Selama masa kecilku, hidup didaerah yang dekat dengan area pertanian dan perkebunan.
Pernah menyaksikan nenekku yang membeli ikan langsung di nelayan belawan, membeli sayur-sayuran segar di perkebunannya, meninggalkan kesan tersendiri untukku.
Bermain di kolam sambil nangkap ikan depan rumah pamanku, disebelah kiri kanan sawah, seberang jalan tanaman jagung, merupakan pengalaman menyenangkan.
Memetik dan menikmati buah mangga apel depan rumah, buah nona, buah pepaya dan pisang, jadi hal yang seru.
Pindah ke jakarta, dengan segala kesibukan yang ada, tuntutan hidup dan pekerjaan membuat aku terhanyut dengan hari hari yang ada.
Sampai ku menikah dan dari awal hamil, aku mulai berpikir tentang makanan yang kukonsumsi. Dari mana asalnya, bagaimana tanamnya. Terlebih karena adanya penyakit kanker yg kami hadapi, kata kata organik menjadi pertimbangan didalam memilih konsumsi makanan.
Depan rumah ada sepetak tanah taman, satu ketika, ada ubi yang tersimpan sampai tumbuh akar, tak bisa unyuk dikonsumsi, aku lempar ke taman depan, dan tumbuhlah daun daun ubi itu.
Demikian juga dengan temulawak, jahe.. tumbuh juga.
Terakhir tumbuh juga tanaman alpukat dan tomat hanya dari biji yang dibuang tapi karena dipindahkan dan tidak dirawat matilah dua pohon itu. (Untuk pohon alpukat, nantinya bisa banyak ulat, jd aku memang tidak berniat untuk terus menanam dihalaman rumah).
Satu hari, papa dengar di radio, ada Akademi Berkebun, dekat pula di BSD. Papa langsung semangat menginformasikan kepadaku. Kelasnya boleh di cek di websitenya. Tp kelas paling dekat adalah 15Feb hanya selang berapa hari kutahu, langsung aku mendaftar. Kupikir aku ingin mengambil satu langkah kecil. Belajar hal berkebun yang ingin kuketahui sejak lama.
Kelas berlangsung hari minggu jam 9pagi hingga jam 4sore. Mulai dari belajar teori di kelas dan dilanjutkan mengunjungi area berkebunnya Akademi Berkebun.
Boleh berkenalan juga dengan teman baru, dan sungguh kagum akan kreativitas beliau dan karya berkebun yang ia lalukan dengan anaknya. So inspiring.
Sekarang tugasku adalah memulai berkebun dengan cara yang benar. Belajar merawat juga. Kapan yah?...semangat yang sudah dipupuk namun harus tertunda karena chinese new year... cepat lambat harus ambil satu langkah lagi.
Cita citaku, boleh menghasilkan sayuran yang sehat bagi keluargaku dan sanak saudara terlebih dahulu. Jia yoo.....
P.S. Tantangan berkebun sangat banyak, tapi jangan mudah menyerah. Sedang menunggu sayur bertumbuh ^^/