Moments and Memories

Moments and Memories

Saturday, 30 May 2015

Grow ur Own Food


Setelah mengikuti kelas berkebun, maka bagian praktek penanaman adalah hal yang paling menantang.

Kenapa?
Karena tanaman butuh perawatan rutin, dan itu menguji kesabaran dan ketelatenan.

Penanaman pertama dimulai bulan Maret, namun setelah balik berlibur saya hanya menemukan tangkai sayur yang disisakan oleh sang hama (siput, jangkrik, lipan, etc).

Penanaman kedua dimulai kembali bulan April pertengahan- Pokcoy dan Selada Keriting. Dimulai dari benih yang disemai, kemudian pemindahan setelah berdaun 4 (empat) kedalam pot untuk menghindari hama.
Namun yang bertahan dipanen Josh hanyalah Pokcoy seperti gambar diatas, urggg.....
Pokcoy mini yang sebenarnya gagal tumbuh, dikarenakan berpindah 2kali dan tempat yang kurang memadai, hehehe. Oleh karena itu, pemindahan selanjutnya kuelakkan karena akan membuat stress kembali sayuran tersebut. (yups, tanaman akan stress dan gagal tumbuh apabila akarnya terganggu, terutama saat proses pemindahan).

Panen dilakukan karena blender dirumah sedang rusak, sehingga tidak dapat membuat pestisida alami (yang saya tahu), alasan yang jangan diikuti karena bukan mengikuti kaidah umum hahaha.
Selain itu, daripada dimakan hama kembali, lebih baik dimakan sendiri ^^.
Josh pun mencuci sayur yang dipanen dan ikut menumisnya.
Hasilnya.... Enak ^^/, Karena mini, pokcoy pun renyah dan lembut.

Menyerah? Tentu Tidak.
Makin semangat untuk terus belajar dan mencoba.

Apa yang Josh pelajari?
Dari benih, akan bertumbuh apabila dipelihara dan dirawat, diberi pupuk, matahari, air.
Bertumbuh itu butuh waktu.
Hati Josh pun bagaikan benih awalnya dan Jika Josh ingin hatinya bertumbuh, maka dipelihara dengan membaca Alkitab tiap hari dan berdoa.
Maka Josh akan bertumbuh sesuai yang Tuhan mau.

Apa yang saya pelajari?
Bahwa hidup selalu berproses dan berkait dengan waktu dan kita diajari kembali dari berkebun ini.
Mencoba memahami bagaimana tantangan para petani di negeri ini. Apalagi jika ada hama menyerang, bagaimana kerugian dan periuk makan yang menunggu tentunya menggusarkan hati.

Saat ini dikebun mini dan pot dirumah, dimulai kembali penanaman
Sudah ada kacang panjang yang bertumbuh, pare, tomat, bayam, caisim, pokcoy, namun kita lihat, apa yang dapat dipanen sebulan ke depan ^^.

Thursday, 28 May 2015

Broadway and Movie - Music Concert - Aula Simfonia Jakarta





Pada Bulan yang sama Mei, Disney bersama Broadway juga mengadakan pertunjukan "Beauty and The Beast" dengan tiket yang paling murah yang dibrandol 650ribu sold out sebulan sebelum pertunjukan dimulai.

Lantas Aula Simfonia mengeluarkan program Music Concert Mei dengan Thema "Sing Along Broadway & Movie".
Tentunya mereka tidak berjanjian, namun suatu kebetulan yang tidak kebetulan, nyata-nyata nya membuat Calvin, aku dan Josh menikmati program Concert kali ini.

Dikonduk oleh duo kakak beradik, Eunice Tong Holden dan Rebecca Tong, hampir setiap lagu yang akan dimainkan dinanti-nanti.
Berbeda dengan konser lain yang dipentaskan di Aula Simfonia, kali ini, kami juga diajak untuk menyanyi bersama. Ada layar untuk menayangkan film yang menjadi latar lagu.
Tentunya ini membuat Josh yang kedua kalinya menonton konser di Aula Simfonia, terpesona dengan musik yang dimainkan, serta terhibur dengan film yang ditontonkan.

Aku pun menginformasikan pada Josh, walaupun dia sangat excited, tapi hanya boleh bertanya dan bersuara apabila tepuk tangan telah selesai, menandakan jeda antar sesi.
Aku terheran bahwa Josh bisa mematuhi perintah mama, terkadang dia sambil menunjuk-nunjuk panggung juga buku dan memberikan wajah senang, namun tetap tidak ada suara. 
Josh juga ikut bergoyang bersama musik yang dimainkan.
Setiap jeda, Josh akan bertanya sambil menunjuk pada program acara buku, mana kah music yang akan dimainkan.

Aku pribadi menantikan musik yang terakhir, dari Les miserable, namun hanya dimainkan satu bagian lagu. Ingin meminta lebih hahaha.

Total Acara 1.5jam. Dimulai dari Salute to the Cinema by Carl Strommen, Cinema Paradiso, The Pink Panther, Tale as Old as Time (Beauty and the Beast), A Whole New World (Aladin), Gabriel Oboe (the Mission -one of my favorite juga), dsb..
Dilanjutkan The Phantom of the Opera, Mamma Mia, James Bond, Tribute to Charles Strouse, Pirate of Caribbean, Schindler's List The Sound of Music and Les Miserable
 Diakhir acara, dikejutkan kembali oleh lagu favorite anak anak, Frozen. (Josh bilang ke aku, Ma yang ini aku tahu :p).

Ok, bisa saja kita membeli cd dan mendengar lagu tersebut dimainkan.

Namun tetap saja, kesan mendalam yang ditinggalkan berbeda.
Duduk di Aula Concert yang indah dengan tata suara yang baik, disertai dengan permainan Musik yang juga baik, tentunya memberi penghiburan dan kesan mendalam kepada mata dan telinga hahaha ^^/.
Semua ini tidak akan ada, jika tidak ada orang-orang yang mempunya passion untuk memperkenalkan musik klasik kepada Indonesia. Kedua Konduktor bisa saja memilih untuk berkiprah di negara yang lebih menghargai kemampuan mereka, namun mereka pun masih memikirkan untuk bangsa Indonesia.
Berharap kiranya Orchestra Indonesia terutama Jakarta Simfonia boleh terus maju.




Serius bener si Josh membaca buku acara
Papa dan Josh berpose sebelum acara dimulai.
Ceritanya biar tidak melulu foto dengan mama dan ada dokumentasi dengan papa buat tugas nanti *grin*.

Wednesday, 27 May 2015

Festival Hari Museum Internasional - Workshop and Pameran Mainan Tradisional Indonesia - Museum Indonesia

24 Mei lalu, sehabis beribadah minggu, Ma langsung mengajak Josh dan Papa ke Museum Nasional. Ma lupa dapat informasi dari mana, tapi yang pasti ada permainan tradisional dari jam 10.00-12.00.
Sampai jam 10.15, Ma bawa Josh beli tiket masuk, sedangkan Pa cari parkiran didalam Museum.

Setelah melakukan pendaftaran, barulah Ma tahu bahwa ini adalah Workshop dan Pameran Permainan Tradisional dalam rangka memperingati Hari Museum Internasional dan 237 tahun Museum.
Dari Pendaftaran, Ma mendapatkan: Goody Bag, Name Tag peserta, dan makan siang yang akan disediakan jam 12.00. Wow.

Masuk kedalam arena bermain, awalnya bingung, harus mulai darimana.
Tiba tiba ada Abang yang datang dan menawarkan untuk bermain Bedil tembak, Josh diajari untuk memainkannya.
Bedil Tembak, terbuat dari bambu sebagai senjatanya, dengan leunca sebagai pelor nya.

Kemudian Josh tertarik dengan Gangsing. Ma mencoba memainkannya, dan berhasil. Pa yang kemudian datang, masih mencoba untuk bermain. Josh melihat dengan antusias.

Melanjutkan Permainan ke Area Utama, 
*Bermain Roda-rodaan, sepeda roda yang terbuat dari bambu.
* Ma mencoba Bakiak bersama Josh.
* Ma juga mencoba menaiki Enggrang. Wow, butuh keseimbangan banget. Seandainya tinggi     Enggrangnya lebih rendah, Ma pasti akan terus mencoba ^^/.
* Dilanjutkan bermain Bola Takraw yang digelindingkan ke Batu.
* Tertarik dengan merangkai Janur menjadi burung ataupun pedang, Ma pun mendekat dan mempelajarinya. Sementara Josh dan Papa mengitari Museum. Maklum baru pertama kali mereka masuk kedalam Museum Indonesia.
* Pa mencoba bermain Dam-Dam an, Catur ala Indonesia dengan kerang sebagai tentaranya.

Acara ditutup dengan adanya mendengarkan dongeng dan melepaskan layangan bersama sama sesudah jam 1 siang.
Sayang karena Ma sudah ada janji, maka kedua acara penutup ini harus kita lewatkan.

Kenapa sih, Ma tertarik untuk datang dan mengenal permainan tradisional?
* Kreatifitas Permainan Tradisional memanfaatkan Barang yang ada di sekitar (Bambu, Janur, Leunca, Kerang, etc). Dengan adanya keterbatasan, dari sana manusia berkreatifitas menciptakan sesuatu. 
Kalau kita bicara soal go green, tentulah mainan tradisional juaranya. Karena mengambil dari alam dan pastinya dapat didaur ulang.
*  Kebersamaan. Permainan tradisional sebagian besar dimainkan bersama-sama dan disanalah kita belajar dan mempraktekkan nilai moral. Saling menghargai, sikap pantang menyerah, saling menolong, dan sebagainya bisa dipelajari lewat dari bermain bersama.
* yang pastinya menambah ide bermain Ma dengan Josh. ^^/.

Dibawah, beberapa foto yang diambil selama Workshop dan Pameran. 
latihan awal sebelum bermain enggrang.
Setelah 30 menit menghafal cara membuat origami burung dari daun janur,
Tradaaa jadilah pedang-pedangan dan burung.
Ketawa karena gagal main gangsing ^^. Padahal Mama sekali coba bisa hahaha.
 Ayo pa, Jangan menyerah!

Tuesday, 26 May 2015

Old Family Picture

We didn't have any picture documentation of our complete family member.
Below was the one, retouch by Eika as my birthday Gift few years back , and I'm very thankful for the gift.
The original picture, it's was our picture with the groom and bride stand between my mom and dad.
Somehow I felt sorry for my lil sista who loosing daddy in her young age.
Anyway, want to put it in my blog as one of our moments and memories.

National Museum of Indonesia for Kids

If you Visit Jakarta with Kids and want to learn more about our History, Visit our National Museum, It's a must!

I came to know this place when I bring Josh to Festival Museum Day which held together with celebrating the 237 years old National Museum of Indonesia.

National Museum of Indonesia.
Open Day: Tuesday - Sunday
Closed on Monday and Public Holiday

Price: 5.000rupiah for Adult, 2.000rupiah for kids, 10.000 rupiah for tourist.
It's very affordable. 

The last time I came to this place was around 5 years ago.
So when I know they have a Kid's Corner now, WOW, really appreciate it.
I'm so glad I have an opportunity to bring Josh and Daddy as a first timer visiting this place.
Both of them enjoy the festival much and got to see surrounding.

From the Kid's corner, can play the congklak (traditional games), angklung (traditional musical intrument), can paint the Kendi, drawing, even mem-batik. (check the schedule)
Will be back again ^^/

Study the past, if you would define the future - Confusius.

The Front of Museum
Located on the ground floor
Play Congklak, traditional games.
Can do painting on Kendi, They give a free one, maximun 20pcs a day
Add caption
Can do Batik also
Traditional Clothes





Let Go Visit Me

Monday, 25 May 2015

Tambal Gigi Geraham Anak 5 Tahun

Yah, gigi Geraham Josh karies, bolong!. Padahal selama ini, bisa dibilang Josh dibatasi untuk makan permen maupun coklat. Selain itu kami selalu membersihkan giginya Josh minimal 2kali sehari.
Sayangnya makanan sisa disela gigi yang tidak terbersihkan membuat kuman kuman merajarela dalam gigi geraham Josh.

Alhasil Mama pun mempunya PR baru, membawa Josh ke Dokter Gigi.
Hal pertama yang mama pertimbangkan adalah, Dokter gigi yang ramah dan mengerti dunia anak.
Kami beruntung boleh mengenal Dr Gigi Yeanne Rosseno.
Awalanya Mama hanya tahu beliau adalah guru sekolah minggu Josh. Sesudah beberapa lama mengenal barulah mengetahui bahwa beliau juga dokter gigi.
Karena Jarak serpong ke tanjung duren lumayan banget, mama sempat berpikir untuk mencari daerah sekitar rumah. Namun kembali lagi, Mama ingin pengalaman pertama Josh menerima tindakan dari drg menjadi pengalaman yang berkesan baik, sehingga faktor drg yang ramah dan mengerti dunia anak menjadi prioritas mama.

So, berangkatlah Mama dan Josh hari ini ke tempat praktek dokter.
Ruangan yang bersih dan nyaman, serta keramahan dokter membuat Josh cepat nyaman.
Setiap akan melakukan tindakan, drg selalu menjelaskan alat yang dipakai sesuai dengan bahasa anak, dan membuat anak tidak takut. Mulai dari Kaca, alat Pembersih, Alat untuk menggosok, alat menyemprot air dan penyedot air, hingga alat memoles gigi.
Herannya, Josh dengan suka rela membuka mulutnya tiap kali ada tindakan. 
2 gigi Geraham pun selesai ditambal. (karena sisa makanan masuk disela, hingga karies pun mengena ke dua gigi)
Lega dan senangnya hati mama.

Terus terang, mama tidak sangka bahwa kunjungan untuk tindakan pertama kali ke dokter gigi akan berjalan selancar ini. 
Josh, engkau sudah belajar menjadi anak pemberani. Good Job Josh.

Next masih ada 2 gigi Geraham lagi.
P.S. Mama juga banyak pr untuk gigi mama juga hehehe.

Praktek drg Yeanne Rosseno - Golden Dental Clinic - Tanjung Duren.

Josh dalam tindakan, Good Job my son!

Gigi geraham yang masih akan dibersihkan. Lumayan yah bolongnya. hiks.

22,23,24 May, Weekend in 2015

What a wonderful weekend that I could spent especially with Daddy and Josh.

From friday, after Josh finished the school, we went to Jakarta meet Alvaro and Pho-pho.
Then, a night, I have a chance to attend bible study in Karawaci while Daddy n Josh dating.

a Saturday Morning, Josh went to his piano lesson.
Continue with Matteo birthday.
Then, I could meet with Eika with the boys (Bern and Joachim).
At noon, bring Josh with us enjoying the music concert in Aula Simfonia. Will share it in another post.
Close with dinner.

Sunday morning, we have a Sunday sermon together.
After that we went to National Museum of Indonesia, to attend the workshop and introduce traditional play for Josh. I really enjoy this event. Will share it.
We also visit Yohana new born nephew and having a chit chat with friend was great.
At night, having a family dinner with Josh's grandpa and grandma.
During this two days, I keep remind Josh about Love (our weekly project).

Thanks God for still giving us a chance in enjoying our time as family.

Thursday, 21 May 2015

A Surprise, Feeling Love


No, I'm not getting it on Valentine day. We have a quarrel and not like the other day, Calvin brought a flower for made up with me. Kyaaa, can be predicted, my heart melted and I cheered up again.
Feeling loved.
Another good book to read for couples, "Love and Respect" by. Dr. Emerson Eggerichs.
"The Love She Most Desires and The Respect He Desperately Needs."
We were truly blessed with the community of Domba Kristus, because of the community, me and Calvin learn more about how to build a christian relationship between couples.

Tuesday, 12 May 2015

Test Mata Anak - 2nd Eye Screening - 5 Year Old Josh

Sesudah pemeriksaan mata Josh yang dilakukan pertama kalinya usia 3thn, klik disini, maka menjelang Josh 5thn tanggal 6 Mei lalu, mama kembali menjadwalkan untuk test mata kembali.

Tahapan yang dilewati Josh:

Pemeriksaan Awal: Mesin dan Eye Chart.
Pemeriksaan Dokter: Memeriksa Fisik Mata, Memeriksa Fungsi penglihatan dengan Eye Chart dan juga Reaksi Mata.

Dari hasil pemeriksaan Awal Mesin dan Eye Chart, mata kiri Josh ada minus 0.5. (mata Kanan yang di test dahulu baru mata kiri)

Namun dari hasil pemeriksaan Dokter, malah mata kanan Josh yang ada minus 0.5. (mata Kiri yang ditest dahulu baru mata kanan)
Tetapi rasanya dokter tahu bahwa anak kecil seperti Josh suka bosan dan kadang saat saat terakhir suka malas, maka dokter berkali kali menanyakan sebelum menambahkan minus. itupun sesudah menambahkan, Josh masih malas menjawab, sampai dibujuk baru menjawab dan langsung benar.
Dari sana dokter simpulkan belum memerlukan kacamata, tetapi harus dijaga gaya hidupnya.
Biarkan bermain diluar. Tv sehari 1jam, Ipad seminggu 1kali 30menit saja.
Menurut Dokter, karena minus saya adalah 3 dan papa dibawah 1, maka biasanya ini jarang diturunkan secara genetik. Biasanya minus yang diturunkan apabila lebih dari 4. Hanya menulis sesuai dengan yang diucapkan oleh dokter, belum sempat juga mencari tahu jurnal ilmiah penelitian dibalik angka angka tersebut hehehe. Dokter menyemangati untuk terus menjaga mata Josh agar tidak perlu memakai kacamata.

Kemudian Dokter juga menginfomasikan bahwa dari hasil pemeriksaan fisik mata Josh, karena memang struktur muka, mengakibatkan bulu mata Josh menggesek mata Josh.
Hal ini tidak dapat dihindari, hanya dilihat apakah nantinya akan ada perubahaan pada struktur muka dan jikalau tidak, mungkin diperlukan tindakan operasi kecil supaya bulu matanya tidak menggesek.

Kali ini ada hal baru yang harus menjadi perhatian kami mengenai bulu mata yang menggesek bola mata. Tentunya juga tetap menjada mata Josh. Tetap semangat sampai tahun berikutnya eye screening.

Reaksi Josh yang lucu saat dilakukan Test Eye Chart

Monday, 11 May 2015

Test Mata Anak - Eye screening - 3 Years old Josh

Pernah terpikir untuk melakukan general eye screening untuk anak usia 3 tahun walaupun tidak ada keluhan apapun?
Yup, Setelah Josh melewati ultah ke 3 nya, saya bersiap dengan jadwal test mata.
Reason? Hanya ingin tahu bagaimana penglihatan Josh.

Mempertimbangkan waktu dan jarak, saya memilih rumah sakit yang terdekat untuk general eye screening.
Hasilnya? Josh harus memakai kaca mata! WHAT? Kaget dan panik dan merasa bersalah pastinya.

Namun saya tak lantas serta merta menerima hasil tersebut. Kenapa?

Beginilah Cerita dibalik pemeriksaan mata Josh:
Awalnya Josh diperiksa oleh Mesin dan dilanjutkan Eye Chart. Saat menggunkan Eye Chart, Dokter langsung menambahkan lensa minus yang berat (tidak secara progresif) saat Josh sulit menjawab.

Kemudian Dokter mengambil kesimpulan bahwa "Josh harus memakai kacamata dengan Minus sesuai dengan yang dibaca oleh Mesin kacamata. Dan Dokter menekankan hal itu berkali kali karena jika tidak maka nanti akan ada lazy eyes."

Hello, sebagai orang awam yang bertahun tahun memakai kacamata, aku rasanya cukup tahu bahwa terkadang mesin membaca terlalu precise, sedangkan kadang kita tidak perlu yang sedemikian precise untuk penglihatan sehari hari.

Aku masih ragu didalam hati perlukah Josh kacamata, ditengah shock yang ada, Papa melanjutkan pemeriksaan.

Giliran Papa yang diperiksa dengan Mesin dan juga Eye Chart.
Dokter langsung menaruh lensa sesuai dengan ukuran mesin saat test Eye Chart.
Saat Papa merasa dan mengeluh pusing, Dokter serta merta menyesuaikan lensa dengan menurunkan minus dan juga silindernya.
Kata Dokter "Memakai kacamata itu yang penting nyamannya walaupun berbeda dengan angka yang dikeluarkan Mesin"

Tersadarlah aku, bahwa Jawaban Dokter terhadap pemeriksaan mata Josh dan Papa tidak konsisten, membuat saya mantap untuk mencari jawaban lain pada Dr Mata Spesialis Mata Anak.

Saya Ragu Josh harus pakai kacamata karena:
1. Cara pemeriksaannya sendiri tidak sesuai dengan kondisi anak.
2. Josh diperiksa saat dia pas sudah lelah, dan pas memeriksa mata kirinya, Josh goyang sana sini dan lama sekali.
3. Saat membaca Eye Chart, Josh menyebutkan sampai yg sekecil2nya, tapi karena anak cepat bosan, jadinya dia ogah2an saat giliran mata yang lain.
4. Jawaban dokter yang tidak konsisten.

Semenjak pulang dari eye screening yg pertama, saya test josh sendiri, dan dia bisa menjawab dengan baik dengan masing-masing mata.

Sambil mencari waktu yang tepat untuk mencari 2nd opinion, yang kulakukan adalah:
1. Memberitahu Josh tentang guna mata dan kondisi mata dia, sehingga mama papa mesti membatasi tontonan dan games.
2. Membatasi interaksi Josh dengan TV, Ipad, ataupun mobile phone. Max 30menit dalam sehari dan kalau bisa puasa.
Alhasil, Josh lebih sering bersamaku di dapur, mainan berserakan, buku dimana mana. :p.
Tapi bukankah itu hidup dengan anak kecil, membuat hidup lebih ramai.


2nd Eye Screening
3 Bulan sesudahnya, pas Josh libur tengah semester PG bulan Oktober 2013, saya merencanakan pemeriksaan ulang terhadap mata Josh.
Kali ini saya ke Jakarta Eye Center, buat janji dengan dokter spesialis mata anak.
(Kebetulan dulu Josh waktu matanya bengkak, kita sudah pernah ke JEC).

Sebelumnya saya sudah googling juga nama sang dokter, dan dari bacaan yang ada membuat saya yakin, ini dokter yg sekiranya tepat bisa tanganin anak anak :)

Sampai di ruang tunggu lt 4 JEC, owww banyak sekali mainan anak-anaknya. Josh pasti tidak akan bosan menunggu.

Pemeriksaan Awal JEC
Kami pun dipanggil untuk pemeriksaan mata Josh dengan Mesin dan juga Eye Chart.
Cara penangannnya sangat beda, seakan mengajak anak bermain selama pemeriksaan. Dan yang pasti alatnya pun lebih komplit.
Waktu diminta menyebut gambar, sang operator dengan cepat mengubah gambar yang besar ke yang kecil, sehingga Josh tidak keburu bosan.
Dari sana, saya infokan bahwa Josh didiagnosa ada minus dan silinder, dan diperiksa lanjut dengan satu alat pengukur. Disimpulkan memang ada mata kiri tapi sangat sedikit sekali, nanti komunikasikan dan diperiksa kembali oleh dokter.
Antrian masih 3orang lagi, tapi kembali lagi, Josh senang bermain di ruang tunggunya.

Di Ruang Dokter JEC:
Sampai pada giliran kami, dokter memeriksa mata Josh dengan gambar di di bolpen dan juga memutar gambar2 di papan. (Hmm agak susah menggambarkan cara pemeriksaan dokter dalam bahasa awam :p).
Sesudah itu, dokter menjelaskan bahwa per saat ini, "Josh tidak memerlukan kacamata sama sekali". Penglihatan mata Josh 100persen baik.
Saya katakan bahwa dulu didiagnosa ada minus dan silinder.
Dokter berkata: " peraturan international, silinder dibawah 0.5 dan minus dibawah 1, belum memerlukan  kacamata" (ok, belum sempat menggoogling peraturan ini).
Diperiksa juga tidak ada lazy eyes.
Dokter menyarankan untuk pemeriksaan 6bln - 1thn sekali. Menjalankan gaya hidup yang baik, artinya lebih banyak activity, jangan hanya tv or games karena bisa saja sekarang matanya baik, tapi beberapa saat kedepan rusak.
Selain itu aku bertanya apakah Josh ada juling (strabismus) matanya karena terkadang lihat ada terkadang tidak?
Penjelasan Dokter: Josh itu tulang hidungnya tidak mancung (alias pesek :p), jadilah terkadang terlihat juling.

Semua penjelasan Dokter membuatku lega, membuatku bertekad untuk menjaga mata Josh lebih baik lagi. Makan banyak buah dan sayur, batasin waktu nonton dan main di ipad or mobile phone, mengajak untuk aktif bermain diluar.

Kapan anak saya harus diperiksa matanya pertama kali?
source: Leaflet JEC - Children Eye Care.
* Mata anak anda harus diperiksa pada tahun pertama kehidupan jika anda atau dokter anak anda mencurigai adanya gangguan mata pada anak atau adanya riwayat gangguan mata dalam keluarga.
* Semua anak-anak harus mendapat pemeriksaan mata lengkap sebelum usia 4 tahun jika tidak dicurigai adanya gangguan penglihatan atau riwayat keluarga, dan di cek kembali tiap 1-2tahun.
*Anak dengan kondisi medis tertentu, seperti diabetes, kelainan darah, gangguan metabolisme, dan kelainan genetik perlu diperiksa secara regular.
*Perkembangan mata pada anak-anak berlangsung sampai usia sekitar 10tahun sehingga pemeriksaan dan penanganan dini gangguan mata anak sangat penting untuk menghasilkan penglihatan yang lebih baik.

Yakinkah mata anak anda baik baik saja? Perbaharuilah gaya hidup dan Lakukan Eye Screening.

Thursday, 7 May 2015

Malang Trip - Jatim Park 1 - October 2014

Still in Malang Area, for Josh K1, mid term holiday in October 2014, on the same day to Museum Angkut, we begin visiting Jatim Park 1, click here.
I think we can spent whole day in the park only, but a tight schedule make us spent only half day.
Surely, I will bring Josh back. 

Here the picture.








Tuesday, 5 May 2015

Malang Trip - Museum Angkut - October 2014

A late post - For Josh K1 mid semester holiday - October 2014, as I visit Malang, my friend recommended this place and bring us there. 
Museum Angkut, for further information, click here.

I truly enjoyed it, It's such a good holiday destination in East Java.

P.S. Extra charge for bring camera, but using smartphone is ok.

Here the picture ^^, Enjoy!.