Moments and Memories

Moments and Memories

Thursday, 8 February 2018

Kotak pensil dan Josh

Di kala teman temannya punya kotak pensil dengan deretan tombol-tombol yang asyik, aku bekali Josh dengan kotak pensil yang didapat dari goody bag.

Suatu kali, pulang sekolah aku kaget, kotak pensilnya digunting. Saat dikasih tahu kotak pensilnya jadi rusak dan jelek, Josh malah bilang, ini jadi gampang ma, ambil pensil dan isinya.
Selanjutnya Josh pergi ke sekolah dengan kotak pensil yang diplester.

Kali lainnya, Josh senang akhirnya ada kotak pensil dengan tombol. Yah cuma satu sih tombolnya, karena aku masih pikirin miss di sekolah yang pasti pusing harus ingatkan anak-anak untuk tidak tekan kotak pensilnya (cetak cetok). Kotak pensil itu pun tak bertahan lama hanya seminggu. Fuih....

Ok, cukup. Sebaiknya tetap pakai kotak pensil hadiah goody bag yang masih ada.
Setelah dua peristiwa diatas, kotak pensil terakhir gambar Ninjago cukup bertahan lama hingga setahun walaupun seringkali jadi tong sampah hasil kerikan pensilnya.

Dan tibalah hari rusaknya kotak pensil itu.
Josh langsung menunjuk dia mau kotak pensil bentuk pisang warna kuning cerah dan lucu punyaku.
No way sayang. Aku sudah kebayang dalam sehari itu akan jadi kotor.

Malam itu lagi jalan ke mall, eh ada kotak pensil yang sedang promo ala smiggle tapi ini merk dalam negeri. Pas benar yah waktu rusaknya.

Dalam 3hari, lubang muncul di dalam jaring kotak pensilnya. Tatapan tajam ke arah Josh. "Aku gunting ma". Josh ini belum seminggu, mau nangis rasanya. Akhirannya aku datang dengan kantong plastik. "Josh tolong dijaga kotak pensilnya, Jika tidak, bagaimana jika mama kasih plastik untuk tempat alat tulismu."

Mengangguklah dia.

Dalam 2hari kemudian, wah kenapa kotor sekali ini kotak pensil. Hasil kerikan semua pensil disimpan didalamnya dengan dalih tidak ada tong sampah dikelas, hanya diluar kelas.
Yah Josh, tapi kan pensilmu semua sudah tajam dan sudah di cek malam sebelumnya.
Bolongan baru, yah in two days habis dia mengangguk berjanji jaga.
Kali ini pakai tangan.

Seminggu ini plastik menjadi tempat alat tulisnya.
Setelah beberapa saat, rasanya tak tega juga anak satu satunya tak berkotak pensil.
Josh kamu tidak apa pakai plastik?
Hmmm....
Kamu malu tidak?
Ikut saja janjinya ma. Tidak apa apa.
Jadilah sudah beberapa hari ini berplastik.

Josh memang tidak nyaman, satu kali dia cerita bahwa taruh saja dalam laci mejanya jadi hanya teman sebangkunya saja yang tahu. Tapi Josh tidak pernah merengek untuk meminta kotak pensilnya kembali sampai akhir waktu perjanjiannya. Mari belajar memenuhi janji dan belajar menjaga apa yang sudah diberi.

Ketika Anak minta Mandiri

Satu kali Josh bilang ke mama.
Kalo sudah kelas 3SD dia mau bisa sendiri ke alfamart jajan. Bisa keluar ke jalan raya diluar perumahan dengan naik sepeda.
Ungkapan kemandirian dari anak umur 7.5thn.

Wah semangat yah kamu Josh.

Tapi Josh sepedanya yang ini kan sudah ada yang rusak.

Nanti aku mau beli sepeda baru. Aku pakai duit dari angpaoku.
Angpao dari akong ama bisa buat beli sepeda.

Malam ini Mama ada baca di medsos, ada anak yang mau diculik didepan sekolahnya.
Yah Josh, Mama tak berani ijinkan kamu sendiri. Bahkan Papa yang biasa lebih berani malah bilang tunggu kamu smp.

Terkadang hal ini menjadi dilema. Bagaimana menjawab Josh untuk ungkapan kemandiriannya.

Jika melarangnya, maka keinginan itu perlahan sirna.
Jika membiarkannya, begitu banyak kehawatiran yang bisa berujung penyesalan.

Akhirnya Mama menjawabnya, oke Josh, yang rajin latihan sepedanya yah, sehingga kamu bisa mengendalikannya dengan baik.
Diapun tersenyum senang.

Terpikir idenya, Mama sudah tunggu di Alfa. Papa ikuti dengan mobil disamping Josh.
Bisa juga Papa beliin Mama sepeda dulu, jadi sepedaan bareng. Josh di depan Mama dibelakang kawal.
Tentu Mama Papa terus mencari rangkain ide ide lainnya untuk mewujudkan keinginan mandiri anak kelas 2sd ini.

Sunday, 4 February 2018

Hymn Concert Recording - Perlukah?

Mendengar lagu Hymn dipentaskan dalam Orchestra yang lengkap merupakan sesuatu yang kutunggu-tunggu.

Ditambah dengan adanya hasil rekaman dalam bentuk CD, aku langsung kegirangan. Bukannya kenapa, susah benar menemukan Rekaman Lagu Hymn CD dengan iringan Orchestra dalam Bahasa Indonesia.

Untuk memperkenalkan kepada Josh lagu Hymn, seringkali aku nyanyikan dari kertas lagu acara hari minggu. Tapi rasanya jarang sekalipun dia mengulangnya sendiri. Termasuk membawanya ke konser dimana penonton bisa bernyanyi bersama dengan Choir untuk beberapa bagian lagu.

Mengapa Hymn? Singkatnya kata kata dan musik dalam Hymn sangat kaya dan dalam. Panjangnya, bisa mengikuti seminar musik gerejawi :)

Kira kira minggu lalu aku berpesan pada Josh untuk memilih satu lagu untuk dinyanyikan saat audisi Children Choir di gereja, Josh langsung bernyanyi lagu "Api Zaman".
Aku tak menduga lagu yang dipilih justru lagu Hymn, diantara sekian banyak lagu sekolah minggu yang ada.
Josh bilang dia senang sekali lagu itu, dan dia putar di tape mobilku bahkan hafal letak urutan nomor lagunya.
Ketika alunan musik mulai terdengar dia sudah siap bernyanyi. Dia senang mendengar semangat dan kemegahan lagu ini dalam iringan musik.

Jika di tahun 2017 konser yang diadakan adalah Christmas Song - yang dipentaskan dengan alunan dentingan nada yang indah.
Maka ditahun 2018 berharap diantara deretan konser yang sudah dipersiapkan, akan ada Konser Hymn dari Amadeus Symphony Orchestra. Kiranya menjadi kemuliaan bagi Tuhan dan menjadi berkat bagi yang mendengarkannya.

P.S. Konser ini sedang dipersiapkan. Jadi kalo infonya sudah keluar, Don't forget to book your ticket.

Friday, 2 February 2018

Family Time - Super Blue Blood Moon - 31Jan2018

Hari itu medsos sudah dipenuhi dengan berita Super Blue Blood Moon. Wuih panjang banget yah namanya.
Kejadiannya per 150tahun sekali. Peristiwa langka yang tak boleh dilewatkan.

Pulang kerja, Papa yang baru ada waktu lihat medsos langsung heboh, ajak mama dan Josh keluar rumah.
Wow, pemandangan yang berbeda, bulan terlihat berwarna merah.
Langit juga terlihat cerah dengan bintang bintang yg ada. Termasuk mama tunjukkan 3bintang yang sejajar, itu bintang yang dulu Mama Papa selalu lihat untuk mengingat satu sama lain pas long distance, kyaaa....!

Sebenarnya pas pulang dari sportclub sekitar jam 6.45, Josh dan Mama sudah lihat bulan yg super besar, warna merah orange. Keren banget!

Baru kali ini Mama merasa bersyukur rumah tetangga pada lagi kosong jadi lampunya padam semua. Termasuk lampu jalan yg sudah rusak on off. Wah jadinya bisa menikmati dalam suasana yang lebih gelap.

Josh bilang "we are so lucky". Beruntung banget bisa lihat bulan ini.
Ditambah Papa yang infoin bahwa peristiwa berikutnya yang lihat adalah cucu nya Josh. Wah tambah diulang ulang lagi ucapan "we are so lucky".
Hmm ucapan ini tak berakhir di hari itu. Hingga pertama kali group mereka menang futsal saja dikaitkan dengan si bulan yg membawa lucky hahaha. Tapi Mama luruskan bahwa kemenangannya adalah doa dan kerja keras dan selalu ada harapan.

Foto diambil ketika gerhana total sudah selesai. Ambil fotonya selalu sadar belakangan. Walaupun susah kelihatan di foto itu,  banyakan punggung Josh dan Mama, tapi biarlah ini jadi satu kenangan mengingat together, we were watching the moon!