Moments and Memories

Moments and Memories

Friday, 15 July 2016

Family Day 15 July 2016

Today, my sista bring his son and my mom to our house.

We have play a while in the park.
Then having a dinner when my lil sista back from work.

After dinner, in the car, Bennet get crancky and want to sleep. He want to breastfeed.
So I told Bennet, he must be patient.
And then I teased him, soon he shall graduate from breastfeed, so my sista can have another baby.

Then suddenly Josh said:
Yes, then you can have friend.
Not like me, the only child at home. I didn't have friend. I like to play alone.
Josh said it with proud.
When grandma asked him, so do you want a friend, a brother or sister? Josh answered No. It's okey, I can play by my self.

Anyway. We all laugh together for hearing his honest though.
Yes, we still hope to have another family member. Keep waiting... :)

Before back, they played with grandma. The smile is priceless.

Wednesday, 13 July 2016

Day 9 - Tokyo Wide Pass Trip 3 - Railway Museum Omiya - Karuizawa - Kawasaki

Trip ke 3 penggunaan Tokyo Wide Pass

 Railway Museum - Omiya.

Kenapa pilihannya jatuh di Railway Museum, karena ramah anak-anak menurut review yang ada, dan koleksi yang lengkap dan bagus.
Kita naik Shinkansen dari st Tokyo lagi, karena memang lebih cepat. Sampai di Omiya, harus berganti lagi dengan railway sambungan ke Museum ini. Railway ini hanya 1 jam sekali. Jadi jika sudah ketinggalan maka harus tunggu 1jam lagi. Hmm ini karena kita tiba jam 11siang. Mungkin jika di pagi atau sore yang lebih rush hour, jam kereta akan berbeda.

Tetapi jangan khawatir, menunggu 1jam tidak terasa karena di Omiya ini banyak sekali tempat berbelanja. Dari mulai restoran, makanan snack, fashion, sampai supermarket. Keluar saja dari daerah perpindahan kereta dengan menunjukkan tiket JR Tokyo Wide Pass ke petugasnya.

Tiket Masuk ke railway Museum dewasa adalah 1000Yen dan dibeli di depan Railways Museum nya dengan kartu kereta (pasmo, suica dan etc)
Jika tidak ada kartu kereta, maka akan dipinjamkan dengan membayar 1000yen di counter.

Ada locker untuk menaruh barang-barang.

Masuk didalamnya, ke sebelah kanan adalah koleksi railway di jepang, mulai dari kereta tua dan perkembangannya. Untuk mendapatkan keterangan dalam bahasa Inggris maka kita harus mendownload dahulu aplikasi yang bisa baca barcode. Scan barcode, maka kita akan bisa baca setiap keterangan didalam kereta.
Jika lurus terus maka akan ada taman kereta untuk anak anak.

Naik ke lantai atas, maka ada sejarah kereta di Jepang.

Ada ruangan untuk pertunjukkan, Ada jam pertunjukan, namun semua info masih dalam bahasa jepang. Akhirnya kita lewatkan untuk lebih memilih mengexplore bagian yang lain.

Sesudah ruang pertunjukan, ada ruang untuk bermain anak, kemudian ada ruang exhibition, depannya toko jualan semua berkenaan dengan kereta, jalan lagi hingga ujung, ada tempat penjelasan dan bisa dicoba. Memindahkan barang tanpa roda, dengan roda, dengan rel, mana yang lebih mudah.
Mengatur perpindahan rel kereta, lampu rel kereta, bentuk roda kereta, dsb. Semua penjelasan dalam bahasa jepang, dan kita tebak tebak saja, sebenarnya ini mau menjelaskan soal apa. Karena sepi, maka kami bisa mencobanya.

Jika naik ke lantai paling atas, ada observatory desk, bisa melihat kereta lokal yang sedang lewat, maupun shinkansen yang sedang lewat. Jadi bisa lihat kecepatan keretanya dengan aman, (bukan di stasiun hehehe).

Di lantai 1 juga ada tempat anak anak naik mainan kereta shinkansen kecil yang bisa berkeliling sampai library nya. Dan juga ada tempat makan, sehingga tidak perlu khawatir jika kelaparan.

Tidak lama lama lagi berkeliling and berdecak kagum dengan perawatan dan presentasi dari Museum, maka kami kembali ke Omiya station.

P.S. Sebenarnya ada train and bus museum juga yang tidak terlalu besar yang dibuat oleh Tokyu Line. Pertimbangannya adalah Museum besar biasanya lebih ramah untuk turis berbahasa asing.


Karuizawa

Dari Omiya, kami memutuskan untuk lebih pergi ke atas lagi, yaitu Karuizawa.
Tinggal menunggu Asama shinkansen ke arah sana.

Sebenarnya Tokyo Wide Pass sangat bagus jika digunakan pas musim dingin, bisa main salju ke GalaYuzawa dan itu benar benar worth banget.

Tapi karena musim panas, kami ke Karuizawa, disana biasanya adalah tempat main tobbogan, resort ski nya. Sampai disana udara sejuk, dan dekat dengan train station langsung banyak sekali factory outlet. Kita hanya lihat lihat saja, dan menikmati udara sejuk saja dengan tetap ada pemandangan gunung-gunung, karena bangunan yang ada semua tidak terlalu tinggi.

Disini akan diadakan pertemuan apa nantinya, makanya banyak dipasang info mengenai hal itu.
Sempat membeli sosis khas sana hahahaha....

Kawasaki

Dari Karuizawa, balik kembali ke St. Tokyo. Awalnya ingin ke Yokohama memanfaatkan sampai titik darah penghabisan si Tokyo Wide Pass nya.  Asal saja naik ke atas kereta. Ternyata memang kereta saat rush hour itu parah.
Sebenarnya sesudah ini lewat, baru tahu bahwa bisa naik shinkansen ke shin yokohama jika mau ke ramen museum, tapi karena salah perkiraan, jadinya naik line kereta biasa ke yokohama, pikir mau ke china town. Padahal sebenarnya lebih baik ke shin yokohama dulu baru ganti kereta biasa disana.

Josh sempat bilang ke aku, ma aku ingin naik kereta yang dua tingkat. Dan memang ini keretanya dua tingkat dan kita naik ke tingkat atas untuk duduk.
Ternyata salah naik di gerbong reserved seat yang harus bayar 1000yen per orang lagi.
Saat tahu karena ditegur oleh petugas, kereta sudah dekat ke kawasaki, kemudian 1 stasiun lagi yokohama.
Petugas kereta meminta untuk pindah ke gerbong biasa, tetapi karena gerbong biasa itu adalah yang paling terakhir, pintu benar benar tidak bisa dibuka.
Dan saat itulah petugasnya bisa dikatakan mulai tidak wajar. Dia bilang apakah kami mau membayar, tentu saja tidak jika 1000yen untuk 1 stasiun lagi (ber 8 pula), selain itu karen tidak sengaja dan tidak tahu.
Dia terus memaksa kami masuk ke gerbong biasa yang pintunya saja tidak bisa dibuka. Kira kira ada 3kali dia bilang terus untuk paksa kami buka pintu itu, padahal dia sendiri tidak bergerak membantu.
Kita akhirnya bilang, yah sudah kamu saja yang coba buka, jika bisa yah kami akan pindah.
Dan ternyata dia salah tingkah, dan akhirnya dia bilang, ok, kalian turun di stasiun berikutnya dan masuk dari pintu depan. (Kenapa tidak dari awal demikian, toh kami juga bukan sengaja, jika tahu demikian juga kami tak akan mau naik, menghindari banget rush hour).

Turun di kawasaki, karena sudah jam malam, kami makan di daerah sini.
Karena sudah lelah, kamipun pulang kembali, naik ke arah St Tokyo, kemudian pindah Yamanote line. Saat ini kita tidak tahu ternyata dibawah st. Tokyo banyak hal menarik lainnya.

Ama Akong Adison pulang ke apartment.

Kita berkeliling daerah Ebisu, rencana mau jalan jalan santai 30menit untuk sampai ke tempat tinggal, lah.... koq jalan jalan dan jalan tak sampai sampai.....
Akhirnya kami belok lagi cari stasiun kereta dan pulang.....

JR Tokyo Wide Pass pun berakhir hari ini.

Day 8 - Tokyo Wide Pass Trip 2 - Nikko

Trip kedua dengan JR Tokyo Wide Pass adalah ke Nikko.

Nikko is Nihon adalah slogan yang dikumandangkan.

Untuk kearea Nikko ini, kami harus mereserved Seat. Oleh karena itu, kita sudah tentukan kapan harus berangkat dan kapan balik dari Nikko.

Jam 9 Pagi kami sudah di St. tokyo, karena kami ingin naik Shinkansen.
Bisa juga berangkat dari Shinjuku dengan line biasa.

Dari St Tokyo, Nasuno Shinkansen akan berhenti di Ueno, kemudian Omiya dan tempat perberhentian kami Utsunomiya. Kira kira 50menit. Tetapi untuk sampai di Nikko dari Tokyo adalah 2jam spare time nya.
Karena mengantuk, kami pun tertidur semua, entah kenapa pas bangun bangun sudah sampai pengumuman informasi turun di stasiun berikutnya. Eeeeeehhhhh kapan Utsunomiya diumumkan? Koq kami tidak ada yang dengar......

Bingung dan bingung....... aku pun berpikir, apakah kami harus ubah itenary kembali?
Kami berusaha mencari petugas, tapi tak ada. Entah di gerbong manakah sang petugas.
Sembari kereta terus berjaan ke stasiun terakhir, aku mengoogle, objek apa yang bisa dilihat di stasiun yang lain.

Sampai di ujung stasiun, kami tanya ke petugas untuk ke Nikko naik apa. Dan ditunjukkanlah Shikansen Yamabiko. Itu akan turun di Utsunomiya. Tunggu hanya 15 menit dan kitapun sudah berangkat balik. Sampai di Nikko sudah jam 1 siang. Kami makan siang di kereta karena pengalaman dari hari sebelumnya sedikit makan di kawaguchiko, ternyata tidak demikian di Nikko. Sudahlah, yang penting perut tidak kelaparan.

Turun di Nikko, ada 2 ikon, yaitu Ninja dan juga Monkey hehehe....
Kami tidak lagi mengambil bus untuk berkeliling, cukup berjalan melihat daerah saja.
Kami berjalan dari arah statiun naik ke atas hingga ke daerah kuil nya.
Melewati toko toko, intip intip, beli oleh oleh hehehe, dan tidak tahan dengan pernak pernik lucunya.
Sempat mencoba mochi panggang nya, disiram dengan soy souce, hmmmm rasa yang aneh, tapi Josh sangat menyukainya. 1 sate mochi isi 3pcs harganya 350Yen.
Sampai di daerah jembatan, dan naik ke atas kuilnya. Kamipun sudah kecapean.
Ketemu dengan sekolah TK, Josh bermain main sebentar di tamannya, dan papa menghabiskan makanan yang ada. Ada bus sekolah nya juga dengan gambar menarik.

Dari sana jalan naik ke atas. Tiba di tempat parkiran, tiba tiba Josh sakit perut. Oh nooo......
Dan untungnya ada wc disana.... but.... ini daerah wisata, dan ternyata wc sangat kotor sekali. Apa daya, papa pun minta ijin ke hotel terdekat dan untungnya mereka sangat ramah.

Mama dan san-san naik ke daerah library nya dan ada tembusan jalan ke kuilnya. Namun karena jam sudah sore, kami putuskan untuk kembali ke stasiun, itupun masih melewati toko toko dan tentunya mampir:p.

Nikko memang kota yang nyaman, untuk escape dari tokyo yang sangat crowded dengan waktu yang tidak terlampau lama. Pemilik toko nya pun ramah.

Experience with Airbnb and Musashi Koyama,Tokyo

This was my own experience with Airbnb and Apartment in Musashi Koyama Tokyo.
I have write this issue to Airbnb also, but didn't get any response by the time I wrote this down.

First time we try Airbnb was with our trip to Melbourne. We try out two places and they went out so well.
So with this trip to Tokyo, we like to try it again.

We booked it around January 2016 for our trip in 26 June - 7 July (10 nights).
The apartment was news at that time, but due to inexpensive price and close to station, it's become favorite to others as well.
By the time of our travel, the host has become a Super Host.

One day before Our flight 25 June, I left message to the Host, that we will meet soon.
From my both previous experience, usually the host contact us and send us message. But may be due to different culture and country, the treatment was different.

There was no replied, even when we transit at HK, from 6am to 9am in 26 June.
Arrived in Tokyo International airport, we was busy with buying train ticket and etc.
Arrived in Musashi Koyama, hmmm no one pick us up at the station.
Ok I will tried to find the house, no wifi available, so I just see the google map and tried to find out the place.

Then we arrived at the apartment door and no one there. Gosh........ We tried to call, but can't be connected.
I remember, I pass 7 eleven, and I got back there to connect to free wifi. From there I got the message that the Host was out of country, he couldn't get here because the airflight was postponed in China. He will arrived tomorrow. I can get in by took the key on the mail box.

My feeling was no good at all. I remember, I read one review on other premise, where the host became super host and the apartment was booked by alot of people, and some of them experience the house was in a mess.

And it is. When we get in, all room was in the mess. No cleaning up at all.
I really upset. Because this was my family holiday. I wish to rest on a clean place.

When I text the host. The host word was rude, he said to understand him and clean up by our self.

Actually I want to cancel this booking, but considering our time, my husband told me to be patient.
(at the end, I regret to not follow my instinct, I suppose to move whatever the cost, and later you will find out why).

Ok then, everyone could make mistake, and the previous guest was worse also. But as a host, he shall think of worse condition and asked someone else to clean up, instead of upsetting the guest.

Garbage not throwing.
No bathing amenities provided.
No portable wifi as promises. He said that previous guest took it.
I still have the picture showing how bad was the room.

At 27 June, he told us that his plane was postpone again. So he couldn't get to us.
Then at 28 June night, he arrived and clean all the house.

It's wasn't fair for us actually. But we keep to think positively and the host clean it, even though we find out later that below the sofa or bed, there lot of dust, so if you allergic to dust, it's can be worse.
He promise to give the wifi with 2 days processing time.

At 30 june, there was no info about when the wifi will be given.
At 1 July, he message us that, the wifi delivered to him at night and he will drop it on 2 July at 14.00 at the room.

The issue start here.
At 1 July, Calvin exchange money at the bank.
My mom not exchange all her money, and then she kept the rest USD 700 with Indonesia Rupiah inside the Envelope, inside the Wallet.
Then She put the Wallet inside the Luggage and below her clothes. You won't seen it if you just open the Luggage. And my mom luggage was near the wall and hard to reach area.

At  6 July around 10pm when we packed, night before we flight back to Jakarta, my mom check her wallet and her envelope and found out the 700USD was not in place.
We search all over the place and still not found it.

I message the host, and he said only he and us who have the key.
and he just drop the wifi and he said this never happen to his premise.

We have no prove and evidence of who did it, who was the thief, but we sure, somebody (whether the host or somebody else) has came inside this room and with an intention of stole something.
My mom didn't lock her luggage, but it's shall be someone with intention and who know we are away, and find time to search something and then stole the money.
Why didn't the thief take all the envelope? we just came into conclusion that the thief didn't us to realize something was missing. If my mom never checked inside the envelope, than we never know the money was stolen until we reach Jkt.
We think it over again, and another conclusion, this thief was professional already.

It's a painful experience as I was hope my mom as a survival cancer get a happy holiday, but it's just make her sad at the end of the trip. It was her saving.

I message Airbnb about the condition, but no reply.
I want to report it to the police, but time and language constraint really hard for us to finished it. And soon I regret it, I shall report it to the police, cause this prove the premise isn't save at all.
May be now just the money that stolen, but we didn't know what will be next?!.

The host didn't came to us when we check out. He just say to add one more hour for us to find it.
He didn't help to report it also. He said to not bring trouble to him.

So for this premise, it's start with not so good, and end with worse experience.

Day 5 - ODAIBA and Miraikan

Hari ini karena sudah sangat lelah, semua bangun siang.
Rencana hanya ke Odaiba ke Museum of Emerging Science and Innovation (Miraikan) untuk lihat robot  Asimo.

Kita melihat dari Tokyu Line ada discount tiket kereta untuk ke Miraikan, dan memang jatuhnya lebih murah. Selalu Cek Hyperdia untuk bandingkan jarak dan biaya.
Sebenarnya jika tidak sempat cari discount tiket, tidak apa apa. Sebenarnya yang terpenting adalah mencari jarak dan alternatifnya di Hyperdia.

Sesampai di Odaiba, memang yang menarik adalah Robot Gundam di depan Tokyo Drive Mall nya. Makanan di foodcourt mall so so....
Dari sana tidak berlama lama lagi langsung ke Museum.
Untuk harga dan info lainnya click disini.

Kami suka dengan Museum ini, menarik, dan bisa mengetahui perkembangan terbaru dari science yang ada.
Ada demo juga, sayangnya diconduct dalam bahasa JP saja.

Masuk di lantai 1, ada tempat penyewaan untuk robot yang akan membawa kita duduk berjalan jalan (mirip segway, hanya saja ini duduk). Hmm sayangnya beratnya Josh dan Adison belum mencukupi. Jika tidak akan jadi pengalaman tersendiri juga.

Ada special exhibition di lt 1 pada nanti juli, yaitu ninja. Sayang sekali saat itu kita sudah balik.
Selain itu, ada satu ruangan disediakan bangku bangku tidur untuk bisa berbaring dan melihat perubahan bola dunia.

Naik ke lantai atas adalah tempat dimana akan ada robot Asimo, juga ada tentang science terkini.
Pameran penjelasan tentang printing 3D dan bagaimana kegunaannya kehidupan sekarang, ada tentang alam dan tahun mendatang, ada tentang biner, ada tentang pengiriman pesan, robot, dsb. 
Menarik :)

Di Lt selanjutnya, bisa naik mengelilingi bola Dunia nya, ada ruangan Roket, melihat secara dekat barang barang, juga contoh toilet di luar angkasa hehehe...

Juga ada tempat penjelasan mengenai Terapi Cell untuk kerusakan sumsum yang biasanya lumpuh dan sulit ada pengobatannya (termasuk ASL), kemudian tentang bawah laut.

Intinya semua tentang teknologi terkini diberbagai kehidupan manusia yang tengah dikembangkan. Di darat, di laut, di luar angkasa....
Oh jika kelewatan nonton planetarium, disini juga kebetulan ada special exhibition melihat bintang-bintang seperti planetarium. Kita tidak mencoba lagi untuk hal ini mengingat waktu.

Saat yang ditunggu tunggu adalah pertunjukan ASIMO.
Kita sangat senang melihat bagaimana petugas mengatur orang untuk duduk selama pertunjukan ASIMO. Josh, Adison, Papa dan San-san duduk dilantai di depan pertunjukan.
Tapi saya duduk di bangku belakang. Dan tidak perlu takut, karena setiap orang yang berada didepan harus duduk di lantai, sehingga yang duduk di bangku selalu dapat melihat.
hmmm sulit dijelaskan kecuali sudah berada disana. Yang pastinya masih banyak turis yang bandel, berusaha berdiri berdiri dan selalu diingatkan petugas.
Termasuk untuk urusan toilet dan lift, dimana banyak turis maka pastinya lebih kotor.

Josh sangat suka dengan ASIMO.
memang boys banget yah.............

Saat Miraikan tutup, kita melihat lihat area Odaiba, berjalan sampai daerah Museum Maritim yang sudah tutup juga hehehe.
Kemudian berjalan balik ke arah Mall, melihat Fuji TV dan rainbow bridge.
Jalan lagi ke arah mall lain, tempat ada nya lego center.
Lihat lihat dan kemudian kembali.

Kesan terhadap Odaiba, hanya tertarik dengan Miraikan saja. Sisanya boleh sekedar untuk tahu daerah nya hehehe...

Tuesday, 5 July 2016

Day 10 - Satu hari di Tokyo Station

Setelah hampir 10 hari di Tokyo, ada satu wilayah yang belum sempat dilihat yaitu sekitaran wilayah Tokyo Station.

Menurut hasil browsing, satu hari di Tokyo Station akan berlalu dengan cepat. Awalnya sempat bingung memang ada apa yah?.

Ok perjalanan kami mulai jam 9 lewat, selepas masa rush hour, juga pastinya karena badan yang lelah.
Dari Meguro station dengan Yamanote Line, sampai di Tokyo stasion.
Langit mendung, udara terasa dingin dan sejuk. Keluar dari Tokyo stasion, kami berjalan ke arah Imperial palace.
Sesampai di gerbang masuk, terlihat jam 11am orang sudah mulai antri schedule jam 13pm untuk mendapatkan giliran masuk Istana. Menarika karena hanya 180orang per hari yang mendapatkan giliran. Sayangnya semua diconduct dalam bahasa jepang, plus ada si kecil Josh. Jadi kesempatan menunggu bersama dilewatkan.
Lagipula, aku harusnya memanfaatkan kesempatan untuk masuk dulu deh di Istana Presiden di Jakarta.

Lewat dari sana, kami jalan jalan di luar dari wilayah imperial palace, sampai ke hibiya park.
Disana kami ketemu dengan Marunouchi free Shuttle Bus. Kami naik dan diantarkan ke Tokyo Station kembali.
! Ingat di Tokyo Station ambillah Tokyo Handy Map, lengkap dan berguna.
Dari sana ada keterangan, 2 free shuttle bus yang beroperasi di Tokyo station.
Marunouchi Shuttle Bus
Metrolink Nihombanshi
Setiba di Tokyo station, pikir.... mana yah yang di ceritakan ada character street.
Karena ingin ke toilet, dan adanya di lantai bawah, kamipun turun ke bawah, ternyataaaaa disinilah tempat character street nya. Wow wow wow...

Kata calvin, ini tempat berbahaya untuk Josh . Karena semua dia mau...
Untungnya ponakan hari ini tidak ikut. Jika ya maka mau-nya bisa lebih lebih lagi...
Menurusuri character street tidak cukup satu jam. Tapi memanjakan mata dengan koleksi koleksi sungguh menyenangkan.
Yang diidamkan lumayan harganya puzzle glass totoro.... hmmmm..

Papa calvin sudah lapar, kitapun ke Kitchen street. Lihat sana sini, banyak yang penuh karena jam makan, tapi putuskan untuk makan udon. Dan rasanya enak banget......
Banyak sekali toko yang menyajikan mie dan memang sulit untuk mengetahui yang mana yang oke. Caranya melihat yang ramai, yang bisa diterima lidah, dan pastinya bisa dijangkau dompet hehehe...
Makan selesai, sementara calvin dan Josh duduk tertidur, kami keliling lagi sampai mereka terbangun.

Ada yang kurang lengkap jika tidak melihat berbagai macam cake dan kue kering yang dijual. Begitu banyak yang dijual, dan harganya termasuk wow... 10pcs kue kering bisa seharga 1200¥. Hmmmm....
Selesai berbelanja, kamipun  mencari metrolink Nihombanshi.
Oh kedua line free shuttle bus ini beroperasi darj jam 08am - 08pm.
Naik di free shuttle, saat mulai berjalan menuju perberhentian lainnya, maka semua mulai tepar didalam.bus.
Sesudah berkeliling dua kali, kami putuskan untuk turun di salah satu statiun.
Dilampu merah ada mobil yang sedang berkampanye.
Biasanya lihat hanya di drama saja, tapi sekarang beneran di depan mata.

Dari sana, kami turun di Daimon station, dekat ke tokyo tower. Dari sana jalan menuju Tokyo tower melewati garden dan kuil.
Sampai di Tokyo Tower, calvin memutuskan untuk tidak naik ke atas. Selain mahal koq rasanya tidak sebagus Tokyo Sky tree.
Dan memang benar, Tokyo Skytree lebih nyaman untuk dikunjungi. Oh terkecuali anda penggemar "one piece".
Depan area tokyo tower ada penjual crepes dan ada satu stall rame banget jual ayam. Calvin lapar dan beli ayam 1000yen. Mahal bener yah, ternyata minumannya donk "beer" hahaha. Jadilah pertama kalinya minum beer.

Dari sana, hujan gerimis, dan hari sudah malam, lampu tokyo tower pun sudah nyala, kami balik ke daerah kuil dan berfoto dengan nyala lampu.
Sambil perjalanan balik ke st. hamatsucho, kita mampir ke resto makanan apapun yang terdekat, sudah ada yang lapar.
Kita pun makan di resto ramen.
Hmmm soal rasa, setial resto yang dimasuki berbeda, dan tempat ramen ini hilir mudik orang keluar masuk makan, artinya not bad. Aku cobain abura soba nya, rasa bamboo shoot nya kencang, tp menurutku tetap enak hehehe.

Hari sudah semakin malam, kami pun jalan balik ke rumah. Seperti biasa, berganti train ke train.
Mampir supermarket dan beli buah dan snack. Late nite supper.
Gut nite Tokyo