Moments and Memories

Moments and Memories

Friday, 25 July 2014

With my Brother William UGD Friday 11 July 2014

Ini kali ketiga adikku masuk ke UGD rumah sakit.
Ia mengalami diare dan badannya sangat lemas sekali.

Aku menemaninya di UGD sementara Josh ikut papa kerja ke kantor.
Saaat memunggu diruang UGD, aku bertanya, apa yang kau pikirkan?
Dan ia menjawab, bahwa dia takut.
Karena berada di ruang UGD, aku tidak bertanya lebih lanjut lagi, apa maksud dari ketakutan dia.

Sesudah kami menempati ranjang 3015B, dan saat mulai tenang, aku pun bertanya, apakah ketakutannya?

Dia pun bercerita dengan suara yang sangat pelan dan sesekali air matanya juga ikut bercerita (kali pertama aku melihat adikku menangis setelah kepergian papa) bahwa dia berpikir saatnya mungkin akan tiba, dan bagaimana menghadapi ke depannya.
Dia juga tahu mengungkapkan bagaimana nantinya mama menghadapi hal ini.
Dia bercerita bagaimana selama ini dia tidak suka minum obat yang diberikan oleh mama, tapi dia tetap memaksa diri dia untuk minum, supaya mama boleh merasa tenang.
Ia sempat sharing bagaimana ia sebenarnya kadang juga labil, tapi ia belajar untuk tidak komplain demi menjaga perasaan mama.
Aku melihat bagaimana dalam kesakitannya dia memilih untuk menelan keegoisannya, agar supaya juga boleh menjadi saksi bagi mama.
Dia juga berkata bagaimana dia tidak berpikir untuk bersungut menyalahkan Tuhan. Walau dia enggak tahu ini mau kemana, pada akhirnya dia tetap bilang bahwa dia ingin terus setia didalam Tuhan.

Kali ini pula, aku diam mendengarkan saja suara dia yamg sayup sayup itu karena boleh dibilang kali ini lah dia ungkapkan perasaan dia yg lebih mendalam semenjak dia mulai sakit.
Namun baru kali ini pula aku merasakan kelegaan.

Bukankah adikku semakin parah, namun mengapa aku semakin lega?
Lega karena aku tahu bahwa dalam sakit penyakitnya ini, enggak akan dapat mengambil iman nya didalam Kristus Tuhan.

Perbincangan kamipun terputus saat nurse datang memeriksa william.

No comments:

Post a Comment