Moments and Memories

Moments and Memories

Monday 27 November 2017

Belajar Berempati - Josh 7.5thn

Mungkin Josh tidak paham apa kata berempati.

Ketika hari ini Josh pulang dari sekolah, Mama menanyakan apakah temannya bernama "M"hari ini masuk sekolah?
Josh bilang tidak, karena kata guru, papa nya sakit jantung.
Mamapun mengabari Josh bahwa Papa dari temannya M sudah meninggal.
Josh terdiam.

Sewaktu akan tidur siang, Mama ajak Josh berdoa untuk temannya.
Josh pun terisak mendoakan temannya. Josh terpikir bagaimana perasaan berpisah selamanya dengan papa. Tentu Mama berulang cerita bahwa ketika waktu nya tiba Tuhan panggil, semua akan kembali. Kita hanya tinggal sementara didunia ini, dan sementara didunia ini, Tuhan punya tugas untuk masing masing kita kerjakan.
Josh pun mengiyakan dan tertidur

Waktu malam, mama belum selesai mengerjakan evaluasi, Josh meminta mama menemani dia tidur karena dia kesepian, sendiri.
Mama jelaskan bahwa masih ada beberapa yang harus mama selesaikan. Tapi karena tidak tega, mama temani dia tidur sambil ingatkan bahwa Tuhan menjaga dia
Alih-alih tidur, Josh malah bilang, mama jangan tidur, "mama pergi kerjakan biar selesai ma".
Padahal sebelumnya dia terisak sendirian di kamar. tetapi dia mulai mempertimbangkan pekerjaan mama juga karena sebelumnya mama juga mendorong dia mengerjakan pekerjaan tulis menulisnya untuk selesai.
Terima kasih yah sayang atas empati mu.

Love you Josh.

Wednesday 22 November 2017

Pekerjaan Sang Bapa

Ada seorang papa suka sekali mengutak katik mesin. Namun selain buah jatuh tidak jauh dari pohonnya, terkadang buahpun menggelinding jauh. Demikian sang anak sama sekali berbeda.
Satu hari, anak masuk ke garasi papa yang sedang mengutak katik mesin, tangannya penuh dengan oli.
"sini, tolong tekan bagian itu!"
"ini?" "bukan, bukan yang itu, tapi itu."
Sambil masih bingung berpindah tempat "ini?" "bukan, bukan" Papa mendekat dan memegang tangan anaknya hingga berlumuran oli dan menekan tombol bagian di mobil sambil berteriak kepada mama yg didapur "Wow Lihat, Mike sudah bisa perbaiki mesin ini!"
Kisah ini diceritakan oleh Michael Horton tentang dirinya sendiri didalam acara Refo500 di Kemayoran, 14-20Nov lalu.

Membuka wawasan bahwa seringkali demikianlah manusia didalam pekerjaan Allah. Manusia seperti sang anak itu.

Sambil berdiri menunggu datangnya jemputan. "Apa yang membuat Ibu memulai pelayanan ini?"
Alunan kisah pun dimulai. Seorang anak tunggal yang merasakan kasih ayah ibunya. Ketika beranjak dewasa, dan menjalin kasih, semua berjalan baik saja hingga tiba berpisah. "Apa yah salah saya, rasanya baik baik saja semuanya". Kerisauan pun datang, gelisah dan gusar.  Satu hari di gereja, sayup terdengar ada suara ibu yang berdoa "Tuhan, gadis disebelahku sedang gusar, Tuhan tolong tenangkan dia, biarlah dia bisa datang berdoa mengungkapkan risaunya". (kira kira demikian isi doa itu). Wah saya ingin bisa berdoa seperti ibu ini, dan kemudian berlalunya waktu muncul kerinduan "andaikan dari muda, anak anak sudah mengenal Tuhan, pastilah tidak akan serisau saya ini". Kemudian kehidupan pun terus berjalan. Dia bukan tipe yang maju kedepan pada panggilan kkr. Tetapi dengan konfirmasi juga dari sekitar, ia pun berangkat ke RTS melanjutkan studi. Pulang dari studi, ia pun mulai mengajar, studi perjanjian lama. Diapun sudah menikah dan belum dikaruniakan anak. Tapi kerinduan yang ada dulu ini muncul kembali. Harus mulai dari mana yah. Perbincangan dengan teman ditimpali kalimat "Yah kamu hamil saja, nanti kan kamu berhenti".
Wah tak mungkin, pikirnya. Namun ternyata kehamilan itu datang dan harus bed rest. Ditengah masa itulah, ia berpikir tentang pelayanan keluarga dan anak. Bagaimana dengan tempatnya? Sumber pelajaran yang dipakai?
Tuhan siapkan satu persatu. Ruko yang boleh dipinjamkan. Kurikulum awal yang boleh melihat kepada pelayanan sahabatnya yang telah duluan memulai.
Tempat sudah ada, bagaimana datangnya uang untuk menyekat kelas kelas.
"kring" telepon berbunyi, "kamu yah ada pelayanan keluarga dan anak. Aku mau kirim mobil mercedes ini untukmu pakai buat pelayanan!"
Ia kaget, Tuhan menjawab doa nya. Hari ini kelas-kelas itu masih dipakai. Satu per satu Tuhan tambahkan sumber daya.
Jemputan pun datang. Alunan kisah dari seorang ibu Melani Barlian terhenti. Domba Kristus yang sudah memberkati keluarga kristus selama belasan tahun.

Betapa indah pekerjaan yang telah Tuhan mulai didalam kehidupan manusia.
Tuhan yang memulainya, Tuhan pun yang mengerjakannya.

Ulangan 2:7
Sebab TUHAN, Allahmu, memberkati engkau dalam segala pekerjaan tanganmu. Ia memperhatikan perjalananmu melalui padang gurun yang besar ini; keempat puluh tahun ini TUHAN, Allahmu, menyertai engkau, dan engkau tidak kekurangan apa pun.

Ulangan 28:12
TUHAN akan membuka bagimu perbendaharaan-Nya yang melimpah, yakni langit, untuk memberi hujan bagi tanahmu pada masanya dan memberkati segala pekerjaanmu, sehingga engkau memberi pinjaman kepada banyak bangsa, tetapi engkau sendiri tidak meminta pinjaman.

Amsal 8:22
TUHAN telah menciptakan aku sebagai permulaan pekerjaan-Nya, sebagai perbuatan-Nya yang pertama-tama dahulu kala.

1 Korintus 15:58
Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia.

Wahyu 15:3
Dan mereka menyanyikan nyanyian Musa, hamba Allah, dan nyanyian Anak Domba, bunyinya: "Besar dan ajaib segala pekerjaan-Mu, ya Tuhan, Allah, Yang Mahakuasa! Adil dan benar segala jalan-Mu, ya Raja segala bangsa! 

Saturday 11 November 2017

Family isn't always Blood

Today, when I search the family quote, I found these.


I'm so happy today as I feel what these quote means.
I got a family with Domba Kristus community.
Here how I spent the saturday.
Try to getting know and sharing our life.

For the very first time, with Josh, visited Rovi and Yona's home.
Yona is the most positive person and full of hope I ever met till now. While the Rovi is so much loving husband to hers.
Welcome by Chanel, Josh a little bit shock by how big the size. But after a while we been amazed by the warm, sweet, nice, playfull gesture. Sound like the owner.
It was a pleasure having a warm lunch with this family. A short meaningful one.
Will visit again one day.


At noon, we got to gather with other families in Ko Andy and Ci Fei home.
This family is another one to idolized hehehe.
Each families have their own struggle, pray may we can keep encourage each other in God's love. 
Growing in Faith, growing more like Christ.

Keterpisahan Mama dan Aku

Ma, tolong bantuin jaga Josh seminggu ini yah. Mama bisa kan?

Teman mama itu ternyata 7tahun lalu pernah kena kanker pankreas dan kemarin itu kambuh kembali, dan sakitnya sudah ke tulang.

Kamu tuh kapan bisa berenang?
Oo aku belajar Ma pas dulu smp pulang ke siantar
Hmmm pantas, Mama rasanya jarang  bawa kalian berenang di jakarta.
Wah wah, ada juga ternyata hal yang mama tidak tahu yah.

Kira kira begitulah percakapan aku dengan mama.

Hari ini aku bawa mama lagi ke spring club. Mama ternyata hebat main bulutangkisnya. Aku bilang ke mama, andai dulu mama jadi atlet, mungkin juga bisa jadi susi susanti hehehe. Pukulan mama tuh kuat, sayang saja kakinya tak bisa bergerak bebas. Bahkan banyak kali juga aku tak bisa kembalikan bola mama.
Ngk percaya kan? Nah mari main.
Josh juga sempat main sama pho2nya.

Sesudah 30menit, mama lanjut berenang, berendam air panas , dan sauna juga berendam air dingin.
Bisa dibilang mama termasuk kuat. Hanya saja efek kemo yang menguras wajah mama menjadi menua, dan saraf tangan dan kaki yg rusak.

Saat mama cerita tentang temannya. Aku jadi merasa sedih. Suatu hari nanti aku pasti berpisah dengan mama.
Mama survival 5tahun. Tantangan berikutnya masuk ke survival 10tahun. Apakah akan ada waktu selama itu?
Saat ini semua keadaan dirumah terasa nyaman. Tentu ada hal masalah datang silih berganti. Tapi bagiku tidak ada masalah kesusahan hati yang lebih berat daripada perpisahan kematian. Walau aku tahu bahwa manusia memang harus mengalami kematian dan walau aku tahu perpisahan dengan mama adalah perpisahan sementara nantinya. Tetap rasa sedih menyeruak di hati.

Berapa lama lagikah waktu bersama?
Tak ada yang dapat memberitahu.
Setiap hari yang terus berjalan
Biarlah kenangan boleh terajut satu persatu
Hingga saatnya tiba, aku lepaskan dengan senyuman