
When they come, Josh really happy.

They sing, and listen well to the bible story.
Eventhough there was a time Josh upset and cried cause one of the friend took the small pillow from him, but that a good lesson to learn how to deal with situation.
There was a game played, choosing ball and execute the order and that was so simply creative and so much fun.
We also celebrate friend birthday.
At the end of the class, it was raining.
Thanks for all teacher (Bu Yayan, Bu Christine, Bu Marlys) who really patient and with a sincere heart guide and teach the children every week in the class.

Friday 24 October 2014

Daun Cincau Hijau - Tanaman Merambat "Creepers Plant"

One day, I starred at my fence then wished for a green creepers with a beautiful flower grow at it.

I went to asked for the seed in one school, but it failed to grow.

Suddenly a green leaves plant start to grow. Have no choice, I halfhearted arranged it on my fence.

The plant was the last one I watered it everyday. I ever think to replace it with other creepers.

Then, when my aunt visit my house, she told me that leaves was "Daun Cincau Hijau", the main ingredient to make green jelly.

My aunt want to showed us how to make it, but never accomplised as that the day my brother pass away.

So never think about the leaves, until teacher from Domba Kristus once again convince me that leaves was truly "Daun Cincau". I told her that I just think this was a leaves that grow everywhere.

After twice heard about the leaves, this friday morning, after search on the internet, I picked the leaves. Choose the young one, soaked and squeeze in the drinkable water, filter it and put the green water on the refrigerator.

Voilaaa, you get green jelly, eat it simply with honey. Daddy used to brought it, but when he taste the one that I made, he like it.

You can eat with brown sugar and coconut milk also.

Now, I fall in love with the leaves, never tought something I neglect before is something valuable.

Seem I will check every leaves before I root up the plant *hahaha*

Tuesday 21 October 2014

Belut, Eel, Lindung, Unagi, you name it!

Pernah dengar Lindung cah Fumak? *Raise your hand*, apalagi kalau berada di restoran Angke.

Salah satu menu favorit yang akan aku pesan.
Kenapa?
Pertama, aku tidak pernah masak Lindung.
Kedua, rasa nya enak *grin*

Sebagai golongan darah "O", menurut Calvin, aku punya kebiasaan selalu ingin coba masak sesuatu yang sudah aku makan di restoran. Tentu tidak semuanya akan aku lakukan, apalagi yang prosesnya rumit dan sulit, cukup sesekali saja menikmati di rumah makan saja.
Contohnya, jangan berharap aku akan masak "Rendang" :p.
Demikian pula mencoba masak lindung cah fumak, wallah... rasa restoran Angke tak mungkin bisa dilawan, jadi bagaikan membuang garam ke laut, jika aku coba buat.

Entah apa yang terlintas di pikiran, saat lewat di market dan lihat Belut hidup.
Tanya-tanya ke petugas nya dan bisa dibersihkan. Alhasil, kubawalah potongan satu ekor Belut pulang.

Terpikir akan makan belut goreng.
Tapi, saat akan membersihkan, Kyaaaaa, ternyata belut itu masih bisa bergerak.
Oh tidak.... akhirnya ku freeze dulu.

Keesokannya, kukeluarkan, dan saat akan kupotong kecil, baru kusadari bahwa ternyata oh ternyata belut itu ada tulangnya. *blush*
Alhasil, butuh proses untuk memisahkan tulang. Dan untuk pertama kalinya, dapurku jadi "bloody kitchen".

Sesudah memaksa diri *hehehe*, akhirnya proses memasak selesai juga.
Belut taruh garam sedikit, di goreng, sisihkan.
Cah bawang putih dengan ang cao.
Tumis dengan belut. Tambahkan garam sesuai selera.
Karena tidak ada fumak, pakailah daun selada sebagai sampingannya.

Walo rasa tentu tak dapat menandingin, Habis juga sih sepiring, tapi untuk pertama kalinya aku katakan ke calvin, aku tidak akan masak lindung lagi.."No more", let go to Angke saja ^^ wakakaka....

Sambal Dabu - Balada Tangis dan Bawang Merah


Beberapa saat yang lalu dapat oleh-oleh bawang merah dari Mbak.
Terlintas Sambal Dabu-Dabu pendamping Ikan bakar *Slurp*, apalagi menu ini salah satu favorite Papa.

Tapi membayangkan banyaknya bawang merah yang harus dikupas, serta tangisan yang menyertai, membuat diri ingin mundur teratur. Kepikir mau pakai kacamata las *grin*

Selalu heran, bagaimana Penjual dipasar bisa-bisa nya mengupas bawang merah sekian banyak. Tidakkah perih matanya?

Kali ini ke pasar, bertugas me-mata-mata-i, dan oh ternyata, mereka merendamnya didalam air, sehingga kulit ari bawang menjadi lunak, dan dengan mudah dikupas, tanpa tangisan pula. Helloooo, kemana saja aku selama ini, selama 32 tahun, (erhmm hampir selama masa Presiden ke 2 Indonesia berkuasa), aku tidak tahu bahwa hal mengupas bawang bisa dilakukan dengan cara demikian.
Ok, tentu kenapa tidak minta Mbak saja kupasin. Jawabnya, Jika rasa ingin tahu hati sudah menggebu, biasanya lebih suka mencari tahu dan melakukannya sendiri.

Soal rasa si bawang merah, tampaknya tidak ada beda nya dengan direndam air terlebih dahulu.
Walo memakan waktu juga mengupas dan mengiris, tapi menjadi kebahagian tersendiri saat Papa dengan senangnya menyantap Sambal Dabu ala Mama.

Sambal Dabu:
Bawang Merah Iris
Tomat Hijau Potong
Cabe
Jeruk Limau/Nipis
Garam
Gula sedikit

Disajikan dingin lebih seger ^^/


P.S. Josh ternyata juga suka bawang merah ditambahkan dengan kecap manis.

Friday 10 October 2014

DIY Wall Project - Word Art and Acrylic

2 Years Ago, using search engine, I found out a WordArt which I wish to have in my Wall.
At that time, I came to printing house and asking whether they can make a Sticker out of it. 
Yes, but it was pricey.

After all things related to my brother handle well, somehow I could felt something missing.
To overcome the feeling, I look at my spotted wall, and decided to make the WordArt.
Drawing the alphabet with different Font with approximately 6 hours times (Not an artist, make a lot of mistake, need to re-draw), and then finishing it with Acrylic Paint in my spare time.
In the middle of work, lil bit compromising my time with Josh, which I felt sorry. At that time, I asked Josh, "do you like mommy to finished it or you want mommy to played with you?". He answered me sound like "That ok mom, I like you to draw".

Here the result. 
Now days, Josh learn the alphabet from this word art also.


Late Night Chit Chat with Josh

Malam ini sambil tungguin papa pulang, mama dan Josh berbincang di ranjang.
Ada kedukaan didalam keluarga kami, Ama cho, telah berpulang.
Esok hari, karena Josh libur, maka mama dan Josh akan berada dirumah duka.
Josh lantas menyeletuk, "ma, orang ke surga ke rumah duka dulu yah?".
Mungkin dalam pikiran Josh bahwa unvle kemarin pun dirumah duka dulu disemayamkannya.

Mama ajak Josh berdoa untuk bersyukur atas hari yg Tuhan berikan dan juga kiranya Tuhan beri penghiburan bagi Ama Etti.

Selesai berdoa, tiba tiba Josh tanya mama.
Josh: "Ma, merokok itu ngk bagus yah?"
Ma: "loo, josh lihat dimana, dan dengar dari siapa?"
Josh: " Iya, Josh lihat di depan rumah sakit, depan Bethsaida, itu ngk bagus yah ma?"
Ma: "Iya, itu bisa buat paru- paru Josh rusak dan Josh bisa batuk-batuk terus".
Mama lanjutkan bagaimana kalo orang mulai paksa Josh coba atau merendahkan Josh bilang Josh payah, apakah Josh masih mau coba?
Josh sambil menggeleng: " enggak ma."
Ma:" Iya, Tuhan mau kita bertanggung jawab atas tubuh yang sudah Tuhan kasih, termasuk paru-paru Josh. Coba Josh batuk-batuk, bagaimana bisa memuji Tuhan nantinya." Sambil mama nyanyi dengan batuk-batuk dan Josh pun tersenyum geli.

Pembicaraan kami belum berakhir.
Josh: "Ma, apa itu olahraga?"
Belum sempat mama jawab, ditimpali dengan pernyataan lagi.
Josh: "Ma, orang yang perutnya gendut perlu olahraga yah?"
Ma: "seperti siapa Josh? Seperti papa perlu olahraga yah?"
Josh: " hah, papa? Bukan ma, itu auntie Helen"
Hahahaha.. mama tertawa karena auntie helen sekarang sedang hamil 5bulan, perutnya sangat besar.
Ma:"Josh, auntie helen itu hamil, punya dede diperutnya, kalo lari harus hati hati. Kalo perutnya gede karena lemak, itu yang harus olahraga."
Josh: " oh gitu yah ma."

Terdiam dan siap siap untuk tidur sudah...
Sambil dielus2 kepalanya, tertidurlah Josh.

Thanks for having another conversation with me Josh. Love you.

Thursday 9 October 2014

Boardgame - Battleship

Tertarik membeli Boardgame ini sesudah melihat posting foto teman di FB.
Walaupun secara usia Josh mungkin belum sesuai, tetapi siapa yang tahu.
Awal pertamanya, hanya mengajari bahwa ada Kapal Perang, dan mengenal apa itu Koordinat.
Setelah beberapa kali main, dan tidak pernah selesai, Josh saat ini sudah mengerti mengenai Koordinat dan juga bagaimana mengira posisi Kapal Perang pesaingnya.

Ok Josh, mari kita lihat, kapan kita akan selesaikan permainan ini dari awal hingga akhir ^^.




Wednesday 8 October 2014

What inside Medical Box

Last Monday, Josh having a school holiday, 
but instead of having fun outside, we need to stay at home.
Why?

Diarrhea!
As Mommy, regarding to Josh illness, I barely guess wrong. 
You just got the instinct when your child didn't feeling well.
At the morning, saw his feces, even just once, I just felt that this will turn to diarrhea.

What to do?
Prevent dehydration was my first plan.
Search for Oralit (contain salt and electrolyte needed)
I always put oralit in my medical box and I also put some in my mom house.
For the 2nd toilet time, I'm sure this gonna be a long day.

Good thing, Josh could cooperate with me, drink one glass of Oralit after I cleaned his bowel.
He still active (a critical proof that he still oke), can eat little by little.
After 6 times went back forward to the toilet in a day, it's all stop.

I explained to him, next time always wash his hand, never put his hand into mouth, mama couldn't watch over and remind him all the time.
A good lesson, and now he seem to pretty aware of not putting his hand into mouth without washing it first.

Tuesday 7 October 2014

DIY - Robot with "Make Do" Reusable Parts


Last time we went to Toys Kingdom store and brought 50percent disc of "Make Do" contains of reusable part.
Make Do is a connector system, and help us to create thing from the stuff around.

The reusable part initially is for making the Car. But inside the box, there was a sample picture of other thing created, on of them is Robot.

I collect all the stuff around when Josh at school.
Once Josh arrived home, we start to do it.
I help Josh along the process.

And Here the result.


Sunday 5 October 2014

Josh's Prayer

4 Oktober, Untuk pertama kalinya Josh mau mengucapkan doa sendiri dan doa pertamanya untuk mama, *wow, tears*.

Biasanya Josh malu malu kalo diminta berdoa dan dia suka bilang "mama saja".
Dua minggu lalu seperti biasa ada tugas dari Domba Kristus, mama mendampingi anak berdoa.
Mama jelasin ke Josh, bahwa Josh bisa menggunakan kata-kata yg sederhana untuk berdoa pada Tuhan. Tidak perlu harus mengikuti mama. Entah Josh mengerti maksud mama atau tidak saat itu.

Dan doanya untuk mama...

Josh:
Tuhan Yesus, terima kasih untuk hari ini.
Mama sedang sakit batuk.
Tuhan, beri kesempatan, untuk mama batuk sehat.
Dalam nama Tuhan Yesus, Amin.

A simple prayer, with a sincere Heart, it's speak more than anything,
Love you Josh.

6 Oktober.
Malam sebelum tidur, moment baca buku, diawali dengan berdoa,
Josh: " ma.. ma.. (sambil tepuk-tepuk tangan mama yg sedang siap berdoa) Josh ajah yang berdoa, Josh kan sudah bisa."
Mama: " oh oke Josh."
Josh: " Tuhan Yesus, terima kasih untuk ama coh, biar sehat.... terima kasih untuk (terdiam).... mama mama.. (panggil2 supaya mama bantuin)."
Mama: " Terima kasih Tuhan untuk hari ini, Tuhan pimpin baca buku renungan malam ini"
Sambil Josh terus mengikut mama word by word. Dan kemudian mama diam.
Josh: " Terima kasih Tuhan nanti mau bobok....(terdiam) ma mama...(panggil lagi supaya mama lanjutkan).
Mama: "Terima Kasih Tuhan sertai Josh dalam tidurnya dan Tuhan Yesus sahabat sejati yang akan temani Josh"
Josh terus ikut word by word.
Josh: Dalam nama Tuhan Yesus, Amin. ( paling lancar).

Mama cerita ke papa bagaimana Josh sudah mau berdoa sendiri. Walo ada pause nya dan meminta bantuan, sampai papa ketawa geli membayangkannya, tapi mama papa terharu akan adanya kemauan dari Josh.

May God help us to follow Him day by day.