Ada seorang papa suka sekali mengutak katik mesin. Namun selain buah jatuh tidak jauh dari pohonnya, terkadang buahpun menggelinding jauh. Demikian sang anak sama sekali berbeda.
Satu hari, anak masuk ke garasi papa yang sedang mengutak katik mesin, tangannya penuh dengan oli.
"sini, tolong tekan bagian itu!"
"ini?" "bukan, bukan yang itu, tapi itu."
Sambil masih bingung berpindah tempat "ini?" "bukan, bukan" Papa mendekat dan memegang tangan anaknya hingga berlumuran oli dan menekan tombol bagian di mobil sambil berteriak kepada mama yg didapur "Wow Lihat, Mike sudah bisa perbaiki mesin ini!"
Kisah ini diceritakan oleh Michael Horton tentang dirinya sendiri didalam acara Refo500 di Kemayoran, 14-20Nov lalu.
Membuka wawasan bahwa seringkali demikianlah manusia didalam pekerjaan Allah. Manusia seperti sang anak itu.
Sambil berdiri menunggu datangnya jemputan. "Apa yang membuat Ibu memulai pelayanan ini?"
Alunan kisah pun dimulai. Seorang anak tunggal yang merasakan kasih ayah ibunya. Ketika beranjak dewasa, dan menjalin kasih, semua berjalan baik saja hingga tiba berpisah. "Apa yah salah saya, rasanya baik baik saja semuanya". Kerisauan pun datang, gelisah dan gusar. Satu hari di gereja, sayup terdengar ada suara ibu yang berdoa "Tuhan, gadis disebelahku sedang gusar, Tuhan tolong tenangkan dia, biarlah dia bisa datang berdoa mengungkapkan risaunya". (kira kira demikian isi doa itu). Wah saya ingin bisa berdoa seperti ibu ini, dan kemudian berlalunya waktu muncul kerinduan "andaikan dari muda, anak anak sudah mengenal Tuhan, pastilah tidak akan serisau saya ini". Kemudian kehidupan pun terus berjalan. Dia bukan tipe yang maju kedepan pada panggilan kkr. Tetapi dengan konfirmasi juga dari sekitar, ia pun berangkat ke RTS melanjutkan studi. Pulang dari studi, ia pun mulai mengajar, studi perjanjian lama. Diapun sudah menikah dan belum dikaruniakan anak. Tapi kerinduan yang ada dulu ini muncul kembali. Harus mulai dari mana yah. Perbincangan dengan teman ditimpali kalimat "Yah kamu hamil saja, nanti kan kamu berhenti".
Wah tak mungkin, pikirnya. Namun ternyata kehamilan itu datang dan harus bed rest. Ditengah masa itulah, ia berpikir tentang pelayanan keluarga dan anak. Bagaimana dengan tempatnya? Sumber pelajaran yang dipakai?
Tuhan siapkan satu persatu. Ruko yang boleh dipinjamkan. Kurikulum awal yang boleh melihat kepada pelayanan sahabatnya yang telah duluan memulai.
Tempat sudah ada, bagaimana datangnya uang untuk menyekat kelas kelas.
"kring" telepon berbunyi, "kamu yah ada pelayanan keluarga dan anak. Aku mau kirim mobil mercedes ini untukmu pakai buat pelayanan!"
Ia kaget, Tuhan menjawab doa nya. Hari ini kelas-kelas itu masih dipakai. Satu per satu Tuhan tambahkan sumber daya.
Jemputan pun datang. Alunan kisah dari seorang ibu Melani Barlian terhenti. Domba Kristus yang sudah memberkati keluarga kristus selama belasan tahun.
Betapa indah pekerjaan yang telah Tuhan mulai didalam kehidupan manusia.
Tuhan yang memulainya, Tuhan pun yang mengerjakannya.
Ulangan 2:7
Sebab TUHAN, Allahmu, memberkati engkau dalam segala pekerjaan tanganmu. Ia memperhatikan perjalananmu melalui padang gurun yang besar ini; keempat puluh tahun ini TUHAN, Allahmu, menyertai engkau, dan engkau tidak kekurangan apa pun.
Ulangan 28:12
TUHAN akan membuka bagimu perbendaharaan-Nya yang melimpah, yakni langit, untuk memberi hujan bagi tanahmu pada masanya dan memberkati segala pekerjaanmu, sehingga engkau memberi pinjaman kepada banyak bangsa, tetapi engkau sendiri tidak meminta pinjaman.
Amsal 8:22
TUHAN telah menciptakan aku sebagai permulaan pekerjaan-Nya, sebagai perbuatan-Nya yang pertama-tama dahulu kala.
1 Korintus 15:58
Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia.
Wahyu 15:3
Dan mereka menyanyikan nyanyian Musa, hamba Allah, dan nyanyian Anak Domba, bunyinya: "Besar dan ajaib segala pekerjaan-Mu, ya Tuhan, Allah, Yang Mahakuasa! Adil dan benar segala jalan-Mu, ya Raja segala bangsa!
No comments:
Post a Comment