Moments and Memories

Moments and Memories

Saturday, 28 October 2017

Mewariskan Jejak Diri - Pelatihan Penulisan Larry Brook



Menulis?
Yah aku memang menulis di blog.

Penulis?
Hmmm rasanya masih jauh dari itu.

Saat mengetahui ada Pelatihan Penulisan dari seorang Penulis dan Editor yang sudah berpengalaman dan malang melintang mengajar, langsung terbersit "Why Not" Mari Daftar dan Belajar!

ding... lantai lift terbuka menyambut dan menghantarkan aku ke Lantai 6 SMAK Penabur Gading Serpong.
Penyambut tamu yang ramah telah siap dengan absen. Belum lagi meja snack dengan teh dan kopinya siap disantap bagi yang belum sarapan.
Ku intip ruangan yang akan digunakan, hmmmm terlihat tampilan seorang yang berbeda, warna kulit dan rambut keemasan, bahasa dan aksen berbeda. Itu pasti Pak Larry, sang pembicara.
Pandanganku melayang ke arah barisan bangku-bangku yang sudah tersusun rapi, "akan duduk dimana yah?". Oke pilihan jatuh pada bangku yang lumayan didepan namun juga terhindar dari hembusan angin ac.

Tepat jam 10, mulai tampak ramai peserta yang mengisi tempat duduk.
"Nama ku Larry", "Nama mu?", sapa Pak Larry kepada beberapa peserta sambil mempraktekkan bahasa Indonesianya.
"Hmmm ini ide yang baik, pak Larry mengisi kekosongan waktu, sementara para panitia terus mempersiapkan mulainya acara" bisikku dalam hati.

Sambutan, Perkenalan, Tujuan Penulisan, Harapan menulis, semua dilakukan dengan mengalir.
Oh iya, harapan diriku tentu bisa menulis dengan lebih baik lagi, dan meninggalkan legacy kepada Josh lewat blog sederhana ini.
Masuk kedalam praktek menulis.
Aku berkenalan dengan gaya "free style" dan "structural".
Untuk Free Style sering kupraktekkan dalam blog ini. Tapi untuk Structural, ini yang pertama. Ditambah dengan Metode Show not Tell.

Pak Larry membuat semua ini seakan terlihat mudah untuk dilakukan. Let me tell you kenapa demikian? Beliau berikan panduannya.
"Hadeh kamu Er, semua juga juga tahu pasti semua ada panduannya, tapi apa memang membuat lebih mudah?"
Oke oke. Mari kulanjutkan yah......

Dimulai dari satu cerita tentang Sang Pemburu, aku diajak untuk membagi masing-masing bagian kedalam bagian Perkenalan, Perkembangan, Ketegangan - 2 tantangan, Klimaks, dan Resolusi. Ini semua adalan Panduan dalam gaya Struktural.
Tidak berhenti disana, masuk lagi ke cerita yang lebih kompleks dan kali ini berpasangan dengan teman.

Masuk ke tahap berikutnya, Aku bergantian cerita dengan teman mengikuti plot diatas. Dan, ini bagian yang menarik, juga membuat satu sketsa/gambar dari ceritaku.
Awalnya bingung mau cerita apa yah, mendadak aku ingat, aku berhutang satu cerita dalam blog ku. Perjalanan pelayanan ku yang pertama ke Samosir. Ini jadi moment bagiku untuk melengkapi ceritaku dalam blog ini.

Beberapa orang maju menceritakan gambar plot yang dibuat. Semua sangat unik dan menarik. Tak perlu bagus gambarnya. Dan benar, sketsa gambar sangat menolong. Apapun bisa menjadi cerita.
Ada bapak yang bercerita tentang pengalaman tenggelamnya bersama teman, seorang Ibu menceritakan pengalaman anak yang tertinggal di kereta saat di luar negeri, ada juga seorang remaja bercerita tentang kejadian performance di camp nya yang chaos, seorang bapak yang lain juga bercerita tentang masa sekolahnya jatuh hanya dari lantai setinggi 30cm (terbayang yah tinggi penggaris) dan mengalami hilang ingatan sampai tingkat intelegensianya turun 3tahun.
Wow, just Wow. Jika diteruskan, aku percaya semua bisa bercerita. Sayang, waktunya tidak memungkinkan untuk ke 60 peserta maju satu per satu. Yang pasti, pengalaman-pengalaman ini menjadi pengalaman iman yang bisa disharingkan dengan lebih baik lagi.

Mau lihat gambarku?
Trada........ Ini replika, aslinya lupa kubawa pulang *sigh*.



Aku mau hari ini juga menjadi hari yang terkenang, pertama kali belajar menulis di kelas. Akupun menyelesaikan artikel terstuktur pertama dalam perjalanan blog ini. Bonus lainnya, mendapat teman baru. Kyaaa senang sekali rasanya. Ini menjadi obat penyemangat untuk terus melanjutkan menulis.

Jadi maukah kamu juga mulai belajar menulis?

P.S. Link Artikel ku.

Sepenggal Kisah Pelayanan di Samosir Maret 2016

Setelah melalui banyak pertimbangan, aku memutuskan untuk ikut dalam KKR kali ini.
Pulau Sumatera tepatnya di Kabupaten Samosir menjadi tujuan pelayanan.
Subuh pagi hari, aku sudah tiba di bandara. Brrr udara yang dingin sekali terasa hangat takkala aku melihat teman-teman pelayanan sudah berkumpul.

2,5 jam perjalanan pesawat, kami tiba di Medan. Tim pun dibagi dan dilanjutkan perjalanan darat 6 jam hingga mencapai basecamp kami di Tele.
Base camp kami terletak dibagian tertinggi dari kabupaten Samosir. Dari belakang rumah, turunnya matahari senja dengan latar gunung dan danau Toba menjadi memory pertama akan kunjungan ini.

Menjelang malam, kami segera melakukan pemetaaan daerah, dan membagi sekolah.
Aku langsung kebagian di hari pertama. Deg-deg-deg itu yang kurasakan sepanjang malam.
Seharusnya Aku ingin ikut belajar dahulu dari para senior yang sudah pernah pelayanan.

Dihari kedua Pagi-pagi buta, aku sudah bangun, bersiap, dan di drop di sekolah pertama. Ada sekitar 4-5 Sekolah didalam List ku.
Bagaimana ke sekolah selanjutnya, aku tak tahu. Aku hanya berdoa dan berserah.

Entah bagaimana, selalu ada orang sekolah bahkan kepala sekolah yang bersedia mengantarkan ku dari satu sekolah ke sekolah lainnya.
Tiba sampai sekolah yang ke 4, hanya tinggal 1 jam menjelang akhir sekolah.
Kulihat catatanku, Posisi sekolah ke 5 ada di atas gunung. Tidak ada yang bersedia mengantarkanku, Jalanannya jauh butuh 1jam, naik ke atas gunung, jalanan berbatu, sekolah pasti sudah bubar saat aku tiba. Semua alasan diberikan kepadaku sebagai kata penolakan.

Terus terang aku bingung bagaimana caranya untuk kesana. Setelah permisi kepada kepala sekolah, aku melangkahkan kaki ke jalanan umum. Tidak ada kendaraan umum yang lewat.
Di tengah kebingungan, terlihat satu warung dengan motor diparkir didepannya.
Aha…… timbul ide, kucoba beranikan diri, kusamperi pemilik warung.

“Permisi Pak, maaf pak, aku sedang pelayanan, apakah boleh aku meminta tolong……..” Kulanjutkan perkenalan dan permohonanku untuk boleh diantarkan ke sekolah ke 5 di atas gunung. Namun aku pun ditolak, karena sedang tidak ada yang jaga warungnya. Hmmm yah memang, permintaanku agak berlebih. Bagaimana mungkin aku seorang asing datang dan langsung meminta hal yang sukar untuk diantar ke gunung, 1 jam perjalanan pula.

“Kamu coba cari cara, bagaimana supaya kamu bisa kembali ke base camp” kata teman sepelayanan yang coba ku telepon. Ya, rasanya pupus harapan bisa melayani ke sekolah di gunung itu. Sedih pastinya, karena pelayanan kkr ini hanya setahun sekali. Jika tidak kali ini, berarti mereka harus menunggu tahun berikutnya lagi.

Aku hanya meninggalkan pesan kepada teman se-tim bahwa aku tidak bisa menjangkau sekolah ke 5.

“Pak, bagaimana yah caranya agar aku bisa balik ke…..” Kuberitahu alamat basecamp ku.
Bapak yang mungkin kasihan padaku. Dia berjalan ke pinggir jalan.
Di stop mobil pertama, terlihat berbincang-bincang dan mobil itu jalan kembali. Hmmm, tampaknya usaha bapak yang pertama ditolak karena beda arah.
Selang beberapa menit, kembali ada mobil di stop. Kulihat dari kejauhan Bapak memanggilku, ada harapan nih jeritku dalam hati.
“Sini, ikut bapak ini yah, kamu akan aman kembali ke tempatmu”. Horeee……..

Dalam perjalanan, bapak disebelahku bercerita tentang hidupnya yang mulai berkompromi terhadap hal yang tidak benar. Disini, aku merasa diberi kesempatan untuk dapat berbincang tentang Injil kepada beliau.

Tidak sampai 30menit, aku tiba di base camp. Dan aku mendapat pesan bahwa sekolah yang digunung itu ternyata bisa dijangkau oleh teman se-tim ku dan dilayani. Wah, senang dan terharu rasanya. Yah Tuhan, rencanaku bukanlah rencanaMu. Di tengah ketidakpastian, Engkau memberi yang terbaik dan aku bersyukur boleh mengalami perjalanan iman ini.









Saturday, 21 October 2017

Video Storytelling - DK Bible Quest 2017

Tahun 2017 ini, KBI Domba Kristus mengadakan Bible Quest Daniel.

Masuk dalam rangkaian acara, maka dibukalah kesempatan membuat video storytelling.
Seperti biasa, aku hanya kepikir mendaftar saja dulu, panitia sudah susah susah membuat ide, baiklah kami berpartisipasi.

Sesudah sampai dirumah, setiap hal yang berkaitan dengan Josh, aku terpikir kata Bu Hana "warisan". Ini adalah satu kesempatan mewariskan sesuatu kepada Josh.
Dan apa yang lebih berharga dari Warisan Iman!

Ide a, b, c, muncul bergantian... Pakai alat peraga apa yah.. Butuh apa yah...
Tapi semua masih dalam konsep di kepala. Mengerjakannya pun belum padahal ada dateline 21Oktober. Pas diceritakan ke Calvin, dia sempat bilang, buat apa sih kamu repot repot pakai daftar segala. Karena dia selalu tahu aku pasti pikirin terus jadi mendingan jangan ditambah hal yang tak perlu. Belum lagi Calvin terbayang dia pasti jadi salah satu pemeran di video, Calvin merasa terjebak hahahaha.

Hari Jumat pagi, sehari sebelum batas pengiriman. Ada Teman yang sudah post videonya. Asli bagusssssss dan kerennnn banget. Sampai membuat aku minder to the max. Aku rasanya malas mengeksekusi ideku. Pikirku, apakah perlu tambahan video video lain toh sudah ada yang bagus banget.

Namun aku ingat cerita dari Ci Fei, ketua KTB kami. Waktu itu dia sharing tentang Talenta. Kadang kala kita melihat yang dikasih 10talenta mengerjakan begitu baik, kita yang mungkin dikasih 5talenta akhirnya berpikir biar dia saja yang kerjakan karena hasilnya lebih baik, alih alih berpikir mari kita juga kerjakan semaksimal kita. Jadi aku mau breakthrough keminderanku yang tak berdasar.
Trus aku ingat lagi, ini kan warisan untuk Josh, biar kami nikmati kebersamaan keluarga dalam membuat video ini.

Persiapan pun kubuat...
Malam jam 9 kami mulai shooting.
Yang paling lama tentu punya Josh dan Papa. Grogi, take one take two.. Entah sampai how many takes. Sampai jawabnya salah kami ketawa ketawa....
Walau lelah tapi bersyukur Josh dan Papa Calvin bisa saling mendukung, dan ini membuat aku semangat 😊

Sesudah selesai semua, yah... Videonya kepanjangan... Mesti edit sana sini... Erhmmm.... Akhirnya dipercepat dan aku rekaman suara sendiri lagi. Ok sudah malam. Let go to sleep.

Pagi-pagi, baru keingat, aku kan pakai Gambar Alat Peraga dari Bible Apps for Kids - LifeChruch - One Hope.
Karena bukan seorang yang pintar gambar, aku biasa cari gambar yang ada untuk alat peragaan.
Bible apps ini berbentuk aplikasi, kuambil gambarnya dan kubuat seperti pegangan puppet.
Walaupun sudah kumasukkan dalam credit, kepikir tentang hak guna. Sudah baca rules nya tapi tidak ketemu.
Aku pribadi bersyukur adanya Bible Apps ini. Ditengah banyaknya aplikasi games, Bible apps menjadi pilihan yang baik saat Josh di depan gadget.

Sesudah diatur, diedit, Horeeee video pun jadi - Daniel di gua singa. Josh senang sekali melihatnya. Berharap suatu hari nanti, kenangan video ini menguatkan dia baik dimasa sukar maupun senang.
Thanks God and We love you Josh 😍


Materi Persiapannya

Thursday, 19 October 2017

Aku bisa Bersepeda - Josh 7.5tahun

Bagi kami, tidak mudah mengajarkan Josh bersepeda.
Ketakutan dirinya melebihi apapun.

Mulai dari Januari, Aku tulis "yearly resolution" - salah satu untuk Josh adalah bersepeda.

Pertengahan tahun telah berlalu, tapi tak tampak tanda tanga Josh bisa bersepeda.

Mulai dari coba miringkan kedua roda samping belakang, lah malah badannya miring biar pas kayuh tetap sepedanya sandar di roda penolong.
Saat satu roda dilepas, demikian juga Josh miring ke bagian roda yang tak dilepas.
Akhirnya dua dua nya roda lepas, dia malah tak berani sama sekali.
Pergi senang, Pulang kesal.

Huh papa nih.... Huaaa nangis....
Berulang ulang terjadi.

Satu kali aku sempatkan temani Josh.
Aku katakan Josh pasti bisa dan jangan takut. Mama akan pegang sepedanya di belakang sambil kamu kayuh.

Aha yang tahu berapa besar badan papa Calvin pasti paham kenapa papa tidak lari sambil pegang sepedanya.

Ditengah tengah kulepas. Berkali kali hingga dia mulai berani.

Sesudahnya, dia mulai berani keliling di rumput.
Aku ajak naik kelas, berputar di jalan buntu. Saat bisa dia makin senang. Walau sempat jatuh juga.

Hari ini Josh belajar bersepeda yang aman, disamping jalan dan bagaimana stop, menyeberang, menghindari mobil.

We proud of you Josh.
One resolution done!

Link video: https://youtu.be/8hNZ35ww2uY

Josh and Lego Ninjago Movie

Mid term test finished. Yeah :).
To celebrate it, we had a movie time.
And it's Josh's favorite lego character - Ninjago.

I didn't expect much, since all review so so. And hmmm I got sleepy also and I said to calvin, the joke was "garink".

But to my surprise, Josh felt differently.
He cried twice. He said the movie was good, it's not scary as he tought before.
Josh told us that he learn about love.
Both of the scene were LLyod have a warm and nice talk with his daddy - garmadon. Other thing that he learn about LLyod - element power green means live, all other power were unite.

Wow. Just wow. Never tought my son will have different impression.

When Josh said, he likes when garmadon teached LLyod to throw and catch. Daddy Calvin teased Josh, "Josh, I teach you cycling, but why you didn't like it?" Josh shyly answered " I shall like it pa."

Be blessed with our family time. Love.

Wednesday, 18 October 2017

Family time

When u asked Josh, what the most he likes? He will answered family time.

Surprise Daddy called and he said he will arrived at 3pm. It's a right moment as I got  lower backpain and couldn't drive well.

Josh got a surprise also as Today Daddy pick him from school. Yeay.

We spent the rest of the day by playing badminton and swimming.
Have a dinner together and played billiard for the first time. Papa help to hold the stick while josh shoot it. Laugh and talk all the time.

Give thanks for the family time.

Sepotong kue dan Kasih Josh

Mama dan Josh sering memiliki makanan kesukaan yang sama.
Salah satunya adalah Choco Lava Cake - hmmm penutup hidangan makan malam yang asyik.

2minggu lalu, Josh menikmati kue ini. Awalnya kami akan berbagi bersama. Ketika mama akan makan sesuap, raut wajah Josh berubah sedih, seakan mama akan makan semua kue nya.
Mama juga jadi kecewa, mama katakan ke Josh, mamapun makan sedikit, harusnya kita makan berdua dengan hati yg riang bukan cemberut.

Kemarin karena papa ingin makan malam bersama diluar, jadinya kami pesan lagi choco lava cake.

Baru makan sesuap, Josh melihat muka mama yang happy langsung bilang " Itu buat mama saja semua. Aku tidak apa apa tidak makan."
Mama katakan ini untuk berbagi berdua.
"Tak usah mama. Mama nikmati saja."
Akhirnya mama katakan bahwa mama perlu ditolong makan kue ini.
Josh akhirnya setuju bergantian suap, hingga masih tersisa 3suapan terakhir, dia stop. Josh bilang ini mama pasti bisa sudah habiskan. Aku tahu mama suka kue ini, mama saja yang makan yah. Aku sayang mama.

Huaaaaaaa...... Kalo bisa sih mama kasih semua ke kamu yah.. Mama belajar menerima kasih mu Josh.

Kiranya Josh senantiasa dipenuhi oleh kasih dan dapat menunjukkan kasih kepada sekitarmu yah Nak. 😍

Wednesday, 4 October 2017

Belitung Day 4

Hari keempat di Belitung. Hari terakhir kami akan pulang hiks. Semua bangun siang. Pelan pelan siapkan semua barang untuk kembali ke Jakarta.

Tempat pertama adalah mampir ke toko oleh oleh. Nama tokonya Klapa. Agak jauh tetapi memang lengkap, dan dikotakkan, jd memudahkan untuk turis.
Josh yang bosan menunggu, duduk bersama tour guide minum teh susu 😃.
Lumayan, Mama dan Pho-pho tenang belanja.
Sempat mampir ke toko batik. Pilihan memang tidak banyak. Untuk yang kita suka, size nya tidak ada.

Dari sana kami mampir toko otak otak.
Nah untuk ini, salahnya kami beli balik ke jakarta. Mreka tidak siap dengan informasi bagaimana penyimpanannya. Jd waktu balik jakarta, mama masukkan freezer, yg ada teksturnya berubah. Hiks.
Jadi otak-otak yg merk ini memang kata pho-pho seperti bakso yang tak boleh di freeze. Suggestnya next time cukup dinikmati disana hehehe.

Dari sana mampir ke museum Tanjung Pandan.
Untuk tempat satu ini, ada koleksi proselain, hasil dari kapal karam. Ada juga papan penjelasan tentang harta yang ditemukan di perairan disana.
Ada bagian batu mineral (mengingat belitung penghasil timah dan kaolin).
Wah josh langsung lihat lihat dan dia ingat rock mineral buku yang dia baca.
Sayang beribu sayang. Tempat ini butuh pembenahan.
Dibagian belakang, ada kebung binatang. Area nya menurutku memadai, membandingkan dengan kebun binatang di siantar. Tp sayang sekali, tak termanfaatkan dengan baik.

Tuesday, 3 October 2017

Belitung - Hari 3 - Hari Pulau dan Pantai

Setelah malam yang nyenyak, pagi ini kita dijemput jam 8.

Yipeee. Hari ditunggu datang, menyusuri pulau pulau.
Hmmm berdoa kiranya cuaca boleh mendukung. BMKG perkirakan siang hari ini cuaca hujan ringan.

Sampai di Tanjung Klayang, kami naik kapal nelayan ke arah Pulau Pasir.
Pulau ini timbul saat laut masih surut.
Pas kita tiba, sudah ada genangan air.
Saran, jam 7 jalan dari hotel. Wah Josh sih senang sekali. Langsung lah dia main main pasir.
Terbentuknya pulau ini karena pertemuan dua arus. Ada bonus bintang laut + cuaca yang masih sangat cerah.
Sempat berenang renang dahulu.

Dari sini lanjut ke Pulau Batu Berlayar, gugusan batu untuk berfoto ria.
Tetap Josh selalu senang berada di air. Sementara Pho-pho dan mama diajak foto.

Tak lama, pindah ke Pulau Lengkuas. Dalam sekejap sudah mendung dan disambut dengan hujan saat tiba.
Kami jalan ke area batu batu, (karena baju yg sudah basah), brenang dibalik area batu banyak ikan ikan. Mama pakai snorkling. Tp Josh tidak ingin berlama disana. Dia ingin main di pantai saja.
Main dari hujan sampai berhenti. Take a picture and move on.
Oiya ada menara mercusuar. Tp sekarang ini sudah tidak boleh naik. Jadi cukup yah dengan foto nya.

Dari sini. Saatnya menuju area snorkling. Nah Ikan datang banyak sekali saat dikasih makan roti. Tp jika boleh, mari yuks ubah kebiasaan. Kasih makan yang tak berproses. Aku pilih cobain pisang. Josh pegang pisang dan potek kecil-kecil kasih makan dan ikan itu mau. Kepikir kalo roti itu kan diproses yah, hmmm kasihan yah perut si ikan.
Tipe ikan disini sejenis yah yang datang makan. Komunitas ikan lainnya lebih suka dibawah dan memang juga jarang. Beda dengan lombok yang banyak ikan warna warni. Memang katanya tempatnya berbeda (ini akan masuk ke list berikutnya).
Karena cuaca kembali hujan dan tiba tiba berasa ombak lebih kencang, kamipun segera naik.

Laparrr... Kita pun pindah ke Pulau Kepayang, santap siang sudah menanti. Dan hujan pun turun kembali.  Menu nya sudah paket. Erhmm makanan khas disini adalah ikan kuah asam kuning. Hampir tiap tempat seafood menyajikan makanan yg sama. Tidak berapa lama makan selesai, Josh pun masuk kembali ke pantai. Terkadang matahari menampakkan wajahnya, memberikan secercah cahaya. Puas dengan perut yang kenyang, kapal siap membawa kami pindah.

Pulau terakhir yang dikunjungi Pulau Klayang, pulau terdekat dari tanjung.
Disini kita diajak masuk jalan ke dalam, ada area batu batu besar membentuk seperti gua. Ada ikan lumpur disana.
Kemudian manjat batu keluar untuk melihat batu tersusun seperti burung.
Josh dan mama sempat berenang di area tengah tengah batu. Seru dan deg2an hehehe. Karena belum terbiasa dengan tempatnya ada baiknya tetap didalam area batu.
Dari sana, jalan lagi ke area pantai. Mama sempat snorkling lagi diwilayah pantainya.

Tiba tiba hujan pun datang kembali. Saatnya kembali ke pulau belitung.
Mandi bebersih selesai kami tiba di hotel jam 16.30. Fuih jika tidak hujan pastilah kami masih main air di pantai.

Masih banyak pulau yang ada disana. Hopefully one day bisa telusuri.
Oiya ada namanya pulau Leebong, disana sudah ada fasilitas water sport. Butuh tambah satu hari lagi untuk enjoy.

Saatnya istirahat sore dan siap dijemput untuk makan malam.

Monday, 2 October 2017

Belitung - Hari 2

Wah tidur nyenyak dari jam 10 malam sampai jam 7 keesokannya. What a good day 😊.

Breakfast untuk mengisi perut menurutku cukup. Untuk Josh yang suka cereal dengan susu terasa kehilangan. Tp setelah dia coba makan bubur, dia tambah 2 mangkok hehehe.

Jam 8.30 tepat kami berangkat menuju Belitung Timur dengan perjalanan selama 1jam.

Tujuan pertama adalah Replika SD Laskar Pelangi. Matahari bersinar sangat cerah seakan tak ingin menyisakan tempat untuk awan. Pasirnya panas. Tak berlama lama, Klak klik foto foto.
Sempat beli buah potong sawo dan jambu bowl. Sawo nya manis.

Beranjak ke lokasi disebelahnya Rumah Keong. Saat ini sedang dibangun restoran. Tempatnya nyaman untuk sejenak berlindung dari panasnya mentari.

Perjalanan diteruskan ke Kampung Ahok.

Sebelumnya lewat Museum Kata. Tak berkunjung karena mood nya Josh yang memikirkan main air saja. Rasanya tak bisa enjoy jika terburu keluhan.

Di kampung ahok aku tertarik dengan produk peppersecret. Kemasannya bagus, seperti the body shop. Dengan mengangkat penggunaan lada belitung di setiap produknya, menurutku ini bisa menjadi daya tarik. Masih ingat waktu di kota Bath, yg dijual sebagai souvenir adalah produk perawatan tubuh dengan wewangian bunga yg tumbuh disana.
Aku pun mencoba membeli produk sabun.

Dari sana menyebrang masuk ke dalam rumah orang tua Pak Ahok. Ada toko batik daun simpor. Waktu itu ada celupan pewarnaan. Aku suka dengan warna yang sedang digantung. Tp sayangnya warna itu tidak ada pada produk jadinya.
Ada donkey dan pony horse untuk Josh nikmati sembari mama lihat lihat.
Daun simpor ini juga dipakai untuk tatakan panggangan ikan (seperti kegunaan daun pisang).

Karena masih jam 11.30 kami mampir ke Pantai Serdang di daerah Manggar. Nah, yg membuat tertarik adalah deretan pepohonan yang ternyata adalah pohon pinus. Beda dengan pantai yg biasa banyak pohon kelapa. Ini membuat suasana nya lebih berbeda.

Makan siang di FEGA, jika tidak salah eja.
Untuk rasa so so tp kesegaran seafood selalu terjamin. Untuk tempatnya memang nyaman sekali. Menghadap danau. Muara yang akan mengalir ke laut. Seru dengan angin sepoi sepoi.

Lalu lanjut ke Vihara. Wah bagus dengan tangga tangga yang menuju ke atas bukit batu. Nyaman untuk pengunjung duduk. Hanya saja memang banyak tangga yang harus ditanjak. Untuk ukuran patung nya secara kasat mata masih bisa dibilang besaran yang ada di pematang siantar.
Pho-pho berulang kali bilang bahwa udara disini bebas polusi, enak sekali.

Trala sesudah dari sini. Mampirlah ke Pantai Burung Mandi. Katanya banyak burung burung pada musimnya. Josh yang tanpa diminta langsung lah dia masuk ke dalam air. Ampun.....
Padahal pikir ingin ke pantai Tanjung batu, baru dari sana main di air. Tp memang yah ada destinasi yang disimpan untuk next time. Hampir ada sekitar sejam Josh main sambil kami minum air kelapa.
Oiya tipe pantai ini berombak. Beda dengan pantai Tanjung tinggi.

Waktu sudah jam 4. Kami jalan balik ke belitung barat. Wah ternyata tanjung pandan hujan besar siangnya. Hanya pas kami tiba jam 5 matahari bersinar cerah sekali. Pikir dapat lihat sunset di pantai terdekat tanjung pendam. Sayangnya malah sesudah sampai matahari tertutup awan huaaaaaaaa.......
Tapi bersyukur hari ini tidak terkena hujan.

Malam makan di DapUr Belitung. Disini rasanya enak.
Sebelum balik hotel mampir di swalayan lokal beli susu kotak untuk Josh.

Tiba jam 6.30 malam di hotel.
Mandi dan Berleha leha... Mau istirahat lebih pagi biar besok berangkat pagi untuk  menyeberang. Semoga langit besok boleh lebih ramah.

P.s. foto kamera susah di transfer lewat wifi hotel. Hanya ada foto hp yg terbatas hehehe.

Sunday, 1 October 2017

Belitung - Hari 1

Belitung telah menjadi salah satu destinasi didalam list perjalananku.

Sewaktu Josh libur tengah semester, akhirnya aku dapat merealisasikan liburanku.
Belitung, akhirnya aku melihatmu :)

Tiba hari minggu pagi, jadwal utama mencari tempat Ibadah.
Karena Gereja Protestan rata rata mulai ibadah jam 9 pagi maka kami pergi makan mie belitung dahulu.

Mie Atep belum buka jam 8. Jd kamipun ke daerah lain. Hmmm Mie Atep belitung itu mirip sekali dengan E-mie dari Medan Siantar sana. Jd cocoklah di lidah.

Jam 8.30 kami sudah tiba di GePeKris TanjungPandan. Yah ternyata aku baru ingat didaerah itu sekolah minggu selalu jam 7 pagi dan jam 9 kebaktian umum. Jadilah Josh ikut kami ibadah. Tapi Josh hebat, lagu lagunya dia semua bisa ikut nyanyikan dengan suara yang menggema di tengah jemaat yang sudah berusia indah. Beberapa jemaat melihat ke arah Josh sambil tersenyum melihat semangat nyanyinya.
Hal menarik lainnya, baru kali ini ibadah di gereja yang terjemahannya dilakukan ke bahasa dialek tionghoa disini (bahasa khek). Biasanya terjemahan selalu ke bahasa mandarin.

Sampai kira kira jam 10 selesai, kami lanjutkan perjalanan.

Pantai Tanjung Tinggi.
Agak pesimis karena cuaca mulai mendung. Tp sampai disana panas sekali. Josh tak tahan langsung ingin main di pantai. Sedangkan mama dan pho-pho apalagi kalo bukan foto.
Terkesan dengan batu batunya. Dan tempat main airnya yg bersih, nyaman dan tenang buat anak anak. Belum lagi pasir halusnya.
(Aku lupa lagi, kalo di pasir halus mendingan pakai baju biasa main airnya, kalo baju brenang biasanya pasirnya masuk sulit sekali dibersihkan dan bisa menyebabkan baju brenangnya rusak).
Jam 12siang. Akhirnya tak tahan. Sudahlah mending main airnya disini. Mama dan pho-pho pun ganti baju. Wallah. Tiba tiba awan mendungnya langsung datang. Tak berapa brenang, hujan pun turun, angin tidak kencang, jd lumayan awet dan tambah besar hingga kami harus naik karena ada petir.
Josh aku ajak berlindung dibawah batu sambil duduk dipasir,hangat rasanya.
Sembari menunggu ada keluarga yang dari Jakarta juga bermain dan juga berlindung dibawah hujan.
Pho-pho terus berenang di laut. Pho-pho senang malah diajak sudahan masih mau dan mau lagi. Sampai jam 2siang akhirnya kami selesai. Senang dengan pantai yang tenang ini.
Oiya air hujan yg mengalir dari daratan biasanya mengotori pantai.

Rumah makan Ketapang.
Makan siang di pinggir laut. Sedang ada acara gathering mitra djarum. Dengan kata lain, bau rokok. Untunglah tidak lama karena mereka selesai makan, kita baru akan mulai makan.
Seafood nya fresh dan yg suka rasa asam pasti enak. Porsinya lumayan buat perut yang kelaparan ini terisi penuh. Apalagi Josh...

Dari sini, Josh sudah ngantuk. Tertidur di mobil.
Kita singgah Bukit Bereau. Sebenarnya bagus untuk lihat sunset. Tp apa daya, kan mendung. Tp bersyukur tidak hujan, jd bisa jalan turun ke bawah. Tangganya banyak, hmm akan capek banget kalo nginap di cottage itu. Depan pantai dan airnya memang jernih :)

Check in Hotel - Maxone
Sebenarnya mau pesan hotel sendiri(di luar tour). Tp rasanya sudah malas urus, jadilah pesan saja paket nya.
Maxone ini kamarnya mini hehehe. Muat sih 3ranjang tp yah itu pas tak ada jalan lagi. Sekedar melepas lelah oke lah. Setidaknya kamar tidak gelap.
Kalo lihat dari lokasi, menunggu grand santika diopen dulu hehehe.

Dinner - Dynasty Chinese Food.
Wah jam 7 makan malam ternyata itu sudah malam sekali yah. Di resto ini ada 5macam makanan yg keluar, ayam cah, ikan rujak, asinan, cap cai, kuah bakso.
Wallah untuk ber 3 rasanya memang berlebih. Akhirnya kami pisahkan dahulu untuk dibungkus.
Selesai makan jam 8 sudah tidak ada apa apa lagi. Rasanya lelah juga karena main di pantai plus diguyur hujan :)

Make a memorable moment
😊◌⑅●♡⋆♡LOVE♡⋆♡●⑅◌😊