Moments and Memories

Moments and Memories

Monday, 30 May 2016

Thanks you Parent Day

Karena Josh anak pertama kami dan satu-satunya (masih), jadi kami tak punya ide acara apa saja yang dilewati saat dia akan masuk ke SD.

Tiba tiba hari jumat dia ingatkan mama papa harus datang yah esok di "thanks you parent".
Mama: memang ada apa Josh?
Josh: rahasia. Tapi mama papa harus datang.

Lantas, sabtu pagi, papa mama pun datang.
Ternyata mereka nyanyi di panggung.
Selain itu. Saat masuk ke kelas, anak anak menyanyikan dua lagu. 1 lagu mandarin tentang terima kasih pada papa mama. 1 lagu indonesia, yang kata-kata nya juga indah tentang keluarga dan papa mama yang terbaik (belum sempat mencari lagu tersebut).

Dan puncaknya, satu per satu anak bergiliran, datang ke papa mama.
Kasih mama bunga, kasih papa kartu yang ada tulisan nya.
Peluk mama papa, dan menyuguhkan minuman.
Wahhhhh..... mama sangat terharu. Rasanya ingin nangis hehehe.. *mellow mom*.

Mama merasa waktu sedemikian cepat berjalan, dan Josh sudah bertumbuh dewasa.
Bersyukur untuk sekolah dan guru guru yang begitu mendukung perkembangan moral anak, dengan moment ini, mengajarkan anak berterima kasih kepada orang tua.

Quote: A teacher can change the world, one child at a time.

Kelemahan dan Disiplin

Semalam dalam percapakan di mobil, Josh menanyakan, apa kelemahan mama.

Mama jawab, mama masih suka terbawa emosi, kurang sabar.

Kemudian Josh jawab, kalo Josh masih kurang taat. Kadang taat kadang tidak.

Lantas Josh lanjut tanya kepada papa. Kalo papa apa?. Papa jawab, bahwa papa kadang malas.

Josh: papa malas kalo dirumah saja. Kalo di kantor kan papa kerja loo.
(Ucapan josh sangat membesarkan hati papa).

Kemudian, Kita terangkan bahwa untuk bisa mengalahkan kelemahan kita, itu butuh latihan dan disiplin. Contohnya saat mama sudah panggil josh. Josh langsung ingat bahwa taat adalah hal yang baik, jadi Josh langsung taat.

Namun ternyata pembicaraan kemarin malam tidak berakhir begitu saja.

Hari ini, saat pulang sekolah, kami mampir (Josh, mama dan Pho-pho), kerumah ku-pho. Saat akan pulang langit sudah gelap, mama dah panik karena cucian 2 jemuran masih di luar rumah, sedangkan Pho-pho masih milih-milih sayur yang dijual gerobak dorong.

Sesudah akhirnya mama berteriak memanggil pho-pho agar segera. Baru jalan beberapa lama, hujan mulai netes.
Mama mulai ngomel, kenapa Pho-pho lama banget pilih nya, padahal sudah tahu mau hujan dan mau cepat-cepat, sekarang coba lihat hujan sudah turun.
Sambil mama mulai kebut setiran.

Pho-pho pun terdiam di mobil.
Mama pun mulai merasa bersalah. Harusnya bisa lebih sabar, Tuhan pssti bisa menolong dan bisa saja di depan rumah beneran belum hujan.

Ternyata benar, saat akan belok ke jalanan rumah, disana tidak hujan walaupun langit sudah mendung.
Pho-pho bilang, syukurlah tidak hujan.

Mama merasa menyesal praktek disiplin untuk kurang sabarnya tidak jalan, dan berkata kepada Pho-pho: Tuhan memang baik, Tuhan tidak mau pho-pho kena omelan anak nya yang galak (alias mama) karena hujan.
Josh nyeletuk: Iya, walo mama galak, tapi Josh tak apa..
Pho-pho bilang: Puji Tuhan...

Pembicaraan yang tidak biasanya dan kami tertawa bersama di mobil.

Sampai rumah, saat jemuran dipindahkan, hujan deras langsung turun, dan herannya cuma sebentar 5menit.
(Memang kalo kena ke baju jemuran, nyesek karena akan basah semua, tetapi kan baju bisa dicuci lagi).

Mama kembali belajar akan keajaiban Tuhan dan campur tangan Tuhan dalam kejadian hidup sehari hari.

When things didn't go as you planned - Date vs Fever

Been a long long time, we haven't had a night out date.
We planned for have it once for movie. It's such a perfect time as the movie is one of calvin's fav genre and my mom was willing to take care of josh.

But....
Near the lunch time, Josh told me that he feeling weak. I asked him to change his dress, but he too tired. Just when I help him, I knew he got fever. His body temperature was high.
I wonder why, when i pick him from school, everything ok.
He gladly showed me his trophy, winning the 1st place on computer activity in school.
I checked his tumbler and found out he didn't drink during school time.

Before nap, quickly let him drink a glass of  papaya juice. Then he slept from 12am to 6pm. Wake in the middle, took a drink and lil bit food.

At noon, he has a soup for dinner. Then grandma also give him another glass of juice.

Fever still high. Took paracetamol before sleep.

Wish he could get better.
Our date can wait.

Still asked daddy to play chess

Monday, 23 May 2016

Josh - Lepas Balita Domba Kristus 14 Mei 2016

Lepas Balita menandakan Josh sudah melewati satu fase didalam kehidupannya.
Josh mulai ikut Domba Kristus bersama mama dan papa sejak Josh umur 3 tahun.

Mengambil tema : Celebration God's Faithfulness.

Acara Lepas Balita berlangsung di hari sabtu dengan kehadiran papa mama dan saudara kandung.
Dimulai dengan  Anak-anak yang mengelilingi pohon, memberikan bunga kepada mama, dilanjutkan berdansa dengan mama dan kerjasama mengambil cupcake di pohon dengan papa.
Papa-mama berkumpul diruangan untuk memuji dan merenungkan Firman Tuhan, serta sharing foto kegiatan anak-anak dan juga tentunya persembahan pujian dari Josh dan teman-temannya.
Di akhir perjumpaan, kami boleh menikmati jamuan santap malam bersama. Tentu menjadi pengalaman yang tak terlupakan. Josh terlihat senang sekali.

Ada satu ayat yang menjadi perenungan
Psalm 100:5 For the Lord is good; his steadfast love endures forever, and his faithfulness to all generations.

Sebagai kenangan, Memory Marker, Papa mama mempersiapkan foto Album untuk Josh, serta photo movie. Sebagai hadiah, dikarenakan Josh sudah mulai bisa membaca, dan untuk menyemangati Josh untuk mencintai Firman Tuhan lebih lagi, kami memberikan Alkitab.
(Sebenarnya ide memberikan Alkitab ini tiba tiba terlintas, saat hari minggu sebelumnya, Josh mendapat ayat hafalan dari sekolah minggu, dan dengan antusias di mobil, dia mengambil Alkitab papa mama dan mencari tahu letak dan isi ayat tersebut. Akan tepat waktunya ketika Josh mempunyai Alkitabnya sendiri).

Papa memberikan Hadiah, Mama membacakan isi surat
Persembahan Pujian Josh dan Teman- teman, Acara Josh Membuang Bad Habit nya
Memberikan Bunga untuk Mama

Bersama Papa mengambil Cupcake
Selang seminggu kemudian, ada satu lagi hadiah dari papa mama untuk Josh, mengingat hobby dan kesukaannya. Josh harus mengikuti quiz dan bernyanyi dahulu. Tradaa

We Love you Josh.


Monday, 9 May 2016

Liburan Keluarga - Pantai Carita

Seumur aku tinggal di Jakarta, sayangnya  belum pernah menginjakkan kaki ke pantai carita.
Jikalau pun ke pantai tetangganya - Anyer, itupun 5 tahun lalu saat Josh berusia hampir setahun - saat mengikuti kebersamaan.

Entah apa yang membuat aku mencoba berlibur kesana, mengingat resiko tersendat di jalan dan ramainya tempat.
Mungkin beban tugas tepat selesai sebelum masuk masa liburan panjang.

Menurut google map, perjalanan kira kira 2.5jam. Ok, demi menghindari resiko, perjalanan dimulai jam 4pagi, wow.... untungnya papa, Josh dan pho-pho semua ikut dengan rencana mama.

Josh senang sekali, dia membantu bersiap siap, bahkan membawa buku renungannya, karena menurutnya bangun pagi harus renungan terlebih dahulu.
Saat menjelang tidur, josh bertanya, ma berapa jam naik pesawat sampai?... eeeehhhh... ternyata Josh mengira kita akan memulai liburan panjang. Akhirnya mama jelaskan bahwa besok kita akan pergi ke pantai, dan mudah2an cerah sehingga Josh bisa bermain ombak.

Perjalanan subuh di jalan Tol merak menuntut konsentrasi karena dibeberapa bagian, terasa gelap karena tak ada lampu jalan di tengah.

Mengikuti Tol merak keluar di Cilegon, menyusuri jalan, sampai di Carita dalam waktu 2jam.
Sebelum carita banyak melewati pantai-pantai, tetapi yg berada di cekungan dengan garis pantai untuk bermain,salah satunya carita.
Ok, ke tempat mana kah masuk di carita nya?. Tanpa berpikir, kami masuk ke tempat parkir mobil dimana harga masuk 10ribu per orang per mobil. Tetapi wow, banyaknya orang, membuat aku kaget. Baru jam 6 pagi......
Tetapi Josh sudah sangat senang, untuk berpindah pun hanya memakan waktu saja, jadilah mama menuntun Josh dan Papa berjalan ke arah samping, dimana disana keadaan lebih sepi.
Menyewa tikar 20ribu, dan juga ban untuk Josh bermain 10ribu. (Penyewa ban sangat menarik cara menawarkannya, mereka memperbolehkan Josh utk mencoba bermain, jikalau senang maka boleh menyewa, jika tidak, tak apa batal menyewa, dan biasanya strategi ini berhasil).

Wah tidak disangka Josh sangat senang bermain ombak. Sampai terjungkil balik oleh ombak, mama pikir dia akan menyerah dan takut, ternyata tidak, dia terus bermain.

Wilayah carita ini sebenarnya sangat menyenangkan untuk bermain air ombak lautan, sayang sekali, masyarakat yang berlibur masih sembarangan membuang sampah.

Sementara papa mama bergantian menjaga Josh. Papa dan Pho-pho juga menikmati pijatan.
Mama menemani Josh bermain pasir dan seraya menjelaskan siapa pencipta Laut, air dan pasir yang begitu dinikmati Josh. Mengapa pasir carita berwarna coklat hitam tidak putih, dan obrolan lainnya.

Waktu jam 10, kamipun naik, berbilas badan, 3ribu per orang, sesudah itu sepiring siomay 10ribu, dan juga sebiji kelapa muda 10ribu menjadi santapan. Hmmm manis sekali air kelapa mudanya.

Jam 11 kami pun berangkat pulang. Saatnya cek Waze app. Oh tidak, jalan anyer carita red sign...... akhirnya kami mengambil jalan ke arah padenglan, serang.
Sempat berpikir untuk lanjut sunset di tanjung lesung. Tapi papa merasa cukup lelah. Akhirnya kami memutuskan untuk balik.
Lewat rumah makan bu Entin, mampir beli otak otak hehehe....Perjalanan kembali 3jam.

Walapun hanya setengah hari, rasanya melihat wajah senyum menjadi kebahagiannya tersendiri.

Josh pun ingin kembali bermain di pantai.