Moments and Memories

Moments and Memories

Wednesday, 5 September 2018

Father Talk - 4 Sept 2018 - DR. Steven J. Lawson

Semenjak mendengar Beliau berbicara di acara Refo 500, kami senantiasa terpukau oleh semangatnya. Ketika mendengar bahwa Beliau akan menjadi pembicara di Father Talk, wahhhh, gayung langsung bersambut, Calvin yang biasanya harus didorong untuk menghadiri acara seminar, langsung membook kalendernya.

Acara dimulai dari pukul 6 hingga 9 malam. Terkesan oleh banyaknya Para Bapak yang hadir. Sebenarnya aku hadir supaya ada sisa catatan, karena Calvin tipe yang mendengar saja. At Least dari catatan yang ada bisa menjadi topik diskusi kami dirumah.

Oke tidak berpanjang lebar, dibawah ini adalah ringkasan dari apa yang kudengar. Bercampur Indonesia Inggris hahaha.

=====================================================================

"Apa yang menjadi nilai utama yang ingin diturunkan kepada anak-anak kita?"
Yang ingin diturunkan oleh ayah-ayah yang saleh kepada anak mereka?

Bagian Efesus 1-3 - Doktrin
Bagian Efesus 4-6 - Tugas menghidupi Doktrin yang benar.
The most important thing about parenting - your personal walk with the Lord.
The greatest thing you can do for your children is to love God with all your heart more anyone in this world.
The second thing, in the end of chapter 5- your relationship with your wife - to love your wife as Christ love the church.
Sebelum membahas dari kitab Efesus 6:1-6. Pak Steven menjelaskan bahwa Paulus menunjuk relasi dengan Tuhan, kemudian relasi dengan istri baru relasi dengan anak.
Modelling love before their very eyes.

Core Value Point 1. Obedience. (Efesus 6:1)
Nilai pertama dalam ayat pertama yaitu mengenai ketaatan. To conquer the will of the child.
Cerita tentang Duke of Windsor yang berkunjung ke US  dan mengeluarkan pernyataan - how parent obey their children.
Ketika orang tua bicara, anak anak harus diam mendengarkan. Tuntut hal itu sejak muda.
Apa yang didengar dari orangtua haruslah dipraktekkan dalam hidup anak anak.
Harus ada nilai yang sama antara ayah dan ibu, berbicara dalam satu suara.
Paulus mengutip dari Kesepuluh Perintah Allah didalam Efesus 6.
Apa yang Pak Steven lakukan dirumah adalah, Beliau memasang kesepuluh perintah Allah didalam rumah sehingga bisa dibaca oleh seluruh anggota keluarga - menjadi pusat bagi keluarga mereka.
Anak anak harus menghormati dan mentaati orang tuanya. Hal inilah yang akan memberikan jalan setapak sampai suatu hari anak-anak akan tunduk kedalam supremasi Kristus.
Humbly obedience in our relationship back up with discipline, painful consequence in Obedience.

Bagian dari Obedience:
1. Immidiate Obedience. Obey at the first time. No need for your mother to asked children to do twice or reaches certain volume. Always reinforcing Obedience.
Stating the standard and state it again and again. Will not asked for 2nd time. I will not talk twice. Will not raise my voice.
2. Full Obedience. Half obedience is disobedience.
Bersihkan separuh kamar tidak sama dengan bersihkan seluruh kamar.
Ketaatan harus muncul dari hati.
Harus ada satu kerendahan hati datang dari ketaatkan kepada orangtua.
Sikap lebih penting daripada kelakuannya.
Perhatikan hati karena darisana muncul kehidupan.

Bagaimana mengajarkan sikap hati:
- Define it - rules in family - and shall be clearly understood.
- Require it - to be applied in your family and need discipline.
- Reinforce it - positively - praising the child and sometime giving a reward. Painful discipline when there is disobedience.
- Model it. Father shall be living in the word of God. Father who has not showing obedience has little impact for obedience in their child.
Teladan yang bisa dilakukan ayahnya. Contohnya: kejujuran - bagaimana menuntut kejujuran kalo papanya berbohong didepan anaknya, rajin beribadah - bagaimana menuntut anak rajin kegereja kalo ayahnya malas pada hari minggu. Kemunafikan menumpulkan setiap ketaatan.
- Explain it. Alasan untuk melakukan hal itu. Terkadang ada anak yang bertanya alasan sampai sepanjang essay sehingga itu hanyalah taktik anak untuk menunda melakukan hal itu.
Namun ada hal dimana memang harus dijelaskan misalkan coba jelaskan mengapa tidak boleh sendiri didalam kolam renang dewasa, or menyebrang sendirian - agar anak bisa langsung melakukan ketaatan penuh pada saat dibicarakan pertama kali.


Sebelum menutup sesi pertama, Pak Steven mengeluarkan pernyataan - bahwa ada Anak anak ada yang secara natural lebih taat, tetapi ada juga anak anak yang bisa test terus. Disambut dengan tawa semua hadirin - yang kebanyakan anaknya menge-test orang tuanya terus yah.

Core Value Point 2. Respect. (Efesus 6:2-3)
Lakukan dalam sikap hormat
Apa arti dari kata hormat. Berasal dari kata Yunani yang memiliki arti - Memuji dengan setinggi tingginya. Menempatkan sesuatu atau seseorang pada tempat yang paling tinggi.
Inilah ide dibelakang kata hormat.
Paulus adalah guru yang sangat baik, dimulai dari taat kemudian hormat.
Ada Hormat dibalik dari Taat.
Paulus mengutip sepuluh perintah Allah. Ini ingin menunjukkan bahwa hal ini bukan sesuatu konsep yang baru didalam perjanjian baru. Inilah yang dituntut Allah semenjak mulanya dari setiap keluarga.
Kesinambungan dari perjanjian lama kedalam perjanjian baru.
Hormat membutuhkan penekanan kedua belah pihak orangtua.
The ten commandment:
Govern your relationship to God
Govern your relationship to you and others
Betapa pentingnya perintah ini. Mengikat didalam perjanjian baru.

Ketika mentaati orangtuamu akan membawa kebaikan bagi jiwamu.
Ketika melawan orangtuamu maka akan membawa konsekuensi yang menyakitkan

Stability in you child life - emotionally and mentally stable if they have a strong parents who request Obedience.

When you teach your child about honor and respect, you shall look at:
What your child say
How your child say
What your child act
Suara, raut muka, postur tubuh, cara kelakuan mereka.
Apakah sudah terdidik dalam diri anak untuk menunjukkan rasa hormat? 
Mengajarkan kebudayaan kepada anak - bagian menghormati orangtua. Sikap hormat dengan cara mempresentasikan diri mereka - contohnya sapaan kepada yang lebih tua, bagaimana berpakaian yang rapi dsb. Tentunya bukan jatuh kedalam legalistik.

(Bagian ini menarik, saya pribadi merasakan bagaimana hal ini mesti diajarkan sedari kecil. Apa yang dari hati akan timbul ke permukaan. Jadi jika ada hati yang menghormati, akan timbul didalam perbuatan yang bisa dirasakan oleh orang lain.)

Core Value Point 3 . Discipline (Efesus 6:4)
Harus ada disiplin didalam rumah. Supaya apa yang dikatakan oleh ayah sifatnya bukan pilihan tetapi keharusan.
Ada keseimbangan antara disiplin dengan kasih.
Ketidakseimbangan didalam kasih akan menimbulkan rasa tidak suka, demotivated to obey.
Ketika kita memberikan disiplin juga harus memperhatikan temperamen anak.
Temperamen anak itu unik diciptakan Allah.
Sama seperti ayah harus hidup dengan pemahaman kepada istri, maka kita juga harus hidup dengan pengertian kepada anak.

Apa yang harus dilakukan oleh Ayah bersama dengan Anak:
1. Spent time with them.
2. Play with them - depend on the age. Menyenangkan walo harus strict.
3. Praise them - to encourage support. What a joy to be their father. Puji mereka untuk setiap kebaikan.
4. Encourage them. Seperti isi tangki bensin. A father's encouragement is like a wind a sail the boat.
5. Read bible story, Quote bible, Asked Sunday School. Bentuk pelayanan ayah kepada anak. Berbicara point point dari kotbah.

Akan Susah bagi anak-anak untuk tidak suka pada anda ketika orangtua selalu bersama sama dengan mereka dan berdoa bagi mereka.
The power of father praying out loud for the child.

Ayat 4 - Bring them up in discipline of the Lord.
Please note that child not bring them up. But must be brought up, must be trained.
Bentuknya  adalah "Saat ini" dan kata kerja "Aktif".
Daily and continuing raising their children. Take initiative and be active. Apostolic command that must be obey by every father. 

Proverb 22:6 Start children off on the way they should go,
    and even when they are old they will not turn from it.

Proverb general observation in life but there exception.
For example Good parent but have a child rebellious.
Didik - Disiplin - Melatih - Menagajarkan dan membimbing mereka mengenai Tuhan.
Tidak bisa menyerahkan kepada gereja dan sekolah.
Seringkali sekolah hanya bisa bekerja dengan apa yang sudah diberikan kepada mereka.
Ayah dan Ibu haruslah lebih dahulu mendidik mereka kepada Tuhan.

Under discipline - instruction and painful consequence. Better to learn that from 5 years old at your home. Than to learn it at 30 years later out home with more painful consequence.

Type of Discipline:
- Verbal rebuke.
- Menahan satu hak.
- Penghukuman - kerja menggantikan sesuatu.
- Isolation (tapi ingat ada tipe anak yang ketika dikurung dikamar senangnya luar biasa seperti di disney jadi harus ada Additiomal duties given.)
- Pukulan yang baik itu akan meninggalkan kesan yang lama.

Pain shall be more than the pleasure of the sin.

Proverbs 13:24 Whoever spares the rod hates their children, but the one who loves their children is careful to discipline them.

Proverbs 19:18  Discipline your children, for in that there is hope; do not be a willing party to their death

Mendisiplin anak ketika masih ada pengharapan. Jangan mengharapkan kematiannya.
Dengan kata lain, ketika tidak dimulai dari awal maka anda sedang membuat jalan bagi kematiannya.

The idea is to bring the child under control. Self control of a child. Beliau memberikan contoh bagaimana kuda itu dilatih pertama kalinya supaya bisa dalam kontrol.
Dan semua adalah proses. To reinforcing that. Tetapi ketika anak-anak masuk ke dalam dunia, mereka sudah dalam kontrol.

Core Value Point 4 . To Pass on Truth (Efesus 6:4)
In the instruction of the Lord.
Memasukkan kedalam pemikiran anak-anak.
Kolose 1:9
Ini bukan muncul dari pemikiran anda sendiri. Tetapi dari pewahyuan ilahi yang adalah kitab suci.
Many teachable moment on daily life - a golden teaching opportunity.
Rumah harus menjadi universitas kehidupan. Dan ayah harus menjadi administator utama. Ibu juga harus menjadi professor dan anak anak menjadi mahasiswa.
Ada pengajaran kitab suci baik pagi maupun malam. Ketika anak anak bangun maupun tidur, ada renungan. Start and End the day with God. Harus ada moment formal memberikan instruksi kepada anak.
Kadang bentuknya bisa percakapan dalam meja makan.
Kadang bisa juga katekisasi mengingat jawaban.
Menghafalkan ayat.
Dan waktu waktu informal ketika menjalani kehidupan. Seperti ketika membawa mereka kedalam rumah orang lain untuk bermain - maka ketika pulang ada kesempatan untuk mengajarkan perbedaan ekspektasi antara satu keluarga dengan keluarga lainnya.

Penutup:
Father know the word of God.
Reading bible, reading book to understand of bible. Sitting under the church who teach a bible.
Your children need father who fire for the Lord.
Expository dari mimbar, maka kesanalah ayah harus membawa anak anakmu.
Harus ketempat dimana ayah dan istri mendapat makanan Firman bukan ketempat dimana anak senang.

How to be this kind of father?
Efesus 5:18 (TB)  Dan janganlah kamu mabuk oleh anggur, karena anggur menimbulkan hawa nafsu, tetapi hendaklah kamu penuh dengan Roh,
Pengaruh dominan dari Roh Kudus, maka buah roh akan dihasilkan.
God will enable you to do it as you are filled with Holy Spirit. Filled with scripture, Walking with the Lord, Born again and always repentance.
Only God can nurture and grow your children and require much prayer.

Sesi Tanya Jawab:
Dr Steven menceritakan bagaimana dia akhirnya memulihkan hubungan dengan ayahnya.
Beliau selalu menekankan bahwa Ia mempunyai ayah yang terbaik didunia.
Ceritanya, dia pernah merasa ayahnya terlalu keras (meskipun itu hanyalah kesalahpengertian dia semata), jadi dia memilih universitas yang paling jauh dari rumah.
Kemudian ketika dia akan pergi kuliah, ayahnya, ibunya, brother dan sisternya mengantarkan dia menggunakan volkwagon merah dengan perjalanan 3 hari. Sesampai di Universitas didaerah texas, yang berisi 30ribu orang, dimana dia tidak mengenal seorangpun, dan ketika mobil keluarganya pulang dan hilang dibalik horizon, dia mulai merasakan "Apa yang telah saya lakukan". Masa itu membuat dia dewasa dan bertumbuh.
Beliau menceritakan bagaimana dia ingat ayahnya selalu membacakan Firman Tuhan untuk dia, dan selalu setiap kali pulang gereja menanyakan point yang didengar dari Sekolah Minggu. Hal ini yang membuat Dr Steven sewaktu berkesempatan, pernah kembali ke masa rumahnya dulu (walau sekarang sudah dihuni oleh orang lain) dan mengingat masa-masa lalunya bersama ayahnya.

Dr Steven juga bercerita bagaimana raising daughternya. Kalau dengan anak lelaki, dia lakukan sport. Tapi tidak demikian dengan anak perempuannya, dia harus mulai datang ke recital balet, menemani dia memberi art and craft, dsb. Melakukan hal yang disenangi oleh anak perempuannya. Dan hari ini anak perempuannya yang bersama dengan dia melakukan ministry ini. Beliau bercerita bagaimana suatu hari di mobil dia berkata kepada anak perempuannya untuk bertobat dan hari itu dia juga berkotbah. Sewaktu perjalanan -pulang, anak perempuannya bersama istrinya pulang lebih terlambat. Dimana malam hari itu juga ternyata anak perempuannya bertobat dan Beliau mengajak seluruh anggota keluarganya untuk mendengarkan kesaksian anaknya.

Dari cerita beliau didalam sesi tanya jawab (yang memang menanyakan akan hidup beliau), terlihat bagaimana Dr Steven menghidupi apa yang dia kotbahkan dan melihat hasil dari pelayanan didalam keluarganya sendiri.

Suatu seminar yang baik dan bisa memperlengkapi setiap orang tua yang hadir. Soli Deo Gloria.

No comments:

Post a Comment