Moments and Memories

Moments and Memories

Friday, 16 March 2018

Nyepi di Bali 2018 - Inaya Nusa Dua

Kebetulan yang bukan kebetulan.
Nyepi tahun ini jatuh dihari Sabtu ditanggal 17Maret dan Liburan mid term Josh di hari senin sampai rabu.

Note pertama: Selama Nyepi Bandara Ngurah Rai akan tutup sepanjang 24Jam.
Tidak diperkenankan orang keluar ke jalan, ke pantai.

Papa Calvin ultah di tanggal 16 Maret.
Akhirnya setelah menego,membujuk, Papa bersedia untuk pergi sehari sebelum Nyepi.

Sempat ragu karena belum pernah melewati Nyepi, tapi penasaran juga.

Penginapan

Kami memilih penginapan Hotel yang menyediakan fasilitas bintang 4 keatas.
Karena diberi kelonggaran untuk tamu hotel boleh berjalan didalam area dalam hotel, tidak harus dikamar, tetapi dengan ketenangan.
Jadi hotel dengan adanya taman dan pool jadi pilihan utama.

Beberapa Hotel memberikan paket Nyepi. Paket menginap 2malam termasuk makan di hari Nyepi. (Ingat, tidak bisa keluar kemanapun cari makan, semua tempat tutup, jadi makan di penginapan itu masuk dalam pertimbangan)

Dari semua Hotel, kami memilih Inaya Putri Bali.

Jam Ketibaan di Bali
Mulai dari siang hari, semua warga sudah mempersiapkan acara. Jd banyak ruas jalan yang ditutup.
Saran, ambil jam pesawat pagi.
Kami naik Sriwijaya Tiba jam 9 Pagi.
On time dan asli dingin abiz di pesawat, kayaknya baru ganti freon deh yah

Transportasi
Karena tidak pernah datang pas sebelum Nyepi, kami pesan mobil sebelumnya. Ternyata setiba di bandara, banyak sekali orang menawarkan taksi.
Sewa mobil untuk waktu 2jam yang singkat kena harganya sama seperti seharian 350ribu. Agak sedih juga. Again jadi pengalaman. Kalo sudah liburan, jangan dipikirin, lebih baik mikirin bagaimana membuat liburan berkesan.
Mampir beli snack dahulu dan mampir tempat Babi Guling Pak Dobiel di kawasan Nusa Dua.
(ps. Kalo ngk kuat pedas, bilang sedikit saja, atau tak pedas samsek untuk anak. Porsi nasi kotak seharga 50rb. Dan rasa aslinya pedas ampun buat saya)

Inaya Putri Bali
Sampai sebelum jam 12. Waktu Check in Jam 15.
Wah masih 3jam yah. Tapi tak mengapa. Kami process check in dahulu.
Kamar sudah dibayar full dari waktu pemesanan dahulu. Aku put note bahwa Papa Calvin ultah dan sekaligus rayain anniversary kami di bulan Maret, supaya request kami untuk kamar yang tidak berisik itu benar benar di take note.

Sambil menunggu kamar siap, Josh sudah cemplung di pantai. Wallah. Jam 12 siang, puanas poll.
Padahal sebelumnya sempat hujan di daerah tanjung benoa.

Makan siang di pinggir pantai, kemudian duduk berbaring, wah rasanya senang sekali, asal jangan ingat lingkar pinggang bertambah.

Sebelum jam 2, kami di telp untuk bisa ambil kunci kamar. Di Lobby sudah banyak yang antri untuk check in.
Nah antrian untuk ambil kunci disamain dengan antrian check in. Hmmm untunglah tidak lama. Jika pas bertemu dengan rombongan check in yg ramai, wah lelah juga yah harus dua kali proses.

Kamar Inaya
Pool access room
Suka dengan kamarnya. Oiya karena walaupun luas, dia sediakan mobil pengantar, jadi no worries buat orang tua dan yang bawa anak. Seberapa tanggapnya, hmmm pastinya kondisi bisa berbeda waktu high season.
Kamar mandinya sangat perhatian pada orangtua. Keperluannya lengkap. Handuknya juga bersih.
Design lemari untuk menaruh koper dan gantungan baju yang banyak juga plus dimataku.

Karena Josh ikut, kami ganti kamar ke twin room. Hmm sayangnya ranjang twin tidak bisa digeser. Awalnya jika bisa digeser untuk dempet, Josh lebih aman tidurnya di apit papa mama supaya tidak jatuh.
Sebenarnya sofanya cukup untuk satu orang anak tidur.

Sehabis main di pantai, langsung lanjut berenang dikolam kamar. Walaupun tidak besar, tapi Josh bahagia banget lompat dari balkon kamar.
(Erhmm yang hari istimewa siapa yah).
Sehabis brenang, masih tidak puas, langsung mencoba bath tub.
Josh, kamu tuh suka banget yah sama air, tapi kenapa yah enggan untuk les renang lagi biar gayanya dibenerin dan tambah banyak hehehe.

Cons kamar Inaya
Yah, tidak semuanya sempurna.
Ternyata jika tinggal di lt 1, jika ada yang mandi di lt atasnya, maka suara saluran air dan proses air panas itu cukup menganggu. Saya tidak tahu jika di lt 2 apa juga mendengar suara demikian dari lt atasnya. Penyebabnya mungkin karena penghuni kamar suka bingung waktu nyalain air, digeser sana sini untuk cari air panas, jd sekring pengaturnya naik turun (ini sih menurut aku yang sok tahu juga hahaha) Jadi kalo yang nginap di atas suka berendam dimalam hari, akan lebih terganggu lagi.
Plus suara mesin pembuat kopi yang lumayan kedengaran di hening nya malam. Bagi pecinta kopi ini jadi surga.
Walaupun demikian Calvin dan Josh tidur nyenyak abiz! Kecapaian sih yah.

Calvin Birthday Dinner
Nah, karena besok akan dinner di hotel maka kami ingin mencoba dinner di tempat lain.
Jalan keluar dari Inaya itu butuh transport. Bisa pesan taksi daerah Nusa Dua, minimal 30rb pembayaran.

Ide lain yaitu jalan melalui pantai ke hotel lain. Rencananya Mulia resort.
Di peta sih dekat. Kira kira 20menitan jalan kaki.
Kalo lewat jalan raya, bisa lebih dari stengah jam jalan kaki (itung bawa Calvin dan Josh)

Baru melangkah kearah hotel Ayodya, ternyata di wilayah pantai ada parade Ogoh Ogoh.
Ini yang memang ingin dilihat.
Wah banyak yang berkumpul dan acara membakar Ogoh Ogoh itu selesai jam 7.

Lanjut jalan lagi ke arah Mulia.

Sampai di wilayah pantai St Regis, wah wilayah pantainya bagus sekali. Restorannya jika malam juga sangat romantis. Sempat terpikir untuk makan malam disana, tapi akhirnya bulatkan tekad jalan ke Mulia.

Sesudah lewat St. Regis. Ternyata pantai gelap sekali, wilayah tanah kosong.
Dan yang membuat deg deg an, ada 4ekor anjing. Awalnya ada yang mengonggong. Tapi anjing lain sesudah dekat, mengkibas kibas. Sesudah itu lebih tenang.

Akhirnya sampai di Mulia.
Disambut Bapak Penjaga, dia bilang wow jauh juga dari Inaya hahaha.
Mau ajak Papa makan Italia, dia lebih memilih chinese resto - Table8 - non halal.
Ada buffet, tapi kami memilih ala carte.
Dari 4 signature dish nya yang berharga 120rb per porsi nya, yang mengesankan memang tofu dan vermicellinya.
Roast Pork nya terlalu tebal bagiku sehingga bau pork nya terlalu kencang.
Ramai sekali restonya. Semakin malam semakin ramai, tampak para pelayan sibuk melayani tamu tamu.

Karena sudah lelah banget, kami balik naik taksi 30rb Mulia ke Inaya.

Mulia resort memang wow banget. Design tangga tangga nya, design kolam kolamnya. Even toiletnya saja otomatis, keren ajah. Tapi kami jalan dari pantai ke resto bisa butuh 10menitan kalo ngak nyasar dulu. Wah jaraknya lumayan banget dari kamar ke pantai.
Menurut Calvin, dia masih lebih suka depan pantai St Regis.

Surprise Cake from Inaya Putri Bali
Sesampai di kamar, wow di meja ada kue.
Josh yang paling senang.
Kami nyanyikan ulang tahun untuk Papa Calvin.

Saatnya tidur dan memulai Nyepi esok hari.

Nyepi Day di Inaya
Hari Nyepi di Hotel yang terasa tidak ada orang di pantai.
Diruang makan dan kolam berenang tetap seperti biasanya ramai.
Hanya kolam akan ditutup jam 5sore karena mau dipadamkan lampunya.

Kids club - dari jam 9 pagi hingga jam 4 sore full activities for small children.

Ada aktivitas untuk orang dewasa juga mulai dari yoga, aerobic in pool, hingga chess.

Kami bersyukur Josh suka menikmati air, alam, jadi tidak mengeluh bosan walaupun tanpa gadget.

Karena bangku di kolam tidak terlalu banyak jadi nya harap pintar pintar cari tempat.

Room Service
Cepat tanggap. Plok plok plok.
Setidaknya itu yang kami rasakan.
Karena seharian di hotel, maka pembersihan kamar akan memakan waktu. Karena kami sebelum jam 12 sudah masuk kamar lagi, kami minta untuk dibersihan dahulu cukup sapu lantai penuh pasir karena sandal Josh. Dan dalam 15menit ada petugas yang datang.

Aktivitas Dad, Mom and Josh.
Sesudah menghabiskan waktu di kolam.
Untuk menikmati quiet time ini, kami juga mengadakan renungan bersama di Kamar selama 45menit.
Bacaan diambil dari 1Korintus 10:1-31 menurut buku bacaan Cassie Caleb.
Banyak sekali hal liburan kami bisa dikaitan. Mengapa Tuhan Yesus Kristus disebut batu karang.
Pas kemarin kami melihat air laut menyusut, ada bagian karang yang timbul, sedangkan bagian yang berpasir hanyut mengikuti air.
Kiranya renungan Firman Tuhan mengisi hati kami.

Lunch and Dinner
Untuk lunch kami tidak pesan, karena masih full. Ketika lapar, sudah sedia pop mie.

Untuk Dinner, termasuk dalam paket.

Million star Malam Nyepi
Wow wow wow......
Jalan ke area taman dan kolam mencari tempat duduk. Sambil berbaring menikmati hamparan bintang di langit.
Praise the Lord.
Bercerita Bagaimana iman Bapak Abraham ketika Allah memberitahu janjiNya bahwa dia akan mempunyai keturunan seperti bintang dilangit diusianya yang lanjut.
Bagaimana bangsa Israel dipimpin oleh tiang api.
Tiada terlihat bulan, namun cahaya bintang begitu menentramkan. Ternyata begitu banyak bintang tersembunyi dibalik terangnya lampu yang ada.
Sesudah beberapa lama, Josh minta balik ke kamar.
Maunya tidur dibawah bintang.
Moment setahun sekali di Bali di tambah langit yang cerah, menjadi moment keluarga kami.

Mama berdoa agar ini jadi moment kami ingat janji dan kasih setia Tuhan.
Papa bersyukur untuk kesempatan menikmati masa ini.
Mana tak usah harus naik gunung dulu yah pa, hahaha. Waktu moment ke gunung lawu mama dan Josh pun tak dapat moment lihat bintang karena hujan.

Josh berdoa agar kedepannya kami masih bisa melihat bintang sedemikian indah lagi. So sweet Josh.

Memorable Nyepi Day.

Day After Nyepi.
Kami bangun jam 5.30, siap jalan dipinggir pantai menuju tempat sunrise di waterblow Nusa Dua.

Eeeeehhhh.. Airnya koq surut yah.... Hmmm alamat kaga ada hempasan air di batu karang. Padahal biasanya waktu pagi, ombak pasang.
Pikir pikir ini karena malamnya bulan menghilangkan dirinya.

Tiba di daerah waterblow, kami dah siap menyambut mentari terbit.
Wah wah, si bulat orange kemerahan mulai timbul. Walau ada sedikit awan awan tapi bagus sekali.
Dihitung hitung cuma ada 5menit saja waktunya dengan mata bisa melihat matahari tanpa kesilauan.

A beautiful sunrise to begin the day.

Perjalanan balik dari waterblow kira kira 15menit, disepanjang jalan banyak sekali masyrakat Bali mencuci dirinya di pantai.

Sehabis breakfast, akupun langsung ajak Josh brenang di pantai yang tak berombak. Kami sempat melihat ikan ikan kecil dibawah kapal, mungkin seruas jari dengan stripe hitam putih yang lucu.
Ada juga team ikan sedang yang berenang sana sini.
Memang perjalanan kali ini, kami tidak berencana untuk snorkling.

Kaki Josh ketusuk benda tajam.
Dia sampai tidak bisa jalan. Wah sedih banget jadinya.
Sampai kamar, dia malah lompat berenang lagi di kolam kamar.

Karena kami janji bertemu driver jam 11, kami check out tanpa proses yg lama.

Bye Inaya for Nyepi package.

No comments:

Post a Comment