Hari ini hari minggu.
Kami mencari dimana kami akan beribadah hari minggu. Di dekat Fulham Broadway ada satu Gereja jam 11 siang.
Namun karena belum mengunjungi St Paul, akhirnya kami putuskan untuk ibadah disana.
Kami mencari dimana kami akan beribadah hari minggu. Di dekat Fulham Broadway ada satu Gereja jam 11 siang.
Namun karena belum mengunjungi St Paul, akhirnya kami putuskan untuk ibadah disana.
Sebenarnya banyak sekali gereja, tapi bingung juga dimana, kurang waktu searchingnya.
Tiba di St Paul, sudah ada bunyi lonceng memanggil untuk orang beribadah.
St Paul adalah Gereja Anglikan Protestan.
Untuk masuk ke gereja, harus melalui pemeriksaan tas dulu.
Selama summer ini ada dimainkan lagu oratorio dari Hadyn. Seakan sedang dengar konser didalam St Paul Cathedral.
Lagu ibadah yang kuketahui hanya bagian paling akhir - Gereja.
Waktu sedang ibadah, banyak orang yang duduk ibadah tapi keluar lagi, ternyata itu memang turis-turis.
Tetapi banyak juga yang mengikuti ibadah minggu seperti kami.
Sedangkan pengunjung gereja aslinya tidak terlalu banyak dibanding jumlah kursi dan luasnya bangunan.
Selama ibadah, terbersit, betapa indah suatu bangunan, tetapi jika tidak ada Tuhan didalamnya maka semua sia sia.
Duduk dalam gereja ini juga merasakan bagaimana dulu orang-orang Kristen beribadah.
St Paul adalah Gereja Anglikan Protestan.
Untuk masuk ke gereja, harus melalui pemeriksaan tas dulu.
Selama summer ini ada dimainkan lagu oratorio dari Hadyn. Seakan sedang dengar konser didalam St Paul Cathedral.
Lagu ibadah yang kuketahui hanya bagian paling akhir - Gereja.
Waktu sedang ibadah, banyak orang yang duduk ibadah tapi keluar lagi, ternyata itu memang turis-turis.
Tetapi banyak juga yang mengikuti ibadah minggu seperti kami.
Sedangkan pengunjung gereja aslinya tidak terlalu banyak dibanding jumlah kursi dan luasnya bangunan.
Selama ibadah, terbersit, betapa indah suatu bangunan, tetapi jika tidak ada Tuhan didalamnya maka semua sia sia.
Duduk dalam gereja ini juga merasakan bagaimana dulu orang-orang Kristen beribadah.
Seusai Ibadah, kami makan siang di salah satu chain restaurant - Wagamama.
Ramen, Udon, Donburi.
Untuk dumplingnya, enakan di Indonesia.
Untuk Ramennya, wah ini selera Calvin dan Saya, light brooth nya dan segar seafoodnya. Oiya, Porsi yang dewasa bisa di share berdua kalo takut kekenyangan.
Mereka sediakan mangkok kecil dan piring kecil.
Untuk Josh, kami pesankan chicken katsu junior dan porsinya pas untuk Josh. Ada sumpit anak kecil pula.
Ramen, Udon, Donburi.
Untuk dumplingnya, enakan di Indonesia.
Untuk Ramennya, wah ini selera Calvin dan Saya, light brooth nya dan segar seafoodnya. Oiya, Porsi yang dewasa bisa di share berdua kalo takut kekenyangan.
Mereka sediakan mangkok kecil dan piring kecil.
Untuk Josh, kami pesankan chicken katsu junior dan porsinya pas untuk Josh. Ada sumpit anak kecil pula.
Dari sini, kami seberang jalan dan naik Bus ke Tower Hill.
Dari Tower Hill, kami lihat Tower of London kemudian berjalan ke arah Tower Bridge.
Langit mendung berawan hari ini. Tapi syukurlah tidak hujan sehingga masih bisa menikmati jalan jalan.
Selama jalan, saya dan Calvin mengagumi betapa bangunan tradisional dibangun dengan indah dan penuh detail.
Jalanan yang paling penuh di Tower Bridge, ingin naik ke atas, tapi tak memungkinkan. Save for next time.
Dari Tower Hill, kami lihat Tower of London kemudian berjalan ke arah Tower Bridge.
Langit mendung berawan hari ini. Tapi syukurlah tidak hujan sehingga masih bisa menikmati jalan jalan.
Selama jalan, saya dan Calvin mengagumi betapa bangunan tradisional dibangun dengan indah dan penuh detail.
Jalanan yang paling penuh di Tower Bridge, ingin naik ke atas, tapi tak memungkinkan. Save for next time.
Jalan hingga seberang, kami duduk duduk di taman, Josh dan Adison memulai kesenangan mereka bermain lari lari, dan tangkap roket.
Tepat dibelakang kami duduk ada sekeluarga dimana papa sedang menjelaskan pelajaran kepada anak lelakinya, sedangkan ibunya bercerita kepada anaknya. Aku masih jarang melihat anak memainkan mobile phone orang tua nya.
Tepat dibelakang kami duduk ada sekeluarga dimana papa sedang menjelaskan pelajaran kepada anak lelakinya, sedangkan ibunya bercerita kepada anaknya. Aku masih jarang melihat anak memainkan mobile phone orang tua nya.
Kami teruskan perjalanan ke Covent Garden dengan bus RV 1. Cari bus Stop nya, lumayan dekat ketimbang harus jalan balik ke Underground.
RV1 maksudnya bus dioperasikan dengan Hydrogen. Melewati pameran marvel lego, london dungeon, borough market (area penembakan waktu itu), hingga jembatan waterloo, masuk ke area covent garden, the last stop.
Di sini, banyak sekali street show. Area pertokoan dan bangunannya menarik.
Yang suka belanja, yang suka duduk di cafe, yang suka lihat show, yang suka barang barang unik, semua ada disini.
Buat Josh, dia suka lihat show.
RV1 maksudnya bus dioperasikan dengan Hydrogen. Melewati pameran marvel lego, london dungeon, borough market (area penembakan waktu itu), hingga jembatan waterloo, masuk ke area covent garden, the last stop.
Di sini, banyak sekali street show. Area pertokoan dan bangunannya menarik.
Yang suka belanja, yang suka duduk di cafe, yang suka lihat show, yang suka barang barang unik, semua ada disini.
Buat Josh, dia suka lihat show.
Dari area ini kami jalan menuju China Town untuk Dinner.
Melewati statue Agatha Christie, pengarang buku misteri yang kubaca waktu muda dulu hahaha. Hmmm mengingatkan, aku belum melihat Sherlock Holmes.
Sampai di China Town, saatnya memilih restauran, lihat resto New Loon Fung, dan ada cap tripadvisor review thn 2015, kami putuskan untuk naik dan makan disana.
Wow ramainya dengan orang tour dan orang ulang tahun. Untuk makanan, secara rasa lebih medok dari Royal China, tapi secara porsi disini yang paling banyak.
Tempat duduk dan restaurantnya nyaman dibanding Four season yang kami makan hari pertama.
Secara makanan, menu nya beragam.
Harganya standard restaurant disini. Untuk sekali makan di restaurant chinese, rata rata sekitar 100£ untuk kami ber6.
Mereka ada pilihan makan meja dihitung per orang mulai dari 15£ dengan menu beragam, tapi kami belum mencoba nya.
Melewati statue Agatha Christie, pengarang buku misteri yang kubaca waktu muda dulu hahaha. Hmmm mengingatkan, aku belum melihat Sherlock Holmes.
Sampai di China Town, saatnya memilih restauran, lihat resto New Loon Fung, dan ada cap tripadvisor review thn 2015, kami putuskan untuk naik dan makan disana.
Wow ramainya dengan orang tour dan orang ulang tahun. Untuk makanan, secara rasa lebih medok dari Royal China, tapi secara porsi disini yang paling banyak.
Tempat duduk dan restaurantnya nyaman dibanding Four season yang kami makan hari pertama.
Secara makanan, menu nya beragam.
Harganya standard restaurant disini. Untuk sekali makan di restaurant chinese, rata rata sekitar 100£ untuk kami ber6.
Mereka ada pilihan makan meja dihitung per orang mulai dari 15£ dengan menu beragam, tapi kami belum mencoba nya.
Wah sudah jam 8 malam, saatnya pulang. Walau langit masih cerah badan sudah lelah.
Kami jalan sedikit ke bus station, baik no 14 untuk balik. Eh pas mau tap Oyster Card Papa Mama habis, dan tidak bisa pakai cash. Wallah.... akhirnya kami turun lagi. Untuk kartuku dan Calvin yang sudah di tap, kita dikasih satu reciept yang buktiin kita sudah tap tapi belum naik dan bisa naik bus yang lain, print out kertas free travel within 60minutes.
Untuk pengisian Oyster Card di Chinatown agak susah, toko-toko jarang yang bisa, Papa dan Calvin harus jalan hingga Picadilly Station sedangkan kami menunggu di tempat bus. Akhirnya sesudah semua bisa diisi, kami pulang.
Matahari mulai terbenam, awannya cantik. Ingin rasanya nikmati sunset, siap siap pulang jam 10malam.
Kami jalan sedikit ke bus station, baik no 14 untuk balik. Eh pas mau tap Oyster Card Papa Mama habis, dan tidak bisa pakai cash. Wallah.... akhirnya kami turun lagi. Untuk kartuku dan Calvin yang sudah di tap, kita dikasih satu reciept yang buktiin kita sudah tap tapi belum naik dan bisa naik bus yang lain, print out kertas free travel within 60minutes.
Untuk pengisian Oyster Card di Chinatown agak susah, toko-toko jarang yang bisa, Papa dan Calvin harus jalan hingga Picadilly Station sedangkan kami menunggu di tempat bus. Akhirnya sesudah semua bisa diisi, kami pulang.
Matahari mulai terbenam, awannya cantik. Ingin rasanya nikmati sunset, siap siap pulang jam 10malam.
Oh yah, ini hari minggu, semua tempat belanja rata rata buka jam 12siang tutup jam 6sore.
Nah anehnya hampir semua Gereja dimulai jam 11 siang, untuk orang yang kerja mereka tetap sulit ke gereja.
Tanpa iman yang diturunkan kepada generasi berikutnya maka kebenaran Firman menjadi yang kesekian.
Nah anehnya hampir semua Gereja dimulai jam 11 siang, untuk orang yang kerja mereka tetap sulit ke gereja.
Tanpa iman yang diturunkan kepada generasi berikutnya maka kebenaran Firman menjadi yang kesekian.
No comments:
Post a Comment